Part 18 : Extra Chap 1

2.4K 183 49
                                    

.
.

Narcissa POV

Ibu manapun tak akan pernah menginginkan anak kandung nya terluka dan sedih. Aku selalu ingin melihat Draco tertawa bahagia, dia anakku satu-satunya. Jika merlin meminta aku memilih antara anakku atau harta berlimpah, tentu aku memilih anakku dan rela kehilangan apapun di dunia ini. Terdengar berlebihan? Jadilah seorang ibu, dan kau akan tau bagaimana rasanya menjadi aku.

Flashback 6 bulan lalu

"Drake, apa kau tidak lapar?" Tanyaku saat melihat Draco masih disibukkan dengan neraca keuangan perusahaan dan berbagai laporan keuangan yang entah berapa angka di dalamnya, tetapi sesekali ekor matanya melihat ke arah wanita yang tertidur pulas di ranjangnya.

"Aku belum lapar, mother" Jawabnya, mata kelabu itu sempat menatapku sebentar seakan meminta pengertianku lalu dia membaca rangkaian angka rumit itu kembali di laporannya. Aku mendesah kecil, kadang aku pikir tidakkah Lucius dan Thomas terlalu kejam? Mereka masih saja meminta Draco bekerja sementara Draco di pusingkan dengan banyak hal di sini.

"Tidakkah ini terasa aneh Drake?" Tanyaku pelan. Atensi kelabu yang sama persis dengan Lucius menatapku tajam.

"Aneh bagaimana, mother?" Tanyanya balik, aku sedikit bahagia dia memusatkan perhatiannya untukku.

"Kau" kataku

"Aku?"

"Ya~ kau masih muda nak, kekayaan kami cukup untuk menghidupi seluruh keturunanmu tetapi lihatlah dengan apa yang kau lakukan sekarang" cecarku.

"Apa aku sedang merasa, Mother menginginkan aku untuk meninggalkan Hermione?" Tebaknya yang seratus persen benar.
Air mataku mengalir, jujur aku memang ingin mengatakan itu. Aku benci melihat orang lain menyusahkannya.

"Aku hanya meminta kau bersiap-siap mencari ibu dari cucu-cucuku, jika kemungkinan terburuk terjadi" jawabku, mungkin aku sangat kelewatan kali ini tetapi apa yang bisa kau harapkan dari keadaan ini?
Draco berdiri dari duduknya. Dia meletakkan laporan itu di atas ranjang Hermione lalu mendatangiku yang sedari tadi berdiri di depan kedua tabung berisi calon bayi. Mereka masih sangat mungil.

"Mother, kau bukan orang pertama yang mengatakan ini. Tetapi aku harus memberitaumu, Aku sudah lama menyukainya dan aku tidak akan menyerah untuknya. Kau harus percaya padaku Mother, dia pasti akan sadar dan melihat anak-anaknya dan hanya dia yang kuinginkan merawat buah hatinya" Tegasnya sambil air mataku dengan jarinya. Bola mata kelabu itu berbinar begitu yakin dan bersemangat.

"Dan bagaimana jika dia sadar, tetapi tidak menginginkanmu?" Tanyaku dan dia menyeringai.

"Dia tidak punya pilihan lain, Mother. Bayi-bayi ini adalah seorang Malfoy dan itu otomatis akan memaksanya menjadi Malfoy juga" Ucapnya, entah ini terasa licik atau apa tetapi aku menyukai perkataanya dan membenarkannya.

"Baiklah, kalau begitu kau harus segera mempersiapkan nama untuk mereka dan jangan lupakan tradisi keluarga kita Drake"
Draco tersenyum lalu memandang sayang pada kedua tabung di sampingku.

"Tentu saja Mother" katanya lagi sebelum beranjak ke kursi samping ranjang Hermione untuk (yang aku yakin) meneliti kembali laporan keuangannya.

"Oh iya Drake, kapan sidang Greengrass di mulai?" Tanyaku dan itu membuat dia mengalihkan perhatiannya kembali padaku.

"Kementrian masih membekukan jadwal sidangnya sampai Hermione sadar, tetapi itu cukup membuatnya menderita di penjara" Jawabnya kelewat santai, seakan nyawa seseorang tak ada harganya. Tetapi ya~ aku setuju lagi dengan ucapannya.

HEY MALFOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang