A L T E I R • 10

2.4K 163 11
                                    

- A l t e i r -

.

Lelaki itu terus tertawa dengan mata yang terpejam. Membuat Vito semakin bingung untuk mengatasinya. Beruntung Vito masih sadar karena ia tau betul jika Alson datang otomatis dirinya harus mengalah dengan menjaga Alson.

"Lo udah mabuk berat. Lo tinggal pilih mau gue sewain kamar atau pulang gue anter," Katanya lagi

Tapi lelaki bernama Alson itu tak menjawab apalagi sekedar mendengarkan. Kepalanya pening berat sekali, dengingan, bisikan dan rentetan kejadian itu terus berputar dibenaknya. Jangankan untuk menjawab untuk membuka matanya saja Alson sudah tidak kuat.

"Pergi!" Bentaknya

Bukan pada Vito yang berada disebelahnya melainkan berusaha menyingkirkan bayangan buruk yang terus saja muncul.

"Lo bener-bener udah gak sadar ya?" Tanyanya menggoyang tangan Alson

Bodohnya Vito malah mengajak Alson berdiskusi bukannya membawa Alson agar segera pergi dari tempat itu.

"Lo kalo mau pulang---" Menggantungkan kalimatnya karena tenggorokannya terasa perih, menelan salivanya dengan susah payah dan tersenyum."Lo pulang duluan,"

Vito menggelengkan kepalanya pelan. Keadaan Alson kali ini lebih parah dari Alson yang biasa datang pada bar tersebut dan akan merepotkannya. Masa iya, Vito tega dengan meninggalkan Alson dalam keadaanya yang kacau?

Uhukk

Cairan kental berwarna merah keluar dari mulutnya. Disusul dengan matanya yang benar-benar terpejam tanpa suara. Alson terlalu banyak minum malam ini.

"Ah. Shit, sekarang apalagi?" Ucap Vito frustasi

Jika sudah begini bukan hanya bingung melainkan panik bercampur khawatir.

"Gue harus apa sekarang?"

.

Hampir setengah jam Vito menahan tubuh Alson yang jauh berat darinya.
Melambaikan tangan guna memberhentikan mobil yang berlalu-lalang meminta bantuan. Karena tak mungkin jika Vito harus membawa Alteir dengan motornya atau motor milik Alteir sendiri.

"Gue harus minta bantuan sama siapa anjr," Menoleh ke kanan dan kekiri. Melihat jalanan semakin sepi karena sudah sangat larut untuk sekedar dilewati orang-orang yang berlalu-lalang

"Alson. Bangun ngapa. Ah elah,"

Mengacak rambutnya frustasi. Meletakan Alson dengan posisi terlentang ditrotoar dan mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang yang ia kenal.

Titttttt

Suara klakson mobil mengintrupsi kegiatannya, silau lampu yang menyorot semakin membuat Vito menyipitkan matanya.
Hingga sang pengemudi mematikan mesin mobilnya, membuat Vito bisa menyelidik siapa yang berhenti dihadapannya.

"Kenapa bang?" Seorang lelaki turun dari mobilnya berlari kecil dan menghampiri keduanya

Vito menautkan kedua alisnya ketika lelaki itu langsung berjongkok dan memegang tubuh Alteir.

"Temen gue nih bang," Katanya membuat Vito semakin bingung

Sejak kapan Alson memiliki teman selain dirinya? Setau Vito bahkan Alson sudah lulus sekolah sekitar 2 tahun yang lalu bahkan Alson mengatakan jika lelaki itu tak memiliki teman ketika dirinya duduk dibangku sekolah. Jangankan begitu Alson saja tidak pernah menganggapnya teman. Dalam kata lain hanya Vito yang menganggap Alson sebagai temannya tapi tidak dengan Alson.

Alteir Darkside [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang