"Bolehkah saya bertanya ada apa, Putri?" tanya seorang pria bertubuh tegap yang tidak diperbolehkan duduk.
Pria itu adalah Jayveer, dia bertanya di sela waktu minum teh dengan Alka. Kehadiran ia di sana dijadwalkan oleh Permaisuri untuk pendekatannya, terkhusus agar menjadi kesatria pribadi Alka.
Alih-alih langsung menjawab pertanyaan, Alka malah memandang lekat pria itu yang dipikirnya manis untuk dimanfaatkan ketimbang tampan perkasa.
Pria yang dipandangi tentu tidak bisa santai, apalagi di bagian jantung.
Jadi, kamu benar-benar menyukaiku? Alka membatin sambil tersenyum miring.
Jayveer diam-diam mulai paham usai beberapa kali melirik. Ekspresi yang menunjukkan dia merencanakan sesuatu lagi. Yah, aku tidak peduli asalkan kau senang.
Jayveer tersenyum, lalu kembali menatap ke bawah rerumputan.
"Sepertinya ... akhir-akhir ini Shannon tertarik dengan seorang gadis." Mata cokelat Alka tenggelam gelap.
"A– aku tidak akan membiarkannya!" ketus Alka terdengar imut yang nyatanya dibuat sengaja. "Tentu saja, huh!"
"Jika tidak keberatan, saya akan membantu mengurangi kekhawatiran Anda," sahut Jayveer.
Haha, dapat kamu! Bibir Alka menyeringai.
"Kalau begitu, kali ini aku yang bertanya. Apa yang kautahu tentang gadis itu?"
💮❄️❄️❄️💮
Pada suatu waktu saat Shannon berusia lima tahun, ia sempat diculik oleh sekumpulan orang barbar. Mereka menuntut imbalan yang besar lantaran mengetahui pasukan kesatria Kekaisaran tidak bisa menemukan jejak calon Putra Mahkota tersebut.
Selama Shannon diculik, ia hanya dipedulikan oleh pria paruh baya yang cacat di bagian kaki. Bisa dibilang karena itulah, Shannon peduli pada Neola yang mengingatkan tentang beliau.
"Paman, kenapa kau membantuku?" tanya Shannon kecil.
Rambut cokelat yang kusut, mata hijau seperti daun yang tidak biasa di Kekaisaran Frostine, hidung yang menjorok ke belakang. Dijawablah oleh pria paruh baya itu, "memangnya membantu harus ada alasannya, ya? Aku membantumu karena kesadaran diri sebagai sesama manusia, itu saja."
Terdengar sarkastik di telinga Shannon. "Secara tidak langsung Paman menyebut temanmu sendiri bukan manusia."
"Hahaha!" Gelak tanda menyetujui. "Maaf. Andai kakiku ada, aku akan membantumu kabur, Nak."
Gedubrak!
Suara pintu terbuka bersamaan jatuhnya Zoe ke lantai, mengakhiri nostalgia Shannon.
Shannon bangkit dari kursi kerjanya. "Ada apa sampai kau tergesa-gesa?"
Zoe Kaidyn menatap Shannon tanpa sepatah kata pun. Air mukanya tampak panik dengan suatu keadaan di luar sana.
Shannon mengambil mantel dan memakainya secara cepat. "Apa itu tentang Neola?"
"Jika kau tidak bisa langsung memberitahuku, tuntun aku ke tempatnya," kata Shannon yang bergegas.
Di sisi lain, siang hari yang hangat manakala matahari mulai berada di atas.
"Aku akan sibuk untuk beberapa hari ke depan. Pokoknya nanti kamu harus datang di pestaku!" ucap Xiena membelakangi pintu kereta kuda yang akan ia masuki.
Alka menggenggam kedua tangan sahabatnya erat, lalu tertawa. "Hahaha, iya Xiena. Terima kasih sudah mengundangku. Sebaliknya, aku tunggu kedatanganmu lagi sebelum kamu benar-benar kembali ke selatan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Belas Kasih Putra Mahkota | TXT ✓
Fantasia[TAMAT] Dahulu ada seorang Putra Mahkota di Kekaisaran Frostine bernama Shannon, yang enggan menikahi tunangannya. Padahal, pernikahan itu merupakan syarat utama baginya untuk menjadi Kaisar. Sebenarnya Shannon juga ingin menikah, tetapi tidak denga...