.
.
Siapa yang bisa menyangka seorang Draco Malfoy bisa mendapatkan Hermione Granger? Tak ada yang bisa menyangkanya. Kalau dulu mungkin semua orang tidak akan percaya mantan pelahap maut bisa bersama pahlawan perang, bahkan mampu menjadikannya calon istrinya. Tetapi kondisi nya sekarang cukup rumit mengingat sang pahlawan kehilangan memorynya tentang lelaki yang saat menenggerkan tangannya di pinggang gadis itu. Itu satu keuntungan yang tidak bisa begitu saja dilewatkan.
Draco tak henti-hentinya menyeringai pada wartawan yang hadir di Malfoy Manor-nya. Awalnya tentu mereka tidak mudah percaya kedua insan ini akan bersama, tapi kehadiran Hermione yang berada di Malfoy Manor bersama kedua orangtuanya untuk acara pertunangan "Draco dan Hermione" menguatkan segalanya. Hermione Granger akan segera mengikat dirinya dengan Draco Malfoy. Hal yang ajaib bukan? Sebenarnya kalau boleh memilih, Draco tentu sangat ingin menjadikan Hermione menjadi seorang Malfoy saat ini juga tetapi karena Hermione masih ingin kuliah jadi Draco harus menunggu selama setahun kedepan sebelum benar-benar mengikatnya dalam ikatan sakral.
"Draco Malfoy, apakah pertunangan ini tidak terlalu cepat untuk kalian?" Tanya seorang wartawan yang memakai baju dari Harian Wizard, kamera dan pena kutip nya bersiap dengan jawaban pewaris tunggal klan Malfoy tersebut.
Draco mendehem sebentar dan menyempatkan tersenyum pada wartawan itu."Bagian mananya yang terlalu cepat, aku sudah lama menyukainya dan ketika dia menerima cintaku bukankah lebih baik untuk segera mengikatnya" Jawab Draco sambil memandang Hermione yang juga balas memandangnya. Lalu mereka tersenyum berdua sebelum akhirnya melihat ke arah wartawan-wartawan lagi. Kalau tak ada orang disini, dengan senang hati dia langsung menyergap gadisnya yang terlihat cantik dengan balutan dress hijau tua. Slytherin sekali.
"Hermione Granger, apakah anda sudah yakin akan bertunangan dengan Draco Malfoy? mengingat anda dengan dia dari sisi yang sangat bertolak belakang, kau dari sisi terang dan calon tunanganmu dari sisi gelap" giliran Harian Wizard Weekly ikut bertanya, Draco hampir saja mendengus kalau tak di senggol Lucius.
"Aku tidak tau dengan apa yang kalian maksud, hanya saja jika kalian bertanya yakin atau tidak , maka aku memastikan jawabannya adalah sangat yakin" Jawab Hermione lantang dan suaranya cukup menggema lantaran semua menunggu jawabannya dalam hening. "Oh yeah ~ dia gadisku" Jerit Draco dalam hati. Dia menyeringai kecil bersama Malfoy senior.
"Kami mengundang kalian semua disini sebagai saksi hari ini aku mengikat Hermione Granger sebagai tunanganku" sambung Draco lagi. Lalu dia menghampiri Hermione dan mengambil jarinya dan menyematkan Cincin pusaka yang sempat dikembalikan Hermione pada Narcissa. Diiringi bunyi blitz kamera dan tepuk tangan meriah dari penyihir-penyihir yang di undang juga terutama dari teman-teman Slytherin-nya.
.
.
"Well mate, selamat ya" Ucap Theo sambil memeluk singkat tubuh Draco. Saat Draco mendatanginya di Meja tamu Slytherin. Malfoy Manor sudah diubah sedemikian mungkin, terlihat mewah namun tetap manis dengan untaian bunga-bunga mawar. Perpaduan darinya dan Hermione."Terimakasih sudah datang mate" Balas Draco
"Aku tak menyangka diantara kita, kau duluan yang mengajak seorang perempuan untuk serius" timpal Blaise yang juga ikut memeluk Draco.
Daphne tertawa. "Bagaimana tidak, jika yang ingin kau ajak tunangan adalah seorang pahlawan sihir" ucapnya sambil ikut memeluk sahabatnya. Draco memutar bola matanya sebelum meninggalkan teman-temannya yang tertawa dan mendatangi Hermione yang sedang asik mengobrol dengan Granger dan Malfoy senior."Bagaimana dengan Tori apa dia tau pertunangan ini?" Bisik Blaise ke Daphne. Raut wajah Daphne berubah seketika dia menghela nafasnya.
"Dia menangis terus mulai kemarin Blaise, aku harap hatinya segera membaik" Jawab Daphne pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEY MALFOY
FanfictionKepergian sang princess The Golden Trio menjadi tanda tanya bagi seluruh penyihir. Dimasa keemasannya gadis itu menghilang dan tak pernah kembali. Draço Malfoy adalah orang yang beruntung bertemu kembali dengan gadis itu. Namun gadis yang ditemuinya...