à Ł T É Î R • 32

1.3K 100 2
                                    

- A l t e i r -

.

Lantai 21, disebuah gedung yang diyakini milik keluarga Ansley.

Hari menjelang malam 3 orang lelaki tampak tengah berdiskusi sambil menyembunyikan diri dibalik dinding pembatas antara lift dan looby, mereka serempak menggunakan hodie berwarna hitam tidak lupa dengan masker juga topi untuk menutupi wajah berwarna senada.

"Lo kesana," Perintah Brian

Theo tertengun di tempat, lelaki itu ragu untuk melangkah seakan ada yang menahannya dan menghalangi niatnya untuk melakukan itu.

"Buru anjing!" Pekik James kesal karena sedaritadi Theo hanya melamun di tempat

Theo menggaruk pipinya gatal karena di gigit nyamuk lalu perlahan menyembulkan kepalanya dibalik dinding untuk mengamati bagaimana situasi disana.
Terlupa akan sesuatu James berjalan mundur membuat fokus Brian dan Theo teralihkan.

"Apaan?" Tanya Brian setengah berbisik

James mengarahkan senter kecil yang ia pegang memberikan aba-aba.
Seolah mengerti keduanya mengangguk mengijinkan James untuk pergi.

Ada beberapa satpam yang berjaga diruang cctv, James menelan ludahnya sendiri dengan rasa takut yang mulai menghantui.
Melihat jam dipergelangan tanganya sudah menunjukkan pukul 1 malam tapi bantuan yang diajukan tidak juga di acc. Bagaimana sekarang?

Menoleh ke kanan dan kekiri James teringat sesuatu, sebuah serbuk yang diberikan oleh Julian sore tadi.
Lelaki itu berinisiatif menumpahkan sebagian serbuknya pada sapu tangan yang telah ia siapkan.

"Lagi ngapain?"

"Lagi ngamatin pak satpam," Jawab James lempeng mengintip dari balik penyangga

"Oh gitu, buat apa?"

"Buat matiin cctv lah. Apa lagi!"

Menyadari ada yang salah lelaki itu berbalik.

Bugh!

Pandangannya mengabur disusul dengan gelap mengambil alih kesadarannya secara paksa.

.

1 jam menunggu, James tak kunjung datang membuat Brian dan Theo merasa gelisah dan tidak tenang.
Theo membuka ponselnya memeriksa apakah ada panggilan atau pesan masuk dari James atau tidak, dan jawabannya adalah Nihil.

Beralih pada Brian lelaki itu memutar kepalanya keras-keras maksudnya tengah berfikir sekuat tenaga untuk mencari jalan dan solusi, bagaimana cara menyelesaikan tugasnya ini apalagi James yang merupakan timnya sampai sekarang tidak memunculkan batang hidungnya setelah pamit pergi untuk mematikan pusat cctv.

"Plan B?" Tawar Theo

Brian berdecak menendang kaki Theo kecil.
"Lo mikir! Mau rubah plan B tapi sampai sekarang James belum balik,"

Theo melipat kedua tangannya di depan dada, bersandar pada dinding yang berada dibelakangnya dan perlahan merosotkan tubuhnya mengambil posisi duduk.

Alteir Darkside [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang