Chapter 4

2.5K 258 91
                                    

Su-ho terbangun dari tidurnya. Ia melihat Seojun sedang memandanginya di tepi ranjang. Su-ho mengalihkan pandangan matanya ke arah lain agar tidak melihat wajah Seojun.

Su-ho masih takut mengingat apa yang telah di lakukan Seojun padanya kemarin.
"Apa kau tidak mau melihatku Su-ho?" Tanya Seojun.

Su-ho masih terdiam. Dadanya sesak ,namun Su-ho tak bisa mengutarakannya pada Seojun. Su-ho jengkel ,hatinya terus luluh jika merasakan kelembutan Seojun.

Seojun mengelus surai hitam Su-ho. Meraih wajahnya perlahan agar menatapnya.
"Maaf Su-ho.. aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi.. aku lepas kendali kemarin.." ucap Seojun.
Su-ho mulai menatap mata Seojun. Dan benar Su-ho langsung luluh dengan tatapan menyesal Seojun.
"Baiklah Seojun.. tolong jangan pernah menyakiti ku seperti itu lagi.." jawab Su-ho.
"Mmmm... Aku tidak akan mengulanginya lagi.. lalu bisa aku bertanya tentang siapa laki laki kemarin?" Tanya Seojun.

Su-ho memaku mendengar pertanyaan Seojun. Dia tidak tau apa yang harus dia jelaskan. Tapi ,Su-ho juga tak bisa menghindari pertanyaan Seojun.
"Dia Lee Dong-wook.. mantan kekasihku sebelum aku mengenalmu.." jawab ragu Su-ho.

Dan ,mata Seojun memerah menahan amarah. Tangannya mengepal erat. Seojun menahan amarahnya hingga Su-ho selesai menjelaskan semua padanya.

"Dulu ,orang tuanya mengambilku dari panti asuhan ketika aku berumur 9tahun.. ia meminta ku untuk menjadi teman Lee Dong-wook anaknya.. aku tinggal bersama dengan keluarga 'Lee' hampir 10tahun.. hingga akhirnya aku melarikan diri dan berakhir dengan kau menemukan ku di pinggir jalan waktu itu.." jelas Su-ho.

Seojun mengernyitkan dahinya. Ditatapnya dalam dalam Su-ho.
"Jadi kalian tinggal bersama selama hampir 10tahun? Berapa lama kalian menjalin hubungan?" Tanya Seojun.
"Emm ,kira kira 3 atau 4tahun kami bersama.." jawab Su-ho.

Seojun tersenyum sinis. Kepalanya seperti ingin meledak mendengar penjelasan Su-ho. Ternyata Su-ho sudah pernah di cintai dan mencintai orang lain selain dirinya.

Dengan cepat Seojun mengarahkan tangannya ke leher Su-ho. Ia mencekik lehernya dengan kencang hingga Su-ho hampir kehabisan nafas.

Su-ho berusaha sekuat tenaga melepas cekikan tangan Seojun.
"Aakkhh Seo..jun.. aku tidak bisa ber..na..fas.." kata Su-ho tersengal sengal.

Han Seojun melepaskan cekikan di leher Su-ho. Tangannya beralih mencengkeram rahang Su-ho.
"Kau sudah berjanji tidak akan marah lagi Seojun.." ucap Su-ho.
Seojun mendelik menatap mata Su-ho "benarkah? Benarkah aku bilang tidak akan marah? Lalu kapan aku mengatakannya Su-ho.. kau milikku ,jadi aku berhak melakukan apapun pada dirimu bahkan hidupmu!" Bentak Seojun.

Seojun melepaskan cengkeramannya pada rahang Su-ho. Kini Seojun menarik Su-ho dari posisinya yang tengah berbaring menjadi duduk. Seojun menjambak surai hitam Su-ho dengan kasar. Menarik Su-ho bangkit dari duduknya dan mendorong Su-ho hingga terjerembab dilantai.

Su-ho menangis ,bekas lukanya kemarin bahkan belum mengering. Apa sekarang Seojun akan kembali menyiksanya lagi.
"Sayang.. ku mohon.. ini menyakitkan..." Pinta Su-ho.

Seojun yang gelap mata mengambil kursi kayu kecil di sudut ruangan kamar. Seojun mengangkat kursi tersebut dan mengayunkan nya ke tubuh Su-ho.

BRAAAKKKK!!

"Aakkhhhh.." tubuh Su-ho rubuh di atas lantai. Su-ho tak sadarkan diri.

Seojun melihat Su-ho hilang kesadaran lalu panik. Dia mendekati tubuh Su-ho dan menyangga kepalanya.
"Sayang.. bangun.. Su-ho!!!! Buka matamu sayang.. maafkan aku.. maafkan aku.."
Seojun membopong tubuh Su-ho menuju mobil ,lalu  membawanya ke rumah sakit.

Obsessive Love Disorder✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang