IKANAIDE
•
By me! Yuu-san
•
Karma x Nagisa
(Ansatsu Kyoushitsu)•
Hanya meminjam karakter!
•
Happy Reading!
•
•
Mata Nagisa melotot tidak percaya. Barusan ia tidak salah dengar kan? Atau mungkinkah ibunya salah ngomong? Nagisa bingung sekaligus malu. Ia jadi tidak sanggup untuk melanjutkan makannya. Karma? Ia hanya tersenyum lebar melihat percakapan Nagisa dan ibu –calon mertuanya.
==============================================================
“Tidak mungkin karena alasan itu!” Nagisa kesal pada ibunya. Saat ia serius, ibunya malah menjawab dengan enteng. Nagisa menghela nafas kasar dan ikut mendudukkan diri didepan ibunya. Karma yang sedari tadi menonton percakapan ibu dan anak langsung mengekor Nagisa dan duduk disebelah Nagisa. Mereka hanya dibatasi meja kaca yang tidak terlalu panjang.
“Ibu gak bakal bohong sama anak ibu sendiri..” Nagisa menatap manik ibunya. Ia terkejut sekaligus malu, saat tidak melihat adanya keraguan atau kejahilan disana.
“Lalu kenapa ibu membiarkan Karma masuk?” Karma yang terpanggil menoleh dengan cepat sedangkan ibunya Nagisa mengangguk tersenyum. Menurut Nagisa, senyum ibunya kali ini terlihat berbeda. Lebih lebar, mungkin?
“ibu.. sudah merestui hubungan kalian berdua, karena itulah ibu tidak segan segan dan membiarkan Karma masuk kerumah..” Nagisa sweet drop!
Kaede Kayano, Nakamura Rio, bahkan sekarang ibunya..Sebegitu kuatkah yaoi sehingga membentuk generasi fujoshi?
“I-ibu, a-aku dan Karma hanya teman biasa, bahkan kami bukan sahabat dekat..” Nagisa heran dengan jalan pikir ibunya.
“hum? Ibu tidak mau tau kalian musuh, teman, atau apa. Yang penting kalian berdua itu cocok KYAAAAAA!!” Nagisa melotot tidak percaya. Ia berbalik hendak membujuk Karma menolak perkataan ibunya tapi Karma menyiratkannya untuk diam. Nagisa mengangguk mengerti dan memperhatikan gerak-gerik Karma.“Apa kami benar benar serasi.. bibi?” Karma bertanya dengan serius membuat Nagisa bingung. Apa yang akan dilakukan si bodoh ini, pikirnya. Sementara itu, ibu Nagisa tersenyum cerah dan mengangguk semangat.
“Tentu saja bibi akan menyetujui kalian~” Jujur, Nagisa tidak pernah melihat ibunya seperti ini. Sejak kapan ibunya bisa sama seperti Kayano dan Nakamura? Ingin sekali Nagisa terbang menjauh untuk selamat dari para Fujo. Ia kembali menatap Karma. Nagisa pikir, ia akan mendapati Karma dengan raut tidak setuju. Tapi, ternyata ia salah..
“K-karma Kun?” Nagisa memanggilnya pelan. Entah kenapa, tapi Nagisa merasakannya ada hawa yang berbeda di sekitarnya. Karma berbalik menatapnya dalam. Nagisa tidak suka ditatap seperti itu! Tatapan itu membuat jantungnya berdetak kencang!
Karma mendekatinya dengan posisi yang sama yang membuat Nagisa otomatis mundur. Tapi sungguh disayangkan. Karma langsung menahan punggung Nagisa dan mengalungkan tangannya di pinggang Nagisa.
EH?!
“K-karma-Kun!” Nagisa mencoba melepaskan kedua tangan Karma. Nagisa malu! Ia sangat malu! Ibunya berada bersama mereka melihat adegan itu! Oh tidak, rasanya Nagisa ingin pergi jauh-jauh dari sini. Nagisa tetap mencoba melepaskan kedua tangan yang memeluk pinggangnya, tapi tenaga Karma memang tidak bisa diremehkan. Sekuat apapun Nagisa, Karma tetap lebih kuat darinya. Maklum, kebanyakan minum susu stroberi.
“K-karma kun! Lepaskan!”
“Hum? Aku tidak mau.” Karma tetap dalam posisinya membuat Nagisa menatap nyalang kedua mata itu. Tapi namanya juga Karma, diliatin kayak gitu, bukannya takut. Malah seneng, karna dipandangi sang uke.
“Lepaskan!” Nagisa tetap memberontak. Ia berusaha sekuat tenaga, tapi Karma bukannya jadi kesusahan. Ia malah bosan, karena menurutnya Nagisa sangat lemah. Karma melirik sebentar kearah ibunya Nagisa. Terlihat darah keluar dari hidung ibunya Nagisa, membuat Karma lebih bersemangat untuk menampakkan pemandangan indah bagi sang calon mertua.
Karma kembali melihat Nagisa yang tidak henti-hentinya memberontak.
‘Nih anak keras kepala kali sih’ batinnya.
“Na-gi-sa” Karma sengaja memenggal nama Nagisa dan memanggilnya dengan lembut. Ia berpikir, apakah Nagisa akan diam untuk sementara. Dan ternyata dugaannya benar. Nagisa terdiam memerah. Ia tidak memberontak, melainkan menatap Karma dalam diam.
“A-apa..” Nagisa menunduk berpaling dari tatapan Karma. Jantungnya berdetak kencang saat mendengar suara Karma. Tidak biasanya suaranya seperti itu. Sedangkan Karma ingin tertawa. Baru begini saja, ukenya sudah tunduk. Apalagi main pedang-pedangan di kasur. Ah, memikirkan nya saja sudah menggugah selera Karma.
Karma memegang dan mengangkat dagu Nagisa yang membuat mereka saling bertatapan. Karma agak terkejut saat melihat wajah Nagisa. Wajah itu sudah berwarna tomat busuk. Merah sekali, yang membuat Karma sedikit menegang.
‘Imut!’ Pikirnya.
“Nagisa..” Panggilnya.
“K-karma k-kun..” Uh! Karma sangat suka suara itu!
Karma maju, semakin maju, dan Yamaha semakin di depan–ah tidak. Maksudnya Karma semakin mendekat, mendekat, dan mendekat. Nagisa ingin menjauh! Tapi, entah kenapa ia malah otomatis menutup matanya membuat Karma tersenyum. Nagisa merasakan deru nafas Karma semakin mendekat.
Hangat.
Ibu Nagisa yang sedari tadi mimisan, ternyata sudah membuka kamera dari iPhone xxxx miliknya. Ia bersiap untuk menjepret momen-momen indah yang segera tiba. Ia sangat bangga dengan anaknya. Tidak sia-sia ia mengurus Nagisa dari kecil hingga akhirnya mendapatkan calon menantu yang tampan sekaligus berakhlaq mulia.
Kedua bibir itu semakin mendekat, meja dan kursi akan menjadi saksi atas first kiss mereka. Dalam diam, ibu Nagisa terharu ‘Nagisa sudah tumbuh besar..’ batinnya sedih. Sebentar lagi ia bakal menyaksikan anaknya menikah. Ia harus menyiapkan segalanya. Mulai dari gedung pernikahan, makanan & minuman, dan yang paling terpenting adalah gaun juga make-up Nagisa. Ia harus segera menyiapkannya, sebelum semuanya terlambat!
Nagisa menutup mata..
Karma juga menutup mata..
Ibu Nagisa sudah menyiapkan jempolnya..
Sebentar lagi...
Dan akhirnya..
“Na-gi-sa!” Terdengar suara yang diikuti ketokan pintu. Tanpa adanya persetujuan masuk dari tuan rumah, pintu itu langsung terbuka lebar menampilkan seorang pria yang seumuran dengan Nagisa dan Karma.
Nagisa terkejut dan langsung mendorong Karma. Matanya membulat tidak percaya menatap orang itu, yang dibalas dengan senyum lebar membuat jantungnya berdetak kencang sama seperti dulu.
Dia,
“A-asano..”
“Yup, ini aku.”
–cinta pertamanya
==============================================================
Yo minna-san. Jadi gini, saia bakal agak lama update:D Soalnya akhir akhir ini lumayan sibuk ಥ‿ಥ. Tapi book Karnagi ini tetap dipublish kok. Btw, emang masih mau dilanjut gak?◍ Soalnya saia pikir, ini agak membosankan:) Kalau masih mau dilanjut, komen aja. Kalau enggak, juga gpp:D
Oke segitu aja ya⊰⊹ฺ
•••
Terima kasih sudah membaca🍁
Tolong tinggalkan jejak❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
IKANAIDE
Romance- "Hei Nagisa-kun~ jadi pacarku yuk" - "ugh.. sialan kau" Kisah Karma yang selalu berusaha mendekati Nagisa dengan cara licik bahkan gila. Sungguh sangat diluar dugaan:" "Nagisa-kun, cium aku donk~" "Dasar gila" "....." Semoga suka:"v •Aka_yuu