Chapter 12

1.5K 158 50
                                    

Seojun langsung menyeret tangan Su-ho untuk turun dari mobil ketika sudah sampai di halaman rumahnya. Su-ho berjalan tertatih tatih memegangi bekas jahitannya yang masih basah "sakit Seojun.." ujar Su-ho. Memohon agar Seojun sedikit berbelas kasih padanya.
Seojun hanya menengok sekilas wajah kesakitan Su-ho ,namun tak berniat menghentikan seretannya sama sekali.

"Akhh.." pekik Su-ho ketika ia melangkahkan kakinya pada anak tangga yang pertama. Su-ho mulai merasakan ngilu di jahitannya. Saat Su-ho memegang perutnya,darah mulai merembes keluar hingga menembus pada baju yang ia kenakan.
"Seojun ,jahitan ku seperti nya terbuka.. Lihatlah darahnya mulai merembes di bajuku.." ujar Su-ho. Seojun sama sekali tak memperdulikan Su-ho dan langsung menyeret tubuh Su-ho ke dalam kamar.

Seojun ikut masuk dan langsung mengunci pintu kamar. Su-ho yang sedikit merasa takut memundurkan langkahnya perlahan ,takut Seojun akan langsung memukul atau menampar dirinya.
Gerakkan kaki Su-ho terhenti ,ketika kakinya tersudut di ranjang.

Seojun yang masih berdiri di pintu tiba tiba mempercepat langkahnya mendekati tubuh Su-ho. Seojun mendorong tubuh Su-ho dengan kuat hingga Su-ho terbaring. Tangan Seojun mulai mencengkeram dagu Su-ho dengan kuat "Apa kau fikir aku akan bersikap lembut padamu hanya karna kau baru saja kehilangan bayi di dalam kandunganmu? Apa aku juga harus ikut berduka atas kehilangan anak kita? Asal kau tau ,yang aku butuhkan hanya dirimu seorang.." Ujar Seojun tepat di depan wajah Su-ho.

Su-ho memejamkan mata ,kepalanya ia tundukkan. Liquid bening yang dari tadi Su-ho tahan ,sekarang berjatuhan dengan deras di pipinya. Hati Su-ho mencelos mendengar ucapan Seojun. Namun ,Su-ho juga tidak bisa jika di suruh meninggalkan Seojun. Su-ho sangat mencintai Seojun terlepas dari apapun itu. Su-ho sanggup menahan sekasar apa sikap Seojun padanya ,tapi Su-ho tidak bisa berjauhan dengan Seojun meskipun hanya sebentar.

"Jangan menangis! Aku tidak ingin melihat satupun air mata keluar dari matamu!! Aku beri kau waktu 5 menit.. Jika aku masih melihat sedikit saja air mata yang keluar ,akan ku sayat lagi jahitanmu yang masih basah itu!! " Seojun melepaskan cengkeramannya pada dagu Su-ho dan berjalan keluar kamar.

Su-ho mengusap kasar matanya. Bukannya berhenti ,air matanya malah semakin mengucur dengan deras "maafkan aku Seojun.. Aku tidak bisa menjaga calon bayi kita.. hiks.. Aku selalu mengecewakanmu dan tidak pernah bisa memberikan apapun untukmu.."
Su-ho dengan perlahan mendudukkan dirinya dan meraih kotak tissu di meja samping ranjang. Su-ho menyingkap bajunya ke atas dan mulai mengelap darah yang menetes dari jahitannya yang sedikit terbuka "Aku pasti kuat.." gumam Su-ho menyemangati dirinya sendiri.

Su-ho mendengar suara pintu terbuka ,dengan cepat Su-ho menghilangkan raut wajah kesakitannya dan segera tersenyum tipis ke arah Seojun yang mulai memasukki kamar.

Seojun berjalan mendekati Su-ho dan langsung melumat bibirnya. Su-ho mencoba menghiraukan sakitnya dan membalas lumatan dari Seojun.
"Berbalik.." perintah singkat Seojun. Su-ho sedikit terperangah ,ia berfikir apa Seojun tega akan menyetubuhinya dalam kondisi seperti ini. Namun ,bukan Seojun jika berbelas kasih.

🔞🔞🔞

Su-ho mulai membalikkan tubuhnya dengan hati hati dan mulai menungging. Tangan Seojun dengan kasar menarik celana milik Su-ho. Seojun memposisikan dirinya di depan lubang anal Su-ho.
"Mmpphh.." desah Su-ho ketika lidah Seojun mulai menjilati setiap sudut lubang analnya.

Puas menjilati lubang anal Su-ho ,Seojun bangkit melepas resleting celananya. Penisnya yang sudah menegang mencuat keluar. Seojun langsung mengarahkannya tepat di depan lubang Su-ho.

"Akhh.." pekik Su-ho ketika Seojun dengan sekali hentak memasukkan miliknya tanpa memberikan persiapan apapun. Pinggul Seojun langsung bergerak maju mundur tanpa memberikan waktu bagi Su-ho untuk menyesuaikan penis besar tersebut di dalam lubangnya.

Obsessive Love Disorder✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang