"
anjinc pelan-pelan"
"Kenapa ha? Tadi aja sok berlagak otot kawat tulang besi, diginiin aja ngeluh. Malu dih. Mana sok banget didepan kelas-kelas dekel. Modus ewh"
Hari demi hari bahkan hingga tahun sudah berlalu sejak kejadian di Bali dimana Icha yang mengancam mereka yang kemudiam hilang tanpa kabar.
Tidak ada yang tahu dimana dan bagaimana keadaannya sekarang,saat reuni atau acara SMP pun dia sama sekali belum pernah datang.
Itu sesuatu yang sangat melegakan bagi Zizi dan helios. Setidaknya mereka tidak perlu khawatir.
"Itu namanya sekali menyelam dua tiga pulau di...apa ya? Kok gue lupa?"
"Stupid"
Tahun ini mereka sudah memasuki kelas 3 semester awal di salah satu senior high school swasta bertaraf internasional di kawasan mereka.
Termasuk private school,yang muridnya lebih mendominasi anak pejabat,artis dan anak-anak yang bergelimang harta.
Helios sekarang lebih dewasa dalam menyikapi sesuatu meski masih sering ampasss.
Sejak dapat KTP dan SIM saja dia Sekarang lebih sering ikut balapan mobil bukan lagi montor,bahkan koleksi mobil dan sering terlibat perkelahian seperti tadi pagi di sekolah.
Sekarang pun dia sudah tidak pernah terlihat ikut acara band nya dulu semenjak pertemanannya dengan Axel merenggang hingga lost kontak mengakibatkan bandnya bubar.
"nanti mau ikut gue ga?"tanya helios sambil kembali mengenakan pakaiannya kembali setelah tubuhnya di obati
Zizi mengangkat alisny seolah bertanya kemana?
"Iya atau engga?"desak Helios agar gadis yang sedang membereskan kotak p3k itu memberinya jawaba yang cepat
"Hm okedeh." Jawab Zizi kemudian berlalu untuk menyimpan kembali kotak yang tadi dia keluarkan dari tempatnya
Saat kembali,ia ditarik helios agar duduk disampingnya lebih dekat lalu menyerahkan sebuah kotak hitam namun terdapat logo salah satu brand terkenal.
Brand terkenal dari dalam negeri,bahkan pemilik brandnya pun mereka kenal dengan baik.
"Nanti dipake"ucap helios yang di balas anggukan
kemudian merebahkan kepalanya di kaki Zizi menikmati elusan di kepalanya seraya sesekali makan makanan yang disuapi Zizi
Suara hentakan kaki terdengar dari arah tangga.
"Adiba capek dirumah liat orang uwu-uwuan terus. Buna sama ayah yang ga mau keluar kamar,mas Hary bucin akutnya mba Yasmin,terus ini? Mas nempel terus kaya lem ke mba Zizi"
Helios bangun dan tertawa melihat kekesalan adiknya ini. Walaupun sudah kelas 5 tapi Adiba masih sama manjanya ke orang rumah.
cuma mulutnya tambah pedas,siapa juga yang ngajarin, perasaan ayah atau bunda ga ada yang pedes gitu omongannya.
Melihat masnya sudah bangun dari tidurnya,adiba cepat-cepat menuju ke arah sofa dan duduk di antara mas dan mbanya. Ia memeluk erat Zizi dan mendorong tubuh kakaknya dengan kaki agar menjauh.
"Lu kenapa sih dek? Rese banget heran"sebal Helios yang dibalas delikan tajam sang adik
"Mba kok aku laper ya?"
"Idih modus bilang aja suruh bikinin Zizi makan"sinis helios saat adeknya bersikap manja
"Lah? Bukannya tadi habis makan?"sela zizi melihat ruto akan kembali mengejek adiknya
Hanya dia yang waras disini
"Pengen odading yang rasanya anjing banget itu loh"
"Adek language nya"peringat ayah yang turun ke dapur membawa 2 toples makanan ringan ke kamarnya
"Disini ga ada yang jual,jangan aneh-aneh deh tiba-tiba minta odading. Jangan bilang Lo minta itu biar bisa berubah jadi Ironman?"selidik Helios yang mengetahui niat terselubung Adiba
"Ehe mas kok peka banget sih sama aku?"Adiba cengengesan dengan kepalanya condong kearah Helios tapi ditepis Helios dengan menjauhkan mukanya Adiba pake jari telunjuknya
Namun,Adiba malah semakin mendekat ke arah Helios, mendekatkan mulutnya didekat kuping Helios berniat membisikkan sesuatu.
"Coba mba Zizi juga peka ya ,biar mas ga kejebak friendzone" kalimat bisikan di akhir ia kasih ke kakaknya,agar Zizi yang sedang mengganti channel TV tidak mendengar nya
"Masih kecil jangan sotoy lu" peringat helios walaupun didalam hati meng- aamiin -kan ucapan adeknya itu
Ucapan itu doa,batin Helios waktu keinget omongan gurunya jadi yaudah di aamiin in aja,kan guru itu di gugu dan di tiru.
Tapi Helios juga rada kesel sebel sambel sama Adeknya ini yang semakin besar,mulutnya makin pedes,heran banget.
"Yaudah sih kalo gamau nemenin,aku pergi sama mba aja. Mas dirumah pacaran sama cingcing"
"Mau Maghrib dek,yang jual kaya gitu dimana? Cari yang lain aja ya? Mba cek di ayofood udah habis"bujuk Zizi
"Pengennya odading tau"gila keras kepala nya kaya helios
"Kalo sekarang udah tutup,besok deh ya. Mba cariin habis pulang sekolah"
"Ehm yaudah deh. Tapi janji ya."dibalas anggukan Zizi
Adiba pamit pergi untuk mandi sore berhubung tadi dia habis pulang les biola belum mandi lagi.
Helios yang melihat berucap syukur dan menyuruh Zizi untuk siap-siap karena mereka akan pergi setelah isya. Ia memberi waktu Zizi untuk mengerjakan tugas sekolah dan bersiap diri.
______
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
DALAM KURUNG (Tamat)
FanfictionMY (boy)FRIEND Teman atau pacar dalam kurung? "Susah banget,dia ga tahu cinta-cintaan. Gimana mau peka ke gue? Dia peka ke perasaannya aja gabisa" Cinta-cintaan anak sma yang denial sama perasaan mereka sendiri. Ikuti kisah mereka yang masih bingung...