Su-ho menyandarkan dirinya pada sandaran jok mobil. Tak lama Seojun mengikutinya masuk. Seojun duduk di sampingnya. Menyibak poni yang mengganggu pemandangan Seojun.
Seojun mengelus pipi hingga rahang Su-ho. Su-ho memejamkan matanya menikmati sentuhan yang di berikan oleh Seojun.
Kedua tangan Su-ho merangkul pinggang Seojun. Kemudian Seojun menidurkan tubuh Su-ho di jok mobilnya. Seojun beranjak naik ke atas tubuh Su-ho.
Su-ho menatap manik kucing Seojun yang semakin mendekat ke wajahnya. Hingga akhirnya bibir mereka berdua menyatu.
Seojun mengecup bibir tipis Su-ho perlahan. Kemudian beralih menjadi lumatan lumatan lembut.
Seojun menghentikan lumatannya ,kemudian memundurkan wajahnya memandang Su-ho yang sedikit kecewa karna Seojun berhenti menciumnya "apa kita akan melakukannya disini Su-ho?" Tanya Seojun. Su-ho merangkulkan tangannya pada leher Seojun kemudian tersenyum nakal "ya ,apa kau tidak mau?" Jawab Su-ho.
"Tentu aku mau.. aku menyukai hal baru seperti ini.." ucap Seojun yang langsung mencium bibir Su-ho lagi dengan sedikit kasar.
Lumatan lumatan Seojun menjadi semakin kasar dan agresif hingga Su-ho hampir kehabisan nafas. Su-ho menepuk pelan bahu Seojun ,agar Seojun berhenti sejenak.
Seojun menatap Su-ho "ada apa? Kau tidak bisa mengimbangi permainanku?" Ucap Seojun dengan senyum mengejeknya.
"Ya ,kau sangat ahli dalam hal ini Seojun.. hingga membuatku kualahan.." jawab Su-ho.Seojun kembali melumat bibir Su-ho. Tangannya mulai membuka satu persatu kancing kemeja yang Su-ho pakai.
Puas melumat bibir Su-ho ,Seojun beralih turun menyesapi leher mulus Su-ho.
"Mmmmhhhh..." Desah Su-ho ketika Seojun menjamah setiap jengkal leher Su-ho.Penis Seojun sudah mulai menegang meskipun hanya dengan menciumi Su-ho. Tangan Seojun menarik tangan milik Su-ho. Mengarahkannya untuk memegang penis Seojun yang saat ini hampir menegang sempurna "kau sudah tegang hanya dengan menciumiku Seojun?" Ejek balik Su-ho.
Seojun mendongak ,melihat Su-ho yang tengah tersenyum meremehkan nya.
Dengan cepat Seojun membalikkan tubuh Su-ho. Membuka kemeja yang masih menempel pada tubuh atas Su-ho. Kemudian tangan Seojun beralih menuju celana Su-ho. Seojun menarik turun celana yang kini di kenakan oleh Su-ho.
Su-ho sudah tidak terbungkus oleh sehelai benangpun sekarang ,Seojun menarik pinggang Su-ho hingga posisi menungging.
2 jari milik Seojun ia masukkan ke dalam lubang anal Su-ho "ssshhhh..." Erang Su-ho ketika merasakkan tangan Seojun keluar masuk lubangnya yang masih sempit.
Dengan cepat Seojun membuka resleting celananya ,mengeluarkan penis besarnya dan mengarahkannya di depan lubang anal Su-ho.
Dalam sekali hentak Seojun memasukkan separuh penisnya di lubang Su-ho "ahhh sshh.." erang Su-ho saat kejantanan Seojun memasukkinya "ini belum semua Su-ho.." ucap Seojun.
Seojun menarik pinggang Su-ho ,sehingga penisnya sekarang sudah masuk semua di dalam lubang anal Su-ho.
Seojun masih menunggu Su-ho terbiasa dengan miliknya."Bergeraklah Seojun.." perintah Su-ho.
Dengan perlahan Seojun mulai menggerakkan pinggulnya. Tangannya memegang pinggul Su-ho. Mata Seojun memejam kepalanya menengadah merasakan sempitnya lubang anal Su-ho "shit.. ini sama sekali tidak pernah berubah Su-ho.. tetap sempit seperti biasanya.." racau Seojun.Seojun membungkukkan tubuhnya. Menyatukan dadanya dan punggung Su-ho. Tangannya meraih penis mungil milik Su-ho. Mengocoknya perlahan ,kemudian Seojun mempercepat kocokkannya sambil terus menumbur lubang anal Su-ho.
"Aku mau keluar Seojun.." ucap Su-ho ketika merasa akan mencapai klimaksnya yang pertama. Seojun semakin mempercepat kocokkan pada penis Su-ho. Hingga cairan putih kental milik Su-ho menyembur dan membasahi tangannya "ahhhhh...." Su-ho memejamkan matanya dan menjepit penis Seojun ketika dia mendapat pelepasannya.
Seojun yang merasa jepitan Su-ho terlalu kuat tidak bisa menahan untuk tidak mengeluarkan miliknya juga. Seojun menghentakkan penisnya di bagian terdalam pada lubang anal Su-ho dan mendiamkannya lama sampai cairannya benar benar habis "kau menjepitku sangat kuat Su-ho.." ucap Seojun sambil melepaskan penis nya perlahan dari lubang Su-ho.
Seojun memungut pakaian Su-ho yang dia buang ke sembarang tempat. Kemudian memakaikan nya kembali ke tubuh Su-ho.
Setelah Su-ho sudah berpakaian lagi ,tiba tiba Su-ho memeluk Seojun "jangan pernah berdekatan seperti tadi dengan orang lain Seojun.. aku mungkin belum mengingatmu.. tapi aku akan berusaha dengan keras agar segera mengingatmu.." ucap Su-ho.
Seojun menangkupkan kedua tangannya pada pipi Su-ho. Menatap teduh kedua mata Su-ho "jangan memaksa dirimu terlalu keras Su-ho.. aku akan menunggumu dengan sabar.." jawab Seojun kemudian dia mengecup kening Su-ho.
Mereka berdua sudah pindah ke jok mobil depan sekarang. Seojun meninggalkan motornya dan ikut pulang bersama Su-ho mengendarai mobil.
Seojun menyetir menuju rumah nya ,sedangkan Su-ho terlelap di jok penumpang. Seojun yang memandang Su-ho ,tak bisa menghentikan senyum bahagianya.
45 menit berlalu. Mobil Seojun memasukki halaman rumahnya. Seojun turun kemudian berlari menuju pintu sebrang mobil tempat Su-ho duduk.
Seojun membuka pintunya perlahan. Kemudian melepaskan seatbell milik Su-ho dan mengangkat tubuhnya ke dalam kamar milik Su-ho.
Seojun menaikki tangga perlahan. Sebisa mungkin menjaga Su-ho tetap terlelap. Sesampainya di depan kamar Su-ho ,Seojun sedikit kesulitan membuka knop pintu karena membawa beberapa barang dan juga menggendong tubuh Su-ho. Seojun bergerak bersusah payah untuk membuka pintu tersebut ,namun malah membuat Su-ho terbangun "sudah sampai yaa ,maaf aku tertidur.. turunkan aku Seojun.." ucap Su-ho.
Seojun menurunkan tubuh Su-ho perlahan ,dia tidak mau terjadi apa apa pada kandungan Su-ho."Aku akan masuk Seojun.." kata Su-ho. Seojun menahan tangan Su-ho "sebentar..".
Kemudian Seojun menundukkan kepalanya tepat di perut Su-ho yang saat ini mulai membuncit. Tangan Seojun mengelus perut Su-ho perlahan "hay.. sedang apa kau di dalam? Jangan mempersulit mama mu okey.." ucap Seojun. Seojun menempelkan telinganya ke perut Su-ho. Memejamkan matanya dan menikmati setiap gerakkan kecil yang diberikan calon bayi mereka.Hati Su-ho sangat bahagia ketika Seojun melakukan hal manis kepadanya. Tangan Su-ho mengelus kepala Seojun yang masih tertunduk menempel pada perutnya.
Setelah itu Seojun kembali berdiri. Dia menatap dalam Su-ho "semoga kau bisa memaafkan ku Su-ho.." ucap Seojun. Air matanya mulai menggenang lagi di pelupuk matanya "masuklah.." sambung Seojun. Dia tidak ingin Su-ho melihatnya menangis.
Su-ho yang tidak mengerti maksut dari ucapan Seojun ,tidak meresponnya. Su-ho malah langsung berjalan masuk menuju dalam kamarnya. Kemudian menutup pintu "apa yang harus ku maafkan sebenarnya.. kenapa aku belum bisa mengingat apapun.. apa kau membuat kesalahan yang sangat besar dan sekarang kau menyesalinya setelah aku seperti ini ? " Su-ho bertanya tanya di balik pintu kamarnya.
Seojun masuk ke dalam kamarnya. Merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Matanya mulai memberat ,tubuhnya terasa sangat lelah karena aktifitas yang dia lakukan hari ini. Namun ,pikirannya seakan tak mau berhenti. Seojun masih terus memikirkan kapan Su-ho akan mengingatnya lagi "apa kau akan memaafkan ku jika sudah mengingat kesalahan apa yang telah ku perbuat padamu sayang.. aku sangat takut ingatan mu kembali lalu mengingat semua hal buruk yang ku lakukan.. tapi aku juga tidak mau kau melupakanku.. apa aku terlalu larut dalam keegoisan ku Su-ho?" Ucap Seojun. Matanya berkaca kaca.
Di depan Su-ho ,Seojun tidak ingin terlihat rapuh. Namun jika malam sudah tiba dan Seojun memasukki kamar tidurnya. Perasaan sepi mulai menghampiri nya seperti biasa. Meraba tempat tidur yang biasa Su-ho tempati. Memandangi setiap gambar Su-ho di dalam ponselnya. Membaca kembali pesan lama yang Su-ho kirimkan padanya. Kemudian berakhir terlelap karena lelah terlalu lama menangis.
TBC!!!!
![](https://img.wattpad.com/cover/258039951-288-k816730.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessive Love Disorder✓
RandomHan Seojun yang sangat terobsesi pada Su-ho. Mampukah Su-ho bertahan ?