Embusan angin membawa Putra Mahkota menuju kamar di loteng. Tak sadar bahwa dirinya diawasi, gadis pemilik kamar pun langsung mengeluarkan air matanya di tengah seseorang yang sedang berjalan mendekat ke arahnya.
"Kau tidak apa-apa? Apa kau kedinginan?" Shannon sang Putra Mahkota bertanya, sambil memberikan ekspresi sendu kepada gadis yang duduk di bawah sana.
Neola, gadis pemilik kamar itu tersentak. Ia segera mengelap air matanya dengan kedua tangan lalu menoleh ke orang tersebut.
A-apa ini hari kunjungan? Dia sepertinya bangsawan. Tapi ... mengapa sampai masuk ke kamarku?
Neola meraih sebuah kertas dan pena di dekatnya, lalu menuliskan sesuatu.
'Maaf atas ketidaksopananku. Aku tidak apa-apa Yang Mulia. Kuharap dilain kesempatan aku bisa memberi salam dengan benar.'
Seketika Shannon menjadi kikuk. Ia merasa barusan Neola memberikan kalimat sarkas kepadanya. Juga, ia merasa tak enak, apa gadis itu bisu?
"Ekhem, maaf aku tiba-tiba masuk ke kamarmu, dan kau tak perlu memberi salam."
Neola menuliskan sesuatu lagi setelahnya dengan terburu-buru.
'Tidak! Yang Mulia tak perlu meminta maaf untuk orang sepertiku.'
Shannon terdiam sejenak. "Apa maksudmu? Jadi, aku tidak boleh bersikap manusiawi pada rakyat biasa?!" Shannon mengernyit, ia berjalan mendekat pada Neola seraya diam-diam mencuri pandangan ke arah kaki yang sepertinya tidak bisa digerakkan oleh gadis itu.
Apa aku salah bicara? Ba– bagaimana ini ... sepertinya aku akan dihukum, Neola membatin sambil menunduk ketakutan.
Shannon setengah berlutut, menyamakan posisinya pada Neola yang terduduk lemas di bawah.
"Kamu terlihat pucat," ucap Shannon seraya mengelap keringat di pelipis Neola, reflek.
Neola tersentak hingga memundurkan badannya menggunakan tangan tiba-tiba.
"Yang Mulia! Jangan dekati gadis itu! Dia penyakitan!" pekik saudara kembar laki-laki Neola, bernama Noel yang mendadak muncul.
Bersamaan dengan Shannon berdiri, langkah kaki lain terdengar. "Iya! Hati-hati Yang Mulia! Takutnya Anda terkena kutukan darinya, dan menjadi sangat lemah akan dingin seperti dia!" kata Noela, saudara kembar satu lagi yang berjenis kelamin perempuan.
Shannon mengabaikan cacian. Yang menjadi pertanyaan dalam batinnya adalah, dia tidak kuat dingin? Tetapi mengapa jendela dibiarkan terbuka?
"Sekali lagi maaf atas ketidaksopananku, Nona," Dengan satu tangan yang menyentuh dada dan satunya dilipat ke belakang, Shannon menunduk memberi salam, "ini untuk yang terakhir," ucapnya kepada Neola lembut.
Tiba-tiba saja Shannon melepas mantel lalu melingkarinya di bahu Neola. Gadis itu pun terbelalak tak percaya.
Kedua saudara kembar Neola saling melempar pandang. Apa yang terjadi sebelum kita datang? Mengapa Putra Mahkota sampai hormat padanya?! batin mereka yang tampak sama.
Shannon merogoh saku celananya, lalu diam-diam memberikan potion kecil untuk pemanas tubuh efek tinggi.
Neola mendongak tak mengerti, pasalnya potion itu terkenal hanya untuk kaum bangsawan.
Shannon memberikan sambil tersenyum menampakkan raut wajah berarti 'ambil'. Neola pun mau tak mau mengambilnya dari uluran tangan Shannon.
"Pakailah sesuatu yang hangat," ucap Shannon seraya berbalik sehingga otomatis menghadap kedua Noel bersaudara itu.
Telapak tangan Shannon terkepal kencang. "Kekaisaran ini ada di Utara. Orang bodoh mana yang membukakan jendela dalam cuaca seperti ini?!" ucap Shannon menatap tajam mereka berdua.
Seketika sambil gelagapan, kedua Noel bersaudara itu pun segera menutup jendela di kamar loteng tersebut.
-TO BE CONTINUED-
Nb: -Semua- cerita yg ak publis murni dr ide & hasil jerih payah ak:'>
Cover baru art-nya buatan PutriRosdiana905
Cmn backgroundnya buatan ak wkwk (biar kek ala² buku fantasi yg sering kulihat di komik reinkarnasi XD) Sorry klo gk cocok><Jikalau ada yg nemu cerita dgn kesamaan alur/dll seperti ini & feeling klo dia plagiatin ak, tolong... mohon beritahu ak ya:'<
Don't forget to vote<3
And follow utk menghargai karya author, terimakasih🙏 Miyamiauw
KAMU SEDANG MEMBACA
Belas Kasih Putra Mahkota | TXT ✓
Fantasy[TAMAT] Dahulu ada seorang Putra Mahkota di Kekaisaran Frostine bernama Shannon, yang enggan menikahi tunangannya. Padahal, pernikahan itu merupakan syarat utama baginya untuk menjadi Kaisar. Sebenarnya Shannon juga ingin menikah, tetapi tidak denga...