Edinburgh, pagi hari.
Draco menatap sinis bangunan yang menjulang tinggi di hadapannya saat ini, tulisan Malfoy Corp besar di bangunan itu tak membuatnya bangga sedikitpun. Dia merapikan jas nya, sebelum memasuki pintu. Hari pertamanya di mulai dan dia tak mau ada kesalahan sedikitpun.
Draco masuk dan di sambut aroma lemon mint, seorang wanita berdiri di meja besar yang langsung berhadapan dengan pintu masuk.
"Saya Ellianor, ada yang bisa saya bantu mister" resepsionis di bagian depan menyambutnya dengan senyum kelewat genit sampai Draco ingin sekali memuntahkan sarapannya pagi ini. Dari tatapannya Draco tau perempuan ini tertarik padanya.
"Apa aku harus di tanyai seperti ini sebelum bertemu ayahku?" Ucap Draco tak senang dengan nadanya cukup tinggi. Perempuan di depannya tersentak keget. Draco tak senang berada lama-lama di tempat yang begitu banyak perempuan menatapnya cengo.
"Laki-laki sombong"gerutu perempuan itu pelan.
"Apa katamu?" Tanya Draco cepat, tangannya tak sadar menggenggam tongkat di saku dalam jasnya.
"Err~tidak, Maaf mister saya tak pernah bertemu anda sebelumnya.. anda ingin bertemu dengan ayah anda, siapa namanya kami akan menghubunginya" tawar perempuan itu sambil tetap tersenyum, susah payah menyembunyikan kekesalannya. Sifat pemuda di depannya ini benar-benar bertolak belakang dengan wajahnya yang tampan.
"Katakan saja pada atasanmu, Draco Malfoy putranya ada di bawah" ucap Draco pelan dan tegas, dan bagi perempuan di depannya ucapan barusan tak ubahnya seperti petir di siang bolong.
Apa ini Draco Malfoy, lelaki yang di bilang Thomas tadi pagi.
"Cepat hubungi dia" hentak Draco kesal melihat perempuan di depannya melongo melihat dia.
Detik itu juga perempuan itu merasa menyesal bekerja di tempat ini. Cepat-cepat dia menelpon sekretaris atasannya, berharap pemuda di depannya tak memecatnya saat ini juga atas sikap menantangnya tadi. Dia menyesali, harusnya dari rambut pirang platina nya dia tau pemuda itu adalah anak boss nya.
"Mr. Malfoy sudah menunggu anda di ruangannya, ruangannya ada di lantai sepuluh" ucapnya sedikit gugup.
Tak menjawab, Draco melayangkan tatapan sinis nya lalu melangkah menuju lift di iringi tatapan memuja karyawan wanita yang lain, minus resepsionis tadi tentunya.
Sesampainya di lantai sepuluh, Draco di sambut sekretaris ayahnya. Dan Draco mengenalnya, sekretaris ayahnya tak lain adalah sepupunya. Thomas Andrew Black.
"Ah.. Draco kau datang" Thomas melebarkan tangannya dan langsung di sambut Draco.
"Mari masuk, ayahmu sudah menunggu" ucap Thomas riang sambil menuntun Draco ke ruangan ayahnya.
"Son.. akhirnya" Lucius langsung mendatangi pewaris tunggalnya. Menepuk pelan punggung Draco. Mata Draco berputar. "Basa Basi!" Kata Draco dalam hati. Thomas langsung pergi.
Draco mengedarkan pandangannya, sejauh yang dia lihat ruang kerja ayahnya tak berbeda dari yang di manor. Luas, elegan dan tentu saja dilengkapi funiture mewah. Ruangan itu perpaduan abu-abu muda dan hijau tua. Ada sofa mewah bewarna hitam, meja pualam dan berbagai fasilitas memanjakan mata. Dan satu yang Draco suka, pemandangan yang terbentang di belakang meja kerja ayahnya.
"Bagaimana perjalananmu kemari son?" Tanya Lucius menatap anak satu-satunya , dan terkejut saat Draco memberikan tatapan kesalnya.
"Kau mematikan jaringan Floo,dan aku tidak bisa apparate langsung ke sini.. apa yang kau harapkan father?"
Lucius tertawa kecil.
"Aku hanya ingin kau berjalan-jalan menikmati indahnya kota ini son" jujurnya.
Draco mendengus.
Yah sejauh yang dia ketahui, ayahnya memang sudah mulai mencintai kota ini dan kebudayaannya. Lucius bukanlah orang yang sama lagi, setelah merasakan dinginnya Azkaban selama setahun penuh Lucius mulai menghargai segalanya. Menghargai hidup dan keluarga.
Penolakan besar masyarakat sihir, mau tak mau membuat kepala keluarga malfoy itu membuat gebrakan yang tak masuk akal bagi Draco.
Membangun perusahaan di kawasan muggle. Dan Draco akui, ayahnya masih tetap pebisnis handal. Entah apa yang ingin Lucius capai dimasa tua nya seperti ini, uangnya sudah lebih dari cukup untuk menghidupi turun temurun keluarganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEY MALFOY
FanfictionKepergian sang princess The Golden Trio menjadi tanda tanya bagi seluruh penyihir. Dimasa keemasannya gadis itu menghilang dan tak pernah kembali. Draço Malfoy adalah orang yang beruntung bertemu kembali dengan gadis itu. Namun gadis yang ditemuinya...