Author POV
"Ya Tuhan, apa yang sebenarnya sudah terjadi?" gumam Adam geram, menatap semua luka lebam yang berada di sekujur tubuh Bebby, terutama luka di kening dan di sudut bibir gadisnya itu.
Bebby masih terlelap di alam bawah sadarnya, gadis itu terlihat begitu rapuh dengan semua luka di sekujur tubuhnya. Ada setetes kristal bening yang menetes dari sudut mata Adam, ketika ia memperhatikan luka di kening dan di sudut bibir gadis itu. "Maafkan aku, Sayang." gumam Adam lirih dan menyesal.
Adam mengecup lembut kening Bebby yang terbungkus perban dengan sayang dan dikecupnya pula luka di sudut bibir gadis itu.
"Aku bersumpah! Aku tidak akan mengampuni orang yang telah melakukan semua ini padamu! Aku pastikan mereka akan menerima ganjaran dari apa yang telah mereka perbuat padamu dan jika aku harus membunuh mereka dengan tanganku sendiri akan aku lakukan!" tekad Adam sambil mengusap sudut matanya.
Terdengar gemeretak gigi saat Adam menggumamkan sumpah itu, rahang pria itu mengeras, tangannya mengepal kuat hingga buku-buku jarinya memutih. Adam kini tengah diliputi oleh amarah dan kebencian pada orang yang telah melukai gadisnya itu, Adam pasti akan melakukan apa saja untuk membalas perbuatan orang-orang yang telah mencelakakan Bebby.
"Daddyyyyy!!!!!" jerit Bebby. Gadis itu tersentak dari tidur lelapnya, terlihat keringat dingin membanjiri kening gadis itu dan napasnya pun memburu dengan cepat. Kejadian menyeramkan dimana kedua pria bertubuh besar itu hampir membunuhnya, kembali mengiang masuk ke dalam alam bawah sadarnya.
"Bebby...." gumam Adam dengan suara serak khas orang bangun tidur. Adam kembali terjaga karena mendengar jeritan Bebby tadi. Pria itu tertidur di samping gadis itu sejak tadi malam.
"Da-Daddy!" seru Bebby ketika melihat Adam ada di sebelahnya sambil mengusap matanya pelan, membiasakan cahaya matahari pagi itu masuk ke dalam iris mata hazelnya.
Seketika itu Bebby menghambur ke pelukan Adam, membuat pria itu terkesiap akannya. Bebby menangis terisak di dalam dekapan Adam, Adam pun merengkuh tubuh bergetar gadis itu.
"Daddy, Mika takut..." isak Bebby merengkuh erat tubuh pria yang sangat disayanginya itu.
"Tenang Sayang, aku ada di sini," ucap Adam mengelus punggung Bebby yang bergetar, berusaha menenangkan gadisnya itu.
"Mika pikir, Mika gak akan bisa ketemu sama Daddy lagi, Mika takut gak bisa ngelihat Daddy lagi. Mika takut, Dad." ucap gadis itu terisak-isak.
Adam melepaskan pelukannya pada tubuh Bebby, pria itu menangkup wajah Bebby dengan kedua tangannya, mengusap lembut air mata yang mengalir di kedua pipi gadis itu. Bebby memejamkan matanya saat Adam mengecup kedua matanya yang basah itu dengan sayang.
"Sekarang, buka matamu." ucap Adam setelah ia selesai mengecup lembut kedua kelopak mata Bebby.
Bebby membuka matanya, gadis itu menatap tepat di kedua manik mata Adam. Tatapan Adam membuatnya tenang dan merasa aman. "Sekarang kamu bisa lihat aku ada di hadapanmu bukan? Jadi jangan takut lagi, aku berjanji akan menjagamu, aku akan selalu ada di sampingmu, okay?" ucap Adam menenangkan.
Bebby mengangguk sambil menatap sayu wajah Daddy-nya itu.
Adam kembali merengkuh tubuh Bebby yang kini terlihat lebih tenang ke dalam dada bidangnya, Bebby menenggelamkan wajahnya di dalam ceruk leher Adam. Menghirup aroma tubuh pria yang hampir saja takkan pernah ditemuinya lagi. Beberapa saat mereka tetap berpelukan dengan posisi seperti itu, Adam mengelus kepala Bebby dan sesekali mengecup pucuk kepala gadis itu dangan sayang. Napas Bebby yang berhembus, menggelitik leher Adam, membuat tubuh pria itu merinding dan menegang akannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Daddy is My Uncle
RomanceKetika cinta tak memandang status keluarga Aku pria lajang dan aku memiliki seorang putri. Aku bukan duda! Aku lajang...ingat LAJANG! Belum pernah menikah. Soal putri...aku memang memiliki seorang putri yang begitu cantik, tapi dia bukanlah anak k...