Part 3 : Malfoy yang Mana

2.9K 269 9
                                    

"Mr. Malfoy, Lucius Malfoy"

Dahi Hermione berkedut, sambil membalik lembaran proposal dia mengatur nafasnya. Mobilnya sudah terparkir rapi di parkiran depan perusahaan Malfoy Corp,tapi gadis tak juga turun dari mobilnya. Dia sedang menata keberaniannya, dia tak boleh gagal kali ini seperti teman-teman sebelumnya. kata professornya kemarin, Mr. Malfoy adalah orang yang cukup sulit untuk di bujuk bekerja sama jika di rasa tak menguntungkan untuknya. Tipikal pebisnis sekali. mungkin karna sudah kehabisan akal, Professor Anthony meminta bantuannya karna Hermione memang cukup handal dalam berbicara.

Sebelum keluar mobilnya, Hermione merapikan sedikit riasan wajahnya agar terlihat fresh. Dia juga melatih senyumnya, "akh~semoga Mr. Malfoy mau mendengarkanku" ucapnya dalam hati.

Akhirnya dengan segala keberanian yang dia punya, dia mencoba keberuntungannya saat ini. Suara sepatu high heelsnya melangkah mantap memasuki gedung tinggi itu, tatapannya menyapu kesemua sudut ruangan besar bewarna abu-abu muda dengan ornament bunga menjuntai di wallpapernya, luas , rapi dan juga wangi. Semua karyawannya juga berpakain rapi, agak aneh rasanya pemilik gedung ini sepertinya lebih dominan menyukai warna hijau dan silver, perpaduan warna yang jarang di ambil oleh banyak orang.

"Selamat pagi, selamat datang di Malfoy Corp~ ada yang bisa saya bantu miss? seorang resepsionis menyambutnya dengan ramah. Seketika Hermione suka dengan orang-orang yang bekerja disini.

"Ah~Selamat pagi miss, nama saya Granger. saya kemarin yang memiliki janji temu dengan Mr. Malfoy pagi ini" Jawab Hermione

"Kau yang di kirim Universitas Edinburgh?" Resepsionis itu bertanya dengan nada yang cukup terkejut. Hermione mengangguk menanggapinya.

"Baik, silahkan tulis nama anda disini dan nama universitas anda" ucapnya sambil menyodorkan buku tamu ke hadapan Hermione. mata resepsionis itu mengikuti tulisan Hermione.

"Ah~setelah berkali-kali gagal, universitas itu cukup pintar mengirim gadis ini untuk merayu Mr. Malfoy"Ujarnya dalam hati. yah lelaki mana yang tidak tertarik pada gadis dihadapannya, wajahnya manis, bibirnya , alis dan matanya semuanya nampak sempurna di wajahnya.

"Miss Granger, berhubung Mr. Malfoy belum ada saat ini di ruangannya maukah kau menunggunya di ruang tunggu aku akan mengabarimu kembali jika Mr. Malfoy sudah ada di ruangannya" pintanya sambil menunjuk ke arah ruang tunggu.

Hermione mendesah, rupanya dia kepagian namun pada akhirnya dia menggangguk juga dan berjalan ke ruang tunggu. tapi ternyata ruang tunggu ini hampir seperti surga kecil bagi Hermione, terdapat banyak buku bagus di mejanya dan semuanya tentang menejemen bisnis. Sekitar setengah jam, beberapa pria berjas rapi memasuki bangunan, satu orang di depan berambut pirang platina panjang dan dua orang di belakang. Dan Hermione meletakkan minat yang sangat pada pria itu, selain tinggi , dagu terangkat dan berlangkah tegas laki-laki yang Hermione perkirakan usianya di atas 40 itu masih tampak segar dan beribawa. dan begitu mereka menghilang di telan lift, Hermione langsung meletakkan bukunya dan merapikan roknya.

"Miss, apakah itu tadi Mr. Malfoy?" tanya Hermione kembali mendatangi resepsionis.

"Iya benar, sebentar ya aku akan menghubungi sekretarisnya" resepsionis itu menelpon, dan mengangguk.

"Miss granger, semoga beruntung- Mr. Malfoy menunggu anda di ruangannya di lantai sepuluh" Ucap resepsionis itu memberi semangat. Hermione mengganguk sambil melirik name tag resepsionis itu.

"Terimakasih Miss Ellianor Wigger" Sahut Hermione.

Hermione segera melangkahkan kakinya ke pintu lift di ujung ruangan, dia senang pemimpin perusahaan ini mau segera menemuinya. Dia tergesa-gesa menekan tombol angka 10, dan di saat bersamaan dengan pintu menutup sebuah tangan menjulur sehingga pintu itu otomatis terbuka kembali dan menampilkan sosok laki-laki yang Hermione belum sempat melihatnya karena laki-laki itu langsung berdiri dibelakangnya, dan Hermione bersyukur tak perlu basa-basi menanyakan tujuan lantai berapa pada lelaki itu karena sepertinya tujuan mereka sama.

HEY MALFOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang