à Ł T É Î R • 39

1.5K 97 1
                                    

.
Happy read:)

.

- A l t e i r -

.

Semua tampak membingungkan, banyak kalimat tanya berbaris saling bersautan namun tiada satupun yang dapat diutarakan.

Ada apa? Mengapa seolah dunia menyembunyikan banyak rahasia. Rahasia tentang sosok Bintang yang kini tengah meredup kehilangan sinarnya. Dia lelah, dia jatuh, dia terpuruk, dan dia ingin menghilang.
Tetapi takdir belum mengijinkannya untuk pulang menemui sang pencipta.

Sebuah ruangan berisikan seoeang lelaki dengan beberapa alat medis yang menempel pada tubuhnya. Tidak banyak, hanya selang infus dan oksigen sebagai alat bantu pernafasan.
Wajahnya pucat, lemah, tidak berdaya membuat siapapun yang mengenalnya merasa jengah karena pemandangan yang menyedihkan itu.

"Gada niatan buat telfon pihak keluarga?" Tanya seorang lelaki dengan berkas ditangannya

Fernand menggeleng dengan cepat, tidak bukan karena Fernand peduli namun Fernand ingin melihat kemajuan kondisi Alteir terlebih dahulu sebelum dirinya memberi kabar pasti tentang bagaimana kondisi adik sepupunya itu.

"Setelah saya baca beberapa laporan pemeriksaan, hasil ct scan dan rotgen dia bukan sekedar kecapean atau dehidrasi," Menatap lawan bicaranya dengan serius."Apa dia pernah kecelakaan sebelumnya?"

Fernand mengerutkan dahi bingung. Sejauh ini meskipun ia sama sekali tidak pernah sedikitpun mendengar kabar mengerikan seperti itu apalagi yang ditanyakan oleh Artha.

Diamnya Fernand cukup membuat Artha yakin jika tiada satupun yang tahu mengenai kondisi Alteir.

"Alteir punya cedera kepala atau trauma kepala,"

Fernand merebut rekap medis yang berada ditangan Artha dan memeriksanya guna memastikan jika yang dikatakan oleh Artha bukanlah sesuatu yang gawat.

"Maksud lo gimana?"

Artha menghela nafasnya berat."Cedera kepala atau trauma kelala adalah kondisi dimana struktur kepala mengalami benturan dari luar dan berpotensi menimbulkan gangguan pada fungsi otak,"

"Biasanya seseorang yang punya kasus seperti ini berawal dari kecelakaan, jatuh, kepeleset atau benturan di kepala akibat benda tumpul," Lanjutnya menerangkan sesuai dengan apa yang ia ketahui.

Wajar Artha adalah mahasiswa kedokteran. Tidak diragukan lagi jika analisa yang Artha lakukan adalah salah. Terlebih sebelum ia menerima rekap medis milik Alteir dari dokter Artha sudah lebih dahulu berkonsultasi dengan dokter yang menangani Alteir sebelumnya.

"Tapi ini gak bahaya kan?" Tanya Fernand dengan nada agak tinggi karena mersa tidak nyaman

Artha membuka ponselnya kemudian menunjukan sebuah artikel mengenai penyakit yang mereka bahas agar Fernand lebih percaya.

"Hah? Seriusan?"

Artha mengangguk singkat, lalu kembali menyimpan ponselnya ke dalam saku celana hingga suara seorang gadis terdengar membuatnya reflek menoleh.

"Kak Artha!"

Artha membuka kedua tangannya lebar untuk menyambut pelukan seorang gadis berponi yang baru saja datang dengan seorang lelaki dibelakangnya.

Alteir Darkside [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang