Chapter 7

1.7K 200 16
                                    

Su-ho membuka matanya ,mengedarkan pandangan nya di setiap sudut ruangan "aku sangat nyaman berada di rumah ini.. tapi kenapa aku tidak bisa mengingat nya.." ucap Su-ho.

Su-ho kemudian bangkit dan menuju kamar mandi. Su-ho membuka semua pakaiannya. Menghidupkan shower air hangat kemudian menempatkan dirinya tepat di bawah guyuran shower.

Su-ho menunduk ,melihat perut nya yang mulai terlihat sedikit membuncit "apa kau benar anak orang itu? Lalu apa yang terjadi padaku.. kenapa aku bisa tidak mengingatnya.." ucap Su-ho sambil mengelus perutnya yang kini sudah terlihat sedikit membuncit.
Su-ho sudah menyelesaikan mandinya. Dia masuk menuju kamarnya lagi dan bersiap untuk turun.

Beberapa saat ,Su-ho menuruni tangga. Menuju ke ruang makan.

Seojun sudah menunggunya di meja makan. Ketika Su-ho menuruni tangga ,mata Seojun mengikuti pergerakkan Su-ho. Seojun tersenyum sendu ,hatinya sedikit sesak. Tidak ada satu senyum pun yang menghiasi bibir tipis Su-ho nya itu.

Seojun bangkit dari duduknya. Menarik kursi untuk Su-ho.
Su-ho mendudukan diri di kursi yang telah di sediakan oleh Seojun "kau tidak perlu semanis itu padaku.." ucap Su-ho dengan wajah datarnya.

Seojun tersenyum. Wajahnya menampakkan kekecewaan. Namun dia harus bersabar ,agar Su-ho tidak merasa tertekan dan cepat kembali mengingat Seojun.

"Kau ingin makan apa Su-ho? Biar ku ambilkan.." tanya Seojun.
Bukannya menjawab ,Su-ho langsung mengambil nasi goreng dan menaruhnya di atas piring miliknya.

Seojun kembali tersenyum kecewa. Seojun sudah bingung harus berbuat apa lagi agar Su-ho tidak sedingin ini padanya "apa ada yang kau inginkan Su-ho? Atau kau ingin membeli sesuatu?" Tanya Seojun.

Su-ho menatap Seojun "bolehkah?" Jawab Su-ho "bolehkah aku meminta sesuatu darimu?" Sambung Su-ho.

Seojun senang mendengar ucapan Su-ho "tentu Su-ho.. apapun.. katakan apapun yang kau mau.." jawab Seojun antusias.

"Aku ingin mencium aroma tubuh mu.. hanya sebentar.. apakah boleh?" Ucap Su-ho.
Seojun langsung tersedak oleh makanannya ketika Su-ho meminta hal tersebut.
"A-apa? Tentu.. tentu saja Su-ho.. dengan senang hati.." jawab Seojun.

Seojun melupakan acara sarapannya. Dia menarik tangan Su-ho pelan menuju ruang santainya. Su-ho hanya mengikuti dari belakang.

Sesampainya di ruang santai mereka berdua langsung duduk. Seojun memeluk tubuh Su-ho.
Su-ho langsung menelusupkan kepalanya ,mengendus aroma tubuh milik Seojun.

Seojun mengelus surai hitam milik Su-ho "apa kau menyukainya Su-ho?" tanya Seojun.
Su-ho mengangkat kepalanya ,memandang wajah Seojun. Su-ho merasakan nyaman saat menatap Seojun ,tapi disisi lain Su-ho juga merasakan takut ketika menatap mata Seojun "ya ,aku menyukainya.." jawab Su-ho "cium aku.." sambung nya.

Seojun membelalakkan matanya ,matanya langsung memandang Su-ho. Seojun tak percaya Su-ho berkata seperti itu "apa kau bercanda Su-ho?" Tanya Seojun.

Tanpa berkata apapun ,Su-ho langsung bangkit dan duduk di atas pangkuan Seojun. Seojun menatap mata Su-ho yang kini berada di atasnya.

Su-ho memajukan wajahnya dan langsung mencium bibir Seojun. Su-ho melumat bibir Seojun perlahan.
Seojun yang terkejut masih belum merespon ciuman dari Su-ho. Su-ho kemudian menghentikan lumatannya "apa kau tidak mau membalas ciumanku?" Tanya Su-ho.

Seojun langsung sadar dari acara melamun nya. Seojun langsung menarik kepala Su-ho hingga bibirnya kembali menabrak pada bibirnya.

Su-ho mengalungkan tangannya pada leher Su-ho. Sementara tangan Seojun meremat remat pantat sintal Su-ho.

Obsessive Love Disorder✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang