Author POV
"Daddy!" seruan itu mengalun dari bibir mungil gadis manis itu.
Gadis manis itu kini tengah mendongakkan kepalanya dari belakang daun pintu kamar Adam.
"Hmmm." gumam Adam yang tengah duduk di atas sofa sambil memangku laptop-nya, terlihat pria itu sedang sibuk dengan pekerjaannya. Kacamata yang membingkai matanya itu membuat sosok Adam jauh terlihat lebih maskulin.
Bebby masuk ke dalam kamar Adam. Sebenarnya ada sesuatu yang akan Bebby lakukan pada Adam, gadis itu masih kesal dengan apa yang dilakukan Adam kemarin padanya. Bebby menyeringai jahil pada Adam yang masih fokus pada layar laptop-nya itu. ‘It's show time Daddy. seru batin gadis itu jahil.
Bebby melepaskan kacamata Adam dengan tiba-tiba, membuat Adam sedikit terkesiap akannya. "Sayang ada apa? Aku lagi sibuk, kembalikan kacamatanya," pinta Adam.
"Mika mau minta tolong." Bebby melipat kacamata Adam dan meletakannya di atas nakas.
"Minta tolong apa? Hmmm?" tanya Adam. Bebby mengambil laptop Adam dan meletakkannya di atas sofa di sebelah Adam. Bebby menarik tangan Adam, menuntunnya untuk duduk di sisi ranjang yang berukuran super besar itu, hal itu membuat Adam bertanya-tanya apa yang sebenarnya diinginkan gadisnya itu.
Bebby memberikan sebuah salep kepada Adam. "Inikan salep luka memarmu?" Adam menerima salep itu.
"Iya, Mika bisa minta tolong sama Daddy kan? Tolong olesin salep itu di luka lebam Mika yang ada di punggung, tangan Mika gak sampai soalnya," terang Mika, membuat mata Adam terbelalak.
‘Ini namanya kau mendapatkan anugerah yang menyiksa, Adam!’
"Merry kemana?" Adam menanyakan pelayan perempuan yang memang ditugaskan untuk merawat Bebby selama sakit.
"Mbak Merry sudah tidur Dad, Mika gak mau ganggu dia, kasihan." jelas Bebby.
Bebby duduk di samping Adam sambil membuka tiga kancing teratas baju tidur sutranya, hingga memperlihatkan sedikit bra hitam yang membungkus dadanya itu. Adam yang melihat hal itu sempat menelan salivanya sendiri.
‘Shittt! Jadi ini benar-benar serius?’ batin Adam.
Bebby membelakangi posisi duduk Adam, gadis itu menurunkan perlahan lengan baju tidurnya hingga terlihat punggung putihnya yang ada sedikit bercak kebiruan di sana, namun hal itu tidak mengurangi gairah Adam yang tengah membuncah pada tubuh gadis itu.
‘Oh my God, cobaan apa lagi ini!’ jerit batin Adam.
"Ayo Daddy tunggu apa lagi cepat oleskan," ucap Bebby dengan nada manjanya. Membuat Adam yang mendengarnya semakin tersulut oleh gairahnya.
"Shittt." Kini umpatan itu terlontar dari mulut Adam, tapi sedikit pelan. Sebenarnya Bebby dapat mendengar hal itu, gadis itu sempat mengulum senyumnya.
Kena kau Dad!’ batin gadis itu, tersenyum puas karena tujuannya berhasil.
Bebby sengaja ingin membuat Daddy-nya itu frustrasi. Dia tahu jika seorang pria sedang turn on, tapi tidak dipuaskan, hal itu pasti akan menyiksa mereka. Anggaplah dia jahat, tapi gadis itu ingin membalas kejahilan Adam kemarin yang telah membuatnya malu di hadapan Jonathan.
Adam membuka tutup salep itu dan mengoleskannya pada punggung Bebby yang memar, terlihat jakun pria itu turun naik karena menahan gairahnya saat ini.
‘Oh Shitt! Doubel Shitt! Kenapa kulitnya begitu halus, ini benar-benar menyiksaku! Oh Adam fokuslah, fokus! racau dewa batin Adam.
Entah mengapa saat Bebby merasakan sentuhan tangan Adam di punggungnya itu tiba-tiba saja dia merasakan bulu kuduknya meremang dan tubuhnya juga jadi terasa tegang. Bahkan jantung gadis itupun jadi berdegup kencang karena sentuhan jemari Adam di punggungnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Daddy is My Uncle
RomanceKetika cinta tak memandang status keluarga Aku pria lajang dan aku memiliki seorang putri. Aku bukan duda! Aku lajang...ingat LAJANG! Belum pernah menikah. Soal putri...aku memang memiliki seorang putri yang begitu cantik, tapi dia bukanlah anak k...