Chapter 10

1.7K 163 16
                                    

Su-ho bangun dari tidurnya. Bangkit dari ranjang lalu berjalan ke arah kamar mandi. Su-ho meraih keran air dan menghidupkannya untuk mengisi bath up. Berjalan ke arah rak ,Su-ho mengambil  bubble bath dan menuangkannya ke dalam bathup.

Su-ho melangkahkan kakinya masuk ke dalam bathup. Menyandarkan kepalanya pada ubin bathup nya.
"Perutku semakin hari bertambah besar.. Dan aku semakin memilikki keinginan yang aneh aneh.. Aku slalu merindukan Seojun.. Dan slalu ingin berada di dekatnya.. Tapi aku sama sekali belum mengingat nya.." ucap Su-ho. Matanya memandang langit kamar mandi. Su-ho mencoba mengingat siapa Seojun. Dan kenapa sama sekali tidak ada memori tentang Seojun di kepalanya.

20 menit Su-ho merendam dirinya dengan air hangat dan bubble bath. Su-ho sudah merasa pinggang nya pegal.

Su-ho melangkah keluar ,meraih jubah mandinya. Kemudian berjalan keluar dari kamar mandi.

Sesampainya di depan meja rias ,Su-ho mengeringkan rambutnya. Su-ho memilih pakaian yang bagus untuknya. Dia ingin mengajak Seojun pergi hari ini.

Seojun masih bermalas malasan di ranjangnya. Merasakkan matanya membengkak karena terlalu sering menangis setiap akan beranjak tidur.
Emosinya mulai tidak bisa Seojun kendalikan lagi.

Seojun bangkit menuju meja riasnya dan mulai melempar semua barang yang ada di dekatnya.

Selama ini Seojun menyembunyikan masalah gangguan jiwa nya dari Su-ho. Seojun memilikki 2 jenis gangguan di dalam dirinya. Pertama ,Seojun memilikki gangguan suasana hati (bipolar). Yang kedua ,Seojun memilikki gangguan obsesif kompulsif (OCD).

Sudah berminggu minggu Seojun sibuk mengurus Su-ho ,hingga melupakan konsultasi rutin dengan dokter yang menangani Seojun.

Seojun mengambil sebuah cutter kecil yang tersimpan di laci nakas kamarnya. Mendorong perlahan mata pisau keluar dari penutupnya. Seojun kemudian menancap nancapkan ujung mata pisau itu ke tangannya.
Darah mengucur deras di pergelangan tangan Seojun. Jatuh menetes di lantai kamarnya.

Su-ho mendengar suara berisik yang berasal dari kamar Seojun. Su-ho langsung bergegas menghampirinya.

Ketika membuka kamar Seojun ,mata Su-ho mendelik terheran melihat kondisi berantakkan di kamar Seojun.
Su-ho mendekati Seojun yang tertunduk di depan meja riasnya "Apa yang terjadi Seojun.." tanya Su-ho.

Mata Su-ho tertuju pada darah yang mengucur deras dari tangan Seojun. Segera Su-ho meraih tangan Seojun. Namun Seojun malah menarik dan menghempaskan tubuh Su-ho ke ranjang.

Seojun mulai kehilangan akal sehatnya. Dengan kasar Seojun meraih dagu Su-ho dan mencengkramnya dengan kuat.

Seojun memajukkan wajahnya tepat di depan wajah Su-ho "Apa kau masih tidak mengingatku? Aku sudah mencoba bersabar dan melakukan segala cara agar kau cepat mengingatku.. Tapi ,kau juga belum juga mengingatku.. Aku semakin gila karnamu Su-ho" ujar Seojun tepat di wajah Su-ho.

Su-ho mulai mengingat sedikit demi sedikit memori tentang Seojun. Semua berputar di kepalanya sekarang. Perlakuan kasar Seojun dan obsesi Seojun padanya ,Su-ho sudah mengingatnya kembali.

Su-ho mengkupkan kedua tangannya ke pipi Seojun "Aku ingat Seojun.. aku sudah mengingatmu.. hentikan ini ,kenapa kau menyakiti dirimu sendiri?" Ucap Su-ho.

Seojun terkejut mendengar ucapan Su-ho. Dia merasa senang ,namun Seojun tak bisa mengendalikan dirinya saat ini.

Seojun menarik badan Su-ho agar bangkit. Lalu Seojun menyeretnya keluar dari kamarnya. Setelah Su-ho sudah berada di luar kamarnya ,dengan cepat Seojun menutup dan mengunci pintu kamarnya.

Seojun menangis di balik pintu. Seojun bersyukur Su-ho nya sudah bisa mengingat dirinya lagi. Separuh hatinya merasakan kebahagiaan ,namun separuhnya lagi berontak agar mulai menyakiti Su-ho lagi seperti dulu.

Obsessive Love Disorder✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang