𝐀𝐟𝐭𝐞𝐫 𝐂𝐮𝐩𝐜𝐚𝐤𝐞 : 11. 𝐄𝐧𝐝𝐢𝐧𝐠

1K 84 78
                                    

Duabelas tahun kemudian.

"Ben!!"

5 anak lelaki yang kini sedang asik bermain didalam air sungai langsung berbalik setelah mendengar teriakan nyaring dan melengling itu.

Lalu salah seorang diantara 5 anak lelaki yang diyakini pemilik nama itu tampak langsung berdiri sambil berkecak pinggang. Seolah anak itu tak mau kalah dari suara melengking itu.

"Pulang sekarang Ben!! Sebelum ibu marah dan benar-benar menyeretmu pulang!"

Ben mendengus kesal pada perempuan menyebalkan itu yang tak lain adalah kakaknya sendiri. "Ibu takan marah kalau kakak tidak mengadu dan bilang macam-macam!" seru anak nakal itu.

"Oh! Jadi sekarang sudah berani melawan? Sini biar ku beri tahu betapa asiknya bermain air!" tanpa ragu perempuan yang bertindak sebagai seorang kakak perempuan yang galak itu menjewer telinga Ben dan menyeret tubuh kurusnya itu guna ikut naik bersamanya kejalan.

Sebelum itu ia sudah mengambil baju milik sang adik yang memang dibiarkan tergeletak diatas tanah ditinggal pemiliknya berenang.

"Kalian juga pulang sebelum nanti ibu kalian marah, jangan main disini, kalian masih kecil kalau tenggelam bagaimana?! Sudah sana pulang!" kata gadis itu pada teman-teman Ben yang lain dan memang langsung menurut. Mungkin mereka takut bernasib sama seperti Ben yang dijewer telinganya saat ini.

Ben pulang dengan sang kakak yang berjalan dibelakangnya terus mengawasi. Teman-temannya juga langsung berhamburan pulang saat itu.

Sesampainya dipekarangan rumah milik Taehyung dan Sohyun, Ben kembali ditarik oleh kakak perempuannya dibawa ke sisi sumur.

Saat Ben hendak melawan saat itu juga Quinn langsung mengguyur adik nakalnya itu dengan segayung air dingin dari dalam ember besar yang memang sengaja ditampung disisi sumur.

Hal itu akhirnya membuat Ben kesal dan menangis dengan suara yang amat keras memanggil ibu dan ayahnya yang ia harapkan bisa menjadi penolong.

"Ben benci kakak!" teriak anak itu berulang-ulang tanpa diperdulikan Quinn yang terus mengguyur Ben dengan air dingin itu.

"Ibu sudah bilang berkali-kali bukan? Jangan main disungai, bahaya, nanti kalau terjadi sesuatu yang buruk bagaimana?!" sentak Quinn mencoba membuat anak itu mengerti kenapa ia sampai bertindak seperti ini pada anak itu. "Kenapa tidak mengerti juga. Kalau sehabis pulang sekolah itu langsung belajar. Diam dirumah apa susahnya Ben?!"

Para pekerja dikebun milik ayah mereka dan beberapa orang yang sering membantu ayah mereka mengirim hasil kebun ke kota tampak hanya menggeleng melihat dua saudara Kim itu.

Tidak ada yang berani mencegah karena tahu kalau Quinn bertindak sebagai kakak yang sedang mengajari adik nakalnya, tentu itu demi kebaikannya juga.

"Jangan terlalu keras Quinn, kasihan adikmu." paling hanya itu yang biasa mereka katakan jika sewaktu-waktu kejadian itu terulang.

Mengguyur Ben dengan air juga sebetulnya bertujuan membersihkan anak itu dari sisa-sisa air sungai yang meski bagaimana pun tetap berbau amis dan kotor, belum lagi kaki Ben yang sangat kotor karena tak menggunakan alas kaki selama berjalan pulang tadi.

Quinn tidak mungkin membawa masuk Ben dalam keadaannya kotor tentu saja.

"Pakai sandalnya lalu masuk kedalam!" perintah Quinn yang langsung dipatuhi Ben tanpa sadar.

Didalam rumah ternyata Sohyun sudah membantu Ben mengenakan pakaiannya dengan yang lebih bersih. Sedangkan baju yang sebelumnya Quinn masukan kedalam mesin cuci, guna mencucinya dengan baju kotor yang lain.

𝐂𝐮𝐩𝐜𝐚𝐤𝐞 [𝐌]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang