Chapter 6

2K 213 7
                                    

3 hari berlalu...

Seojun membantu Su-ho untuk berkemas. Matanya tak pernah lepas memandang wajah Su-ho nya. Wajah yang dulu selalu di hiasi tawa ringan yang manis ,kini berubah menjadi sangat dingin. Bahkan satu senyum pun tak di temukan oleh Seojun.

Seojun menundukkan kepala ,air matanya kembali mengalir di pipi meskipun Seojun dengan sekuat tenaga menahannya "mianhae Su-ho.. aku sangat menyesal dengan apa yang ku perbuat.. aku menyesal tak mengucapkan hal hal manis padamu dulu sewaktu kau masih mengingatku.." ucap Seojun di sela tangisnya.

Su-ho melihat Seojun yang menangis " apa sudah selesai? Aku ingin segera pulang.." kata Su-ho ketus.

Seojun yang mendengar cara bicara Su-ho yang sangat berbeda dengan Su-ho nya yang manis bertambah sakit "apa kau mengirim karma untukku Su-ho?" Batin Seojun.
Kemudian Seojun kembali merapikan barang barang Su-ho.

Lee Dong-wook memasuki ruang rawat Su-ho. Su-ho langsung menghampiri Dong-wook "apa kita akan bertemu lagi hyung?" Ucap Su-ho. Lee Dong-wook langsung menatap Seojun.

Seojun hanya mengangguk ,dia harus menuruti segala keinginan Su-ho agar dia bisa segera mengingatnya. Seojun juga sudah berjanji tidak akan menyakiti Su-ho nya lagi.

"Tentu.." jawab Dong-wook sambil mengelus surai hitam milik Su-ho.
"Terima kasih hyung.. aku akan segera menghubungimu.." kata Su-ho.

Seojun berusaha sekuat tenaga menahan amarahnya. Matanya memerah menahan rasa sakit dan emosi secara bersamaan. Seojun meremat buku jarinya hingga memutih.

Lee Dong-wook menatap Seojun yang tertunduk dan tangannya mengepal. Dia berjalan mendekati Seojun " bersabarlah.. dan tak perlu mencurigaiku.. kau tau aku sudah memilikki keluarga.." ucap Dong-wook pada Seojun.
Seojun menatap Dong-wook ,lagi lagi air matanya keluar mengaliri pipinya.

Seojun menegarkan hatinya. Mengusap sisa air mata yang membasahi pipinya. Kemudian dia mengangkat tas milik Su-ho.

Seojun mendekati Su-ho dan mencoba menggenggam tanganya. Namun ,Su-ho langsung menghempaskan genggaman tangan Seojun "aku bisa berjalan sendiri.." kata Su-ho lalu bergegas keluar dari kamar rawatnya.
Seojun tersenyum kecewa. Kemudian dia berpamitan pada Dong-wook "aku pergi.. terima kasih sudah banyak menolong.. dan sekali lagi aku minta maaf.." kata Seojun.
Lee Dong-wook mengangguk. Kemudian Seojun keluar menyusul Su-ho.

Seojun membuka pintu untuk Su-ho. Su-ho langsung masuk ke dalam mobil tanpa berekspresi sama sekali. Seojun berjalan menuju belakang mobilnya ,dia memukul mukul dadanya agar mengurangi sedikit rasa sakitnya.

Setelah berhasil mengontrol emosinya ,Seojun masuk ke dalam mobil "baiklah.. kau siap pulang ke rumah sayang?" Tanya Seojun. Namun Su-ho tidak menanggapinya.. Su-ho memalingkan wajahnya melihat ke arah luar sekarang.

Seojun mengelus rambut belakang Su-ho "hukum aku hingga kau tak merasakan sakit lagi Su-ho.." gumam Seojun.
Kemudian Seojun menjalankan mobilnya.

Rumah Seojun...

Seojun dan Su-ho memasukki rumah mereka. Namun sebelum masuk ,Su-ho berhenti mengamati rumah besar di depannya. Seojun mendekatinya "apa kau mengingat sesuatu sayang?" Tanya Seojun.
"Tidak.. dan berhenti memanggilku sayang.. aku tak mengingatmu.." jawab Su-ho ,kemudian dia masuk ke dalam rumah.

Seojun memandang punggung Su-ho yang semakin menjauh dari pandangannya. Seojun menghela nafas beratnya. Hatinya seperti tertindih oleh batu besar hingga sangat sesak bahkan sulit untuk bernafas.

Seojun mengikuti Su-ho dari belakang dan menunjukkan kamar mereka berdua "ini kamar kita Su-ho.." kata Seojun kemudian menaruh tas Su-ho di pinggir ranjang.
"Aku ingin kamar yang lain.. aku ingin tidur terpisah.." jawab Su-ho.

Obsessive Love Disorder✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang