Part 19 : Extra Chap 2 (The Malfoy)

2.2K 129 19
                                    

.
.

Draco menyeret cepat tangan Hermione dan mendudukannya di kursi panjang yang tersedia di lorong ruangan. Sesaat lalu Mr. Leefan memintanya keluar dari ruangan.

"Tidak bisakah kau meminta mereka untuk membiarkanku di dalam,  Draco?" Hermione mulai sesenggukan dan mulai merengek padanya. Draco yang dulu mungkin akan dengan senang hati membentak siapapun yang membuatnya kesal, tetapi ini berbeda. Ini istrinya, ibu dari anak-anaknya mana mungkin dia tega.

"Apa yang bisa kita lakukan Darling, Alhena sudah di tangan yang tepat. Kita hanya bisa berharap ada sedikit kebaikan merlin pada kita melalui tangan Mr. Leefan" Jawab Draco sambil menggenggam kuat jemari istrinya. 

"Tapi kau memiliki banyak harta, berikan pada Mr.Leefan agar aku bisa melihat sendiri proses Alhena-ku. Alhena-ku yang malang pasti sedang membutuhkanku saat ini"

"Andai aku bisa, aku akan memberikan seluruh kekayaan kita pada mereka. Tapi mereka sedang berjuang menyelamatkan anak kita di dalam sana. Kehadiran kita hanya akan memperburuk semuanya dan kau harus berfikir logis untuk itu Hermione!" Ucap Draco sedikit keras. Hermione terdiam, dia tak pernah melihat Draco seperti ini. Hatinya menjadi sakit, tapi ucapan suaminya benarlah adanya. Dirinya bisa apa?

Hermione meletakkan kepalanya pada dada Draco membiarkan dirinya hanyut kedalam pelukan penuh ketegaran lelaki itu dan dia mulai menutup matanya, melantunkan doa-doa dalam batinnya.

"Draco, bagaimana bila Alhena meninggalkan kita?" Tanya Hermione sedikit melantur di tengah doanya. Draco terlihat menegang.

"Kau bicara apa Hermione, bagaimana gadisku bisa kuat didalam sana jika kau pesimis seperti ini" Jawab Draco pelan. Air mata Hermione melengsak keluar dan membasahi kemeja Draco. Kenapa lagi-lagi suaminya benar? kenapa dia harus menyerah untuk anaknya yang sedang berjuang untuk hidup di dalam sana.

"Aku takut, aku takut kehilangannya" Katanya pelan dan melemah.

"Aku juga Hermione! bukan kau saja, tetapi aku tak akan membiarkan diriku menyerah untuknya" Balas Draco seakan menyindir istrinya yang masih bersikap cengeng seperti ini. Jujur saja, tangisan Hermione bisa meruntuhkan pertahanannya kapan saja jika diteruskan. Dia sudah berusaha tegar dan siap menerima apapun hasilnya.

Pintu operasi akhirnya dibuka, beberapa Healer keluar dari sana. Draco dan Hermione refleks mencari Mr. Leefan dan menemukan lelaki itu dengan raut keletihan disana.

"Bagaimana Mr. Leefan, anakku baik-baik saja kan?!"

.

.

Hermione menyeka air matanya, tak terasa enam tahun sudah gadis kecilnya pergi. Alhena meninggal di meja operasinya. Dan hari ini tepat ulang tahunnya yang ke enam harusnya bersama Scorpius kakak sulungnya. Hermione mulai merapikan kembali baju-baju bayi bewarna pastel itu setelah membersihkannya. Baju-baju nya sudah berada di lemari bayinya dan kamarnya sudah bersih kembali dari debu dan jaring serangga . Kamar Scorpius dan Alhena berbeda, jika kamar Scorpius bernuansa planet malam untuk Alhena bernuansa bunga-bunga di musim panas. Ini adalah kegiatan tahunannya sebelum mengunjungi pusara anaknya. 

"Kau baik-baik saja sayang?" 

Hermione menoleh dan mendapati Draco tengah bersandar di pintu kamar dengan anak gadis berusia tiga tahun yang di gendongnya. Wanita itu buru-buru berdiri dan mendatangi mereka.

"Ah~ gadis kecilku, kau sudah mandi?" Katanya sambil mengambil alih si kecil ke pelukannya. Wangi Blossom langsung merebak masuk ke penciumannya. Draco menyapukan ciuman kecil di puncak kepala Hermione.

"Mother yang memandikannya dan apa semuanya baik-baik saja Honey?" Draco bertanya lagi. "Kau tau , kita bisa.." belum sempat dia melanjutkan, tapi Hermione sudah menyuruhnya diam hanya dengan senyuman dan gelengan kecil.

HEY MALFOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang