Jihyo-Jimin-Jay-Jake

3 1 0
                                    

Jihyo baru selesai mencuci masker nya, dia segera membaringkan tubuhnya di kasur dan bersiap tidur.

.
.
"Jihyo! Jangan kesana!"
.
.
"HAH!" Jihyo terbangun dari tidur nya. Tunggu! Siapa yang mengucapkan itu? Perasaan tidak melihat apapun, semuanya gelap.

Jihyo melihat kearah jam, ini sudah jam 5 pagi. Jihyo bergegas pergi kekamar mandi, mungkin tadi hanya halusinasi saja. Tapi itu terasa nyata dan suaranya sangat jelas!

Itu seperti suara.......... D-daniel?

.
Jihyo pergi ke kamar Jay. Dia melihat adiknya itu sedang memasukkan buku nya ke dalam tasnya.

Jay menoleh ke arah pintu dan teriak.

"WOY! SETAN!" teriak Jay.

"Lu ngapain di situ? Bukannya masuk atau ngomong! Gue kaget gila!" Ucap Jay.

"GUE LEBIH KAGET WOY!" teriak Jihyo.

"Kenapa? Ada apa? Tumben pagi pagi lo ke kamar gue? Biasanya Lo ke kamar Jake bangunin adek kesayangan Lo itu sambil Lo peluk peluk!" Raut muka Jay langsung berubah.

Tidak tau ini kekanak kanakkan atau tidak, tapi semenjak Jake lahir, Jihyo dan Jimin sangat jarang memperhatikan dirinya. Mereka lebih sering menghabiskan waktu dengan Jake.

Bahkan saat mereka kecil, Jay dan Jake sama sama jatuh dari sepeda, tapi yang di tolong, di obati dan di peluk duluan itu Jake, bukan Jay.

"Hah? Kenapa?" Jihyo mengerutkan keningnya menghampiri Jay.

"Gak papa" ucap Jay santai.

"Jawab!" Tekan Jihyo.

"GUE CEMBURU! GUE ADEK KALIAN ATAU BUKAN SIH??!!!" Teriak Jay membuat Jihyo seketika berkaca kaca.

"J-jay? Lo kenapa?" Tanya Jihyo.

"Udah lah. Gak usah di pikirin."

1 detik
2 detik
3 detik

Jay langsung di sambar dengan pelukan Jihyo yang hangat.

"Gue tau! Maafin gue!" Ucap Jihyo tak kuasa menahan tangis nya.

Sedangkan Jimin dan Jake yang dari tadi mendengarkan percakapan mereka juga tak kuasa menahan tangis.

"Gue tau ini berlebihan! Tapi bisa gak sih anggap gue sekali aja?! Gue juga mau di perhatiin kayak Jake! Gue juga mau di sayang kayak Jake! Plis lah kak!" Jay tak menyangka dia mengatakan itu sekarang, dia sudah memendam ini dari lama.

"Jay...." Jimin datang dengan matanya yang bengkak, dia langsung bergabung ke pelukan itu, di susul Jake 5 detik setelah nya.

"Kak..... Maafin gue.... Gue gak bermaksud buat ngerebut perhatin kak Jihyo sama Kak Jimin." Ucap Jake terisak.

"Gak! Ini bukan salah Lo! Ini salah gue! Gue gak becus jadi kakak pertama dan laki laki" ucap Jimin makin mengeratkan pelukannya.

"Kalian tau gak sih? Rasanya gak di anggap di keluarga ini?! Gue sebenarnya bagian dari keluarga ini gak sih?! Gue sebenarnya apa?! Gue mungkin terlalu bocil, tapi hati gue juga sakit waktu liat Jake yang dapat nilai bagus langsung kalian peluk bareng bareng, waktu Jake sakit, semuanya pada cuti sekolah sama kerja. Bahkan Kak Jihyo sampai nangis di kamar. Lah gue? Gue sakit aja gak ada satupun orang yang nginjak kamar ini. Kalau gue dapat nilai bagus kalian juga gak peduli. Gue adik kalian woy! Gue juga anak mama sama papa. Gue bukan Avatar di sini. Plis lah anggap gue sekali aja.
Gue gak bahagia sama sekali setiap harinya. Karna gue harus ngeliat keromantisan kalian ber-lima, dan gue cuma ngeliatin aja. Setidaknya ucapin Jay kamu adik aku yang paling baik gue udah seneng kok, gue bukan Jake yang di ucapin kayak gitu tiap harinya. Kak... Gue juga adik kalian.... Gue anak mama sama papa.... Gue Jay.... Gue bagian dari keluarga ini juga kak...."

"Jayyyyyyyy....." Jihyo makin menangis.

"Jay.... Maafin kita..." Tangis Jimin makin deras....

"Gak papa kok, gue udah kebal dari kecil"

🦅

What's Wrong With Mr. JayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang