Aneh

1 1 0
                                    

"kak mau kemana?" Lilly berlari mengikuti Jay. Langkah Jay terlalu besar sehingga Lilly harus berlari agar berhasil mengejarnya.

Karna tidak melihat jalan dan hanya fokus dengan arah Jay pergi.
Lilly terjatuh dan membuat kedua lututnya luka karna dia memakai rok pendek.

"Lo gak papa?" Jay kaget saat mendengar teriakan Lilly. Dia segera menghampiri Lilly yang terjatuh.

"Gak papa kok... Lo cepet banget pergi nya." Ucap Lilly protes.

"Siapa yang suruh Lo ngikutin gua sukinem!" Jawab Jay.

Tanpa babi dan babu Jay segera mengangkat Lilly ke gendongannya.
Lilly tak terkejut, seolah olah dia sudah tau itu yang akan di lakukan Jay.

.

"Ada apa neh? Loh! Adek gue nape?!" Jungwon yang tadinya sedang lempar lemparan bantal dengan Yuna seketika berhenti dan menghampiri Lilly yang sedang berada di gendongan Jay.

"Banyak bacot Lo! Bantuin gue cepet!" Ucap Jay sambil menginjak kaki Jungwon.

"Mahal woy sepatu gua!"

Jay mengabaikan Jungwon yang mengomel di depan pintu. Dia segera menaruh badan Lilly di soffa tempat di mana Yuna tertawa sampai bengek karna Jay nginjek sepatu Jungwon.

"Eh Lo napa?" Tanya Yuna berhenti tertawa dan duduk di samping Lilly.

"Hmm? Gue jatuh tadi. Gak papa kok." Ucap Lilly sambil tersenyum.

"Woy obatin calon adik ipar Lo cevvat!" Teriak Yuna pada Jay yang sedang mengubrak-abrik laci mencari kotak p3k.

Deg!

Nyesek woy! Gak tau kenapa Lilly gak suka sama sebutan itu. 'Calon adik Ipar.' Sakit hati banget dengernya.
Yaiyalah kan dia suka ma Jay!
Yuna kaga ada akhlak emang!
Eh, kan dia gak tau!
Bodo ah!

"Berisik Lo! Sana minggir!" Teriak Jay lalu mengusir Yuna dari sana!

"JAMAL!" teriak Yuna lalu menghampiri Jungwon dan lanjut mentertawainya yang sedang mengomel sampai mampus!

Lilly memperhatikan wajah Jay saat mengobati lukanya.

Kenapa sih gue cinta banget ama lu?!

Wajah putih, mulus, dan garis melengkung di bawah hidung Jay saat tersenyum terlihat sangat sempurna di mata Lilly.

Sadar di perhatikan Jay salting.
Gimana enggak? Lilly ternyata kalau di lihat dari dekat cangtip amat woy!
Bahkan 10000 kali lipat lebih cantik di banding Lilla yang keputihan.

M-mukanya ya guys. B-bukan....

WOY!


🦅🦅

"Lu baring aja dulu. Gue ke kamar mandi bentar." Ucap Jay setelah membantu Lilly tiduran di kasur. Lalu pergi ke kamar mandi.

Lilly menunggu selama 10 menit. Akhirnya Jay keluar dengan baju yang berbeda. Mungkin dia mandi.

Jay membaringkan tubuhnya di samping Lilly. Yang membuat gadis itu deh deg an setengah mati.
Kemarin juga kayak gini. Tapi yang kali ini berbeda. Seperti ada sesuatu yang mengganjal dan menggerakkan otak mereka berdua, bahwa hari ini akan sangat di ingat.

Sedangkan Jay?
Gak tau. Dia udah panas dalam.
Dugun-dugun banget woy!

"Ly... Gue mau nanya."

"Apa?" Jawab Lilly.

"Kalau gue ngelakuin kesalahan yang gak akan bisa semua orang maafin. Lo masih mau nerima gue gak? Dan masih dengan perasaan yang sama kayak sekarang?" Tanya Jay serius mengarahkan kepalanya ke samping menatap Lilly yang sedang menatap langit langit kamar.

What's Wrong With Mr. JayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang