Author POV
"Daddy, gelap." ucap Bebby pada Adam.
"Calm down, Bebby," balas Adam sambil membantu Bebby berjalan.
"Kenapa harus ditutup sih Dad? Mika jadi nggak bisa lihat nih." tanya Babby sambil berjalan meraba-raba dengan tangannya, karena mata gadis itu ditutup oleh sehelai slayer berwarna merah.
"Kalo gak ditutup bukan surprise dong. Oke, stop!" ucap Adam menghentikan langkah Bebby di teras depan mansionnya.
"Sudah nih? Mika buka ya."
"Sebentar, Daddy yang bukakan." Adam membuka slayer yang menutupi mata cantik gadis itu. Perlahan Bebby membuka matanya, mengerjap-ngerjapkannya beberapa kali membiasakan cahaya itu masuk ke dalam iris matanya.
"Apa kejutannya? Kok, Mika gak lihat apa-apa? Daddy gak lagi ngerjain Mika kan?!" tanya Bebby kesal.
"Tidak sayang, tunggulah sebentar lagi. Jangan cemberut seperti itu nanti cantiknya hilang," Adam mencium pipi kanan Bebby, "Nah itu dia datang," tunjuk Adam ketika melihat hadiah yang telah disiapkannya untuk Bebby telah tiba.
Bebby terbelalak ketika melihat sebuah mobil Mini Cooper S berwarna merah yang sudah lama diimpi-impikannya, dan mobil itu saat ini sudah ada di depan matanya, mobil itu berhenti di depan pekarangan. Bebby menatap tak percaya pada Daddy-nya itu. Adam yang melihat tatapan keterkejutan gadisnya itu tersenyum puas.
"Special for my princess," ucap Adam. Seketika itu pula Bebby loncat ke dalam pelukan Adam seperti koala, membuat pria itu hampir terjengkang.
"Wow wow! Slow down Bebby." ucap Adam, merangkul pinggang Bebby erat.
"Thank you Daddy! You know what I want. I love you so much!" ucap Bebby mengecup singkat bibir Adam. Membuat tubuhnya itu menegang, sudah lama Adam tidak mendapatkan kecupan di bibir secara sukarela tanpa ada paksaan seperti tadi pagi.
Bebby turun dari gendongan Adam dan berlari ke arah mobil yang sangat diimpikannya itu. Seseorang keluar dari dalam kursi kemudi mobil itu.
"Congratulations, Sweety," ucap pria tampan itu sambil mencium kedua pipi Bebby.
"Thank you, Jo." balas Bebby tersenyum manis.
"Ok, dear…. Enjoy your present," ucap Jonathan, sahabat baik Adam.
Jo menghampiri Adam yang tengah tersenyum menatap Bebby. Gadis itu tengah asik dengan mainan barunya.
"Kau menandai putrimu lagi huh?" ucap Jo, membuat sebelah alis Adam terangkat.
"Maksudmu?" tanya Adam.
"Kau yang membuat kissmark di leher Bebby kan? Dasar bajingan tengik...." tukas Jo sambil menatap Bebby yang mondar-mandir mengelilingi mobil barunya itu, Adam hanya terkekeh.
Ya, sahabat baiknya itu memang tahu tentang perasaannya pada Bebby. Semua yang dia lakukan pada Bebby pasti dia ceritakan pada sahabat baiknya itu.
"Mau bagaimana lagi, nafsu binatangku tidak bisa aku tahan saat menatapnya di atas ranjang," ucap Adam enteng. Terdengar Jo hanya menghela napasnya, tidak habis pikir dengan kelakuan sahabat baiknya itu.
"Bagaimana? Sudah kau urus semuanya?" tanya Adam pada Jonathan, namun matanya masih tetap menatap Bebby yang tengah berkutat dengan mobil barunya itu dan sesekali melambaikan tangannya ketika melihat Bebby tersenyum sambil menggumamkan kata-kata terima kasih kepadanya.
"Ya, mulai minggu depan Bebby sudah bisa bekerja di kantor. Aku menempatkannya di Divisi Administrasi sesuai dengan bidangnya, agar kau juga bisa leluasa memantaunya. Tapi, kenapa dia tidak mau statusnya itu diketahui orang-orang? Bukannya lebih mudah jika statusnya itu diketahui banyak orang? Ia pasti lebih cepat mendapatkan teman dan lebih dihormati oleh karyawan yang lain," tutur Jo.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Daddy is My Uncle
RomanceKetika cinta tak memandang status keluarga Aku pria lajang dan aku memiliki seorang putri. Aku bukan duda! Aku lajang...ingat LAJANG! Belum pernah menikah. Soal putri...aku memang memiliki seorang putri yang begitu cantik, tapi dia bukanlah anak k...