Merah itu.. [1]

2.7K 289 39
                                    

IKANAIDE

By me! Yuu-san

Karma x Nagisa
(Ansatsu Kyoushitsu)

Hanya meminjam karakter!

Happy Reading!

Kali ini Nagisa hanya ditemani sesosok tak kasat mata. Ia menghampiri Nagisa untuk mengobrol. Sedangkan Kayano pergi untuk membeli roti manis di kantin sekolah.

“Nagisa. Waktu libur ngapain aja?” Nakamura memecahkan suasana dan duduk dengan santai di bangku depan Nagisa. Padahal pemiliknya masih ingin duduk. Tapi dengan tidak elitnya Nakamura melemparnya hingga pantatnya terlempar jauh dari bangku kesayangannya, dan ternyata tidak sengaja mendorong Terasaka yang sedang nyantai di depan kelas. Akhirnya, ia harus berakhir di tangan Terasaka. Sungguh malangnya nasibmu, nak.

Nagisa tidak tau harus berkata apa tentang sikap Nakamura yang terlalu menjengkelkan. Bahkan belum ada sehari, ia sudah membuat masalah dengan dua orang. Sungguh luar binasa. “em aku hanya dirumah, dan keluar untuk beberapa keperluan saja.” Nagisa mengatakan hal yang sebenarnya. Ia tidak terlalu suka keluar rumah, jika tidak ada hal penting. Walaupun libur, ia hanya akan membantu ibu dan ayahnya. Itu saja.
“Benarkah? Sayang sekali donk~” Nakamura memasang ekspresi berpikir, sekaligus senyum cerah –setan.
“Kenapa?” Nagisa bingung, ia tidak tau apa maksud Nakamura berkata seperti itu. Nakamura hanya tersenyum, dan itu membuat Nagisa sedikit gugup.

“Nagisa~”

“Nakamura-san, apa kau demam?”
“...” Nakamura berhenti tersenyum dan menatap Nagisa dalam diam. Dia benci pikiran polos Nagisa. Oh ayolah, Nagisa itu pendek, imut, manis, polos lagi. Siapa yang tidak ingin menjahili derajatnya sebagai seorang cewek, coba? Jika bisa, Nakamura juga mendukung ide Kayano yang berharap Nagisa bisa melakukan 'ekhm' bersama seme yang handal. Tapi ya sudahlah, Nakamura harus melatih kesabarannya, agar berguna di masa depan yang penuh harapan.

“Kau mau ikut liburan denganku?” Nakamura mengatakan dengan santai tanpa hambatan.

Eh apa-apaan

Nagisa blank! Apa Nakamura bisa berpikir? Apakah dia punya otak? Setidaknya itu yang dipikirkan Nagisa, sebagai respon atas kebodohannya Nakamura. Baru masuk sekolah, udah mau libur? Apa dia bercanda?
“Nakamura-san..” Yang dipanggil menyahut, dan langsung menatap sang lawan bicara dengan berbinar binar. Nakamura berpikir, pasti Nagisa tidak akan menolak ajakannya. Ia yakin,

“Lebih baik tidak usah sekolah sekalian..”

–Ditolak

Saat ini Nakamura hanya bergidik ngeri melihat Nagisa. Ia terlihat menyeramkan. Nakamura yakin, ibunya sama menyeramkannya dengan Nagisa saat marah. Ia hanya tersenyum canggung sambil mengusap tengkuknya.
“hehe maaf Nagisa~” Nakamura berjanji! Ia takkan mengajak Nagisa libur, kecuali Nagisa sendiri yang meminta!

“NAGISA!”

“Ah Kayano, sudah makan roti manismu?” Nagisa mendapati Kayano pulang dengan tangan hampa. Kayano menggeleng membuat Nagisa bertanya tanya kenapa. “rotinya su–”

“Lehermu sakit, Kayano?” Oh shit, Nakamura memotong kalimat Kayano dengan pertanyaan yang diluar dugaan. Kayano menatap tajam, sedangkan yang ditatap terlihat tidak peduli. Nagisa hanya diam dengan senyuman canggung. Ia tidak berpikir bahwa sebenarnya Nakamura adalah orang yang jahil juga bar-bar.

IKANAIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang