𝐏𝐫𝐨𝐥𝐨𝐠𝐮𝐞

4.4K 239 38
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


____________


Sohyun gadis bermata madu yang kini tampak sudah berkaca-kaca tengah berdiri menanti sang kekasih Kim Taehyung berjam-jam lamanya. Selalu seperti ini, iya satu bulan terakhir ini kekasihnya jadi sering terlambat jika sudah janji bertemu dengannya.

Jika ditanya pria itu pasti akan menjawab panjang lebar, walau terdengar aneh ditelinga namun Sohyun selalu berakhir percaya. Taehyung wajib berterima kasih memiliki kekasih seperti Sohyun. Sudah cantik, baik, lemah lembut tidak bisa marah lagi. Iya, apalagi kalau sudah Taehyung suap dengan sekotak cupcake seperti saat ini.

"Sudah yah marah nya, tadi itu aku sungguh terjebak macet. Nah, kan aku sudah bawakan cupcake kesukaanmu. Jadi sudah yah, marah-marahnya." kata Taehyung penuh bujuk rayu pada Sohyun yang sebenarnya tak marah atau lebih tepatnya bahkan tak bisa marah itu.

Apalagi Sohyun sudah melihat cupcake ada didepan. Jadilah dengan berat hati gadis itu sedikit menarik senyum. Walau tetap meminta pada kekasihnya itu agar tidak mengulanginya lagi.

"Ya sudah, Sohyun tidak marah.. Tapi, Kakak jangan begini lagi. Sohyun tadi sebenarnya tidak marah. Hanya saja Sohyun takut dan khawatir pada Kakak." kata gadis itu lucu.

Taehyung bersorak dalam hati. Benar 'kan, membuat kekasih manisnya luluh itu gampang sekali. Asal ada cupcake saja selesai lah semua masalahnya. "Baik sekali memang kekasihku ini. Sini biar ku beri hadiah dulu." Taehyung sudah ingin mendekat tapi Sohyun tiba-tiba mundur satu langkah.

"Hadiah? Bukannya sudah yah?" kata Sohyun sambil mengangkat sekotak cupcake pemberian Taehyung barusan.

Taehyung menggeleng lebih tepatnya sih dia gemas, "Ada lagi sayang.." Taehyung maju satu langkah dengan tangannya yang mulai membenarkan rambut Sohyun yang agak berantakan. "Kau kan sudah lama tidak main ke apartemenku, jadi hari ini aku ingin mengajakmu kesana."

Sohyun memiringkan kepalanya. Gadis itu sungguh polos kalian tahu. Dia bahkan mungkin tak tahu maksud dan tujuan Taehyung mengajaknya ke tempat tinggalnya itu. "Lalu hadiahnya? Katanya tadi Kakak ingin memberi Sohyun hadiah."

Taehyung gemas sumpah. Rasanya ingin berteriak, Kim Sohyun kau itu sengaja bersikap polos atau memang benar-benar polos. Jangan begini, jangan buat si macan ini membahayakanmu.

Taehyung sempat mendesisi sebelum berbicara. "Um.. Itu maksudku, hadiahnya ada disana. Iya ada di apartemenku," sedikit mengedip nakal sebagai kode, namun sekali lagi kepolosan Sohyun tak bisa mengartikan itu. Dan membiarkannya begitu saja seolah kedipan itu bukan apa-apa. Tapi Taehyung tak menyerah. "Mau yah .."

Sohyun diam. Dan itu membuat hati Taehyung sedikit kecewa. Sudah ada digenggaman namun masih susah didapatkan. Sabar, Taehyung harus sabar. Demi kekasih manisnya ini, apapun Taehyung akan lakukan asal jangan minta putus saja.

Sohyun tertawa pelan namun masih terlihat anggun dimata Taehyung pun gadis itu mencubit pelan pipinya. "Kakak ini lucu sekali sih, seperti pada siapa saja. Sohyun mau 'ko."

Taehyung tak salah dengar kan? Ini pertama kalinya Sohyun mau lagi diajak ke apartemennya setelah kejadian satu bulan yang lalu. Ini lucu tapi sungguh mengenaskan untuk Taehyung.

Bagaimana Sohyun minta putus saat dirinya sudah. Ah, tegang.

Lagi siapa yang tidak takut. Sohyun itu masih polos dia saja baru naik ke kelas dua SMA, lalu diajak main diatas ranjang oleh Taehyung. Sudah gila memang pria itu. Jelas Sohyun menangis tergugu waktu itu, yang tadinya Sohyun selalu dibuat kagum oleh wajah rupawan kekasihnya mendadak phobia saat itu juga. Sedikit berlebihan tapi sumpah, Sohyun sampai trauma bertemu Taehyung.

Citra pria tampan berwibawa hilang, sirna tergantikan oleh kemesumannya.

Masih terngiang jelas hari itu bagaimana Sohyun menangis padanya, dia terus mengatakan takut, takut dan takut.

"Sohyun mau pulang, Kak.. Sohyun takut." kata Sohyun merengek.

"Aduh sayang, jangan bilang begitu ya.. Tadi itu sunguh aku hanya bercanda," pria itu berangsur memegangi kedua pundak Sohyun. "Aku antar pulang, tapi jangan menangis yah.." bujuk Taehyung, harap-harap cemas jika Sohyun benar-benar takut dan kapok bertemu dengannya.

Mendadak Sohyun berhenti dari tangisnya walau masih dengan wajah memelas juga mengenaskan. Gadis itu hampir Taehyung telanjangi tadi jika saja Sohyun tidak menangis mungkin sudah berakhir berkeringat mereka. "Sohyun tidak jadi minta pulang."

Taehyung terkesiap. Secepat itu gadisnya itu membaik. Syukurlah. Tubuh tegang pria itu pun kembali melunak merasa lega.

"Tapi, Sohyun minta putus saja."

Pria itu kembali tegang dengan matanya yang melotot tak percaya. "Tidak! Tidak!" ribut Taehyung. "Kau boleh minta apa saja, Sohyun. Asal jangan putus!"

[•••]

[•••]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐂𝐮𝐩𝐜𝐚𝐤𝐞 [𝐌]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang