PROLOG

2K 133 23
                                    

Haruto TreasureasHELIOS AKI

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haruto Treasure
as
HELIOS AKI

Jihan WeeeklyasZIVANA ADREA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jihan Weeekly
as
ZIVANA ADREA

Orang yang cuma stuck sampe prolog adalah tipe orang ga setia.

Aku tantang kalian setidaknya baca part 16. dulu. Kalo cocok lanjut vote koment. Kalo gacocok...masa sih ga cocok(?)

Awal emang ngebosenin,kayak hubungan kalian yang udah mulai ngebosenin.

Tipe yang gak sabaran langsung caps part 16.

Selama bulan puasa updatenya malem

________p, saran gunakan latar belakang hitam

"Masss rantai sepeda zizi lepas lagi" gadis berambut panjang sepunggung itu kembali masuk kedalam rumah dengan mata berkaca-kaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Masss rantai sepeda zizi lepas lagi" gadis berambut panjang sepunggung itu kembali masuk kedalam rumah dengan mata berkaca-kaca.

Sekarang sudah hampir masuk bel sekolah dan kalau dia tidak bisa berangkat sekarang sudah dipastikan dia akan terlambat mengikuti upacara bendera sementara dia menjadi petugas pengibar bendera.

Huhu jika dibayangkan pasti pak Yanto sudah berdiri dengan kedua tangannya yang bersedekap didepan dada kemudian bicara "kenapa telat? Maju dan baris di barisan yang dapat hukuman"

Jangan-jangan,jangan dibayangkan lagi. Bikin ngeri apalagi pas pak Yanto bilang gt di kumis nya yang tebel ada satu dua nasi yang ketinggalan. Pengen ketawa tapi takut dosa.

ga bohong,dia pernah kaya gitu saat di podium upacara.

"Duh dek kan mas udah berangkat dari subuh tadi" seorang perempuan berdaster menghampiri gadis tadi dan membenarkan letak rambut gadis itu yang tadi terlihat acak-acakan

"Terus Zizi berangkat sekolahnya gimana mba? Zizi kan haru-" belum sempat kalimat itu selesai,gadis yang bernama Zizi itu sudah diseret keluar rumah untuk menghampiri rumah disebelah rumah mereka

"Assalamualaikum bunaa"

"Waalaikumsallam,eh ini Zizi kenapa nangis? Jelek banget ih kalo nangis" canda pemilik rumah yang di panggil buna tadi

"Lios berangkat belum? Duh ini zizi nebeng ya rantainya lepas lagi"

"Ah ada²bentar ya. MAS LIOOOS!"

"Nebeng lagi?" Tanya Pemuda tampan yang baru saja turun dari tangga sambil memeriksa kembali barang yang ada di tasnya

Belum sempat gadis itu menjawab buna sudah terlebih dahulu menyambar pembicaraan nya.

"buruan berangkat,kamu pake sepeda buna aja sana biar bisa bonceng zizi. Nanti sepeda kamu Buna pinjem buat goes sama ibu-ibu komplek biar keliatan aktif sama gaul gitu" narsis Buna sambil membenarkan letak poni nya.

Harta
Tahta
Poni Buna

"Dih kebiasaan. Besok jual aja deh tuh sepeda,tiap hari juga nebeng terus"

"Lios...."

"Iya.yaudah pamit mau berangkat sekolah assalamualaikum"pamit pemuda yang memiliki nama tadi sambil mencium tangan ibunya

"Waalaikumsallam"

"Heh cepet. Diem Mulu,dikutuk jadi batu lo?" Sarkas lios menyuruh gadisnya ah bukan-bukan,menyuruh gadis tadi untuk segera naik sepeda dan memandu tangan gadis itu untuk melingkar di perutnya

"Mas,jagain Zizi ya. Tadi malem kurang tidur takutnya penyakit ngantukannya kambuh"canda wanita yang masih memakai apron dengan rambut Cepol asal

Lios membalasnya dengan hormat seolah menjawab perintah pimpinan seraya alis yang ia sengaja naik turunkan. Begitu juga Zizi yang hanya tersenyum konyol lalu tak berselang lama menguap menahan kantuk meski lios sudah mengayuh sepeda menuju sekolah tempat mereka menuntut ilmu.

kakaknya zizi itu peramal kali ya? tau aja kalau zizi memang lagi ngantuk.

"Kalo maraton drakor,ajak gue biar gue temenin. Biar bisa jadi alarm buat lo tau kapan waktu ngedrakor sama tidur."titah Lios

Sontak saja kalimat tadi langsung membuat senyuman merekah di bibir Zizi meski matanya sudah berat minta untuk tidur.

5 menit aja deh.

Lios memberhentikan laju sepeda di pinggir jalan lalu melepaskan tas yang ada di gendongan untuk ia taruh kedalam keranjang sepeda.

"Senderan gih,tidur"

"Ehehe makasih. jadi makin sayang" canda Zizi yang kemudian menyandarkan kepalanya dipunggung lios diiringi tangannya yang melingkar memeluk erat pinggang lios

"Tapi kalo sampe sekolah ga bangun-bangun gue gendong taruh di lapangan,biar diliatin semua orang"

Ah lios emang kaya gitu. Udah biasa Zizi mah. Selalu seperti itu.

Selalu seperti itu?







Selalu seperti itu?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______
TBC

Hai!
Aku balik ke wattpad lagi karena ceritaku yang kemarin unpub

Tapi tenang cerita yang kali ini lebih ringan . Buat menemani masa #dirumahaja selama karantina mandiri ini. Sama-sama kita doa semoga COVID-19 segera musnah.

DALAM KURUNG (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang