25.

177 34 67
                                    

"udah enakan mas?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"udah enakan mas?"

"Iya,diurut nihel"

Zizi mengangguk mendengar jawaban mas Sutan yang cukup melegakan karena sempat khawatir tadi.

Ia datang membawakan teh hangat untuk mas Sutan dan kembali lagi kedapur membantu mas Adimas memasak.

tadi sebelum sampai ke garis finish alias villa,mas Sutan dan mba nihel terjatuh sebab menemukan sisik ular yang tak sengaja di injak mas Sutan membuat mba nihel teriak dan berakhir jatuh karena mas Sutan kaget.

Membuat kaki mas Sutan keseleo, Syukur seperti yang dibilang mas Sutan dia udah enakan habis diurut sama mba nihel.

"Lo sih hel"

"Bukan nihel"sela mas Sutan tak terima mba nihel disalahkan,karena memang bukan sepenuhnya salah mba nihel

"Terus siapa coba?"lagi-lagi mas jauzan tetap menyalahkan mba nihel membuat mba nihel semakin merasa bersalah,mas Sutan yang melihatnya pun tak tega



Memang,sejak jatuhnya mas Sutan dan mba nihel tadi mas jauzan terus-menerus menyalahkan mba nihel.



"Udah gue bilang bukan ya bukan bang! Jangan batu. kasihan nihelnya. gue juga ga papa kenapa kekeuh nyalahin nihel ha?"

"Wiuh Napa tuh man tumben Sutan marah-marah"bisik mas jaffin dengan mas Jery mengintip dari celah pintu tidak jadi masuk karena melihat aura mas Sutan yang engga kayak biasanya

"Welcome to the world war III"balas mas Jery menirukan suara bapak-bapak yang suka di teater

"Tumben Lo ngomong panjang cuma gegara belain nihel. Mulai suka?"


Sepertinya mas jauzan ga kapok ya padahal jelas-jelas didepannya mas Sutan sedang menahan emosi. Bisa-bisanya mas jauzan tetap memojokkan mba nihel,alasan yang membuat mas Sutan cukup tersulut emosinya.


"Persetan dengan kata suka. Kita semua ini temen ga sepatutnya Lo nyalahin nihel cuma gara-gara masalah sepele, gue ngomong panjang bukan berarti Lo boleh berasumsi gue suka dia. Coba yang ada diposisi nihel itu elo,gue juga pasti tetep lakuin hal yang sama"

"Sayangnya gue ga minat tuh ada di posisi nihel. Liat aja dianya juga diem, bukannya diam berarti mengiyakan?"

"Teori dari ilmuwan mana yang Lo pake bang? Nenek moyang? Atau pemikiran kolot yang suka memaksa pendapatnya sendiri tanpa mau mendengarkan sisi orang lain? "


Mba nihel semakin tertunduk ditempatnya merasa bersalah, kata-kata mas jauzan sepele namun cukup untuk membuat dia gelisah ditempatnya.

Lihat saja,bahkan kuku-kukunya mulai memutih terlalu kuat menggenggam...sampai sebuah tangan hangat menyentuhnya.

Menggantikan genggaman nya dengan sentuhan hangat dan elusan lembut membuat mba nihel mendongak mendapatkan mas Sutan dengan alis dan dahi berkerut menatap tajam mas jauzan yang duduk di depannya terhalang meja kecil ditengah-tengah mereka.



DALAM KURUNG (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang