"Aku bisa saja membuka rahasia terkelam-mu Pans, dan aku yakin Ron tidak akan senang mendengarnya" Bisik Astoria dan dia merasakan badan Pansy menegang.
"Kau mengancamku?" desis Pansy
"Ya, aku mengancam-mu Pans"
.
.
Pansy mendengus kasar, pikirannya melalang buana ke segala sesuatu yang berhubungan dengan Hermione. Selama sebulan ini dia terus memikirkan tentang ajakan Astoria untuk melenyapkan Hermione. Dia tak akan pernah menyangka Hermione akan kembali ke kehidupan mereka dan bahkan bertunangan dengan teman baiknya. Tetapi kejadian lima tahun lalu bukan salahnya, semua tetap salah Hermione. Tetapi seandainya benar ucapan Astoria bulan lalu, bagaimana kalau gadis itu pulih ingatannya? Mengingat tentangnya ? dan kembali kepada kekasihnya? Demi Salazar!!! Hermione tak boleh merebut miliknya. Dia sudah bersusah payah mengambil hati Ron dan keluarganya, dan disaat dia tinggal menghitung bulan menuju pernikahannya Hermione datang dan gadis itu tak boleh menggagalkan keinginannya.
"Kau tak boleh merebut milikku Granger" Guman Pansy sambil mengepalkan tangannya.
"Satu-satunya cara, aku harus membantu Astoria"
Dia lalu membuat patronus-nya dan mengirimnya pada si pemilik rencana. Kali ini rencana mereka tidak boleh gagal, Pansy memantapkan pikiran dan hatinya. Tujuan untuk memusnahkan penghalangnya semakin membuatnya bersemangat. Gadis itu merapikan rambut hitamnya, menyapu bibirnya dengan lipstik semerah darah dan memakai pakaian sutra hitamnya dengan panjang hanya sepaha-nya membuat tubuhnya terlihat lebih seksi, malam sudah semakin larut tapi dia ingin menemui seseorang dan itu harus malam ini. Dia kemudian ber-Apparate langsung menuju kamar seseorang.
Ron Weasley yang sedang asik memandang ke atas dengan posisi tiduran dan tangan menopang kepalanya dikejutkan dengan cetar kecil, Aroma mawar langsung masuk ke indra penciumannya.
"Bloody Hell Pans, apa yang kau lakukan malam-malam begini" Teriaknya, gadis itu langsung merapalkan mantra Muffliato.
"Aku merindukanmu Ron" Gadis itu mengecup bibir Ron yang terbuka dan tertutup seperti ikan, Ron menelan ludahnya saat melihat belahan dada Pansy yang menggoda imannya. Pansy yang sadar dengan tatapan Ron langsung mengambil tangan lelaki itu dan tanpa ragu diletakkan di satu dadanya. Ron yang terkejut refleks menjauhkan tangannya. Sayangnya Ron tidak tau kalau Pansy sangat terlatih akan hal itu saat di Hogwarts dulu, dia sering melakukannya dengan Draco dan lelaki itu pandai memuaskan wanita. Dan Pansy berharap Ron juga sama seperti Draco.
"Sebaiknya kau pulang Pans, aku akan mengantarkanmu" Ucap Ron, dia berdiri membelakangi Pansy.
"Aku sedang tidak ingin di Manor, aku ingin disini Ron" Sahut Pansy dengan nada manja. Ron sekali lagi menegak ludahnya, kenapa suara itu seperti menjanjikan kenikmatan duniawi. Ron berbalik dan melihat Pansy tersenyum dan mengangkat pelan roknya. Entah setan apa yang merasuki Ron, akhirnya dia menjawab tantangan seksual yang diberikan calon tunangannya.
"Perlukah aku merapalkan mantra kontrasepsi?" tanya Pansy manja, melihat Ron yang sudah di ubun-ubun untuk menerjangnya. Ron mengangguk cepat, dan Pansy menyeringai kecil. Ular licik seperti Pansy tak akan menurutinya dan tentu saja gadis itu tak akan merapalkan mantra-nya.
.
.
Bunyi ledakan dasyat di belakang Malfoy Manor membuat Narcissa dan Lucius tergesa-gesa lari ke halaman mereka. Dan betapa terkejutnya kedua Malfoy itu melihat anak dan calon menantunya tertawa nyaring.
"Apa yang terjadi Draco!" Tanya Narcissa cepat, nafasnya setengah tersengal mendatangi mereka.
"Tidak ada apa-apa, Mother! Hermione hanya sedang berlatih mantra" Jelas Draco sambil tertawa melihat Lucius yang terlihat horror secara fisik dan penampilannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
HEY MALFOY
FanfictionKepergian sang princess The Golden Trio menjadi tanda tanya bagi seluruh penyihir. Dimasa keemasannya gadis itu menghilang dan tak pernah kembali. Draço Malfoy adalah orang yang beruntung bertemu kembali dengan gadis itu. Namun gadis yang ditemuinya...