Milikku

1.1K 134 22
                                    

IKANAIDE

By me! Yuu-san

Karma x Nagisa
(Ansatsu Kyoushitsu)

Hanya meminjam karakter!

Happy Reading!

“Nagisaa!” seorang gadis kecil berlari terseret-seret sembari berteriak hingga suaranya mengalun dari Sabang sampai Merauke. Orang orang hanya memperhatikannya lalu tertawa kecil seakan menyumpahi bahwa ia adalah gadis bodoh ataupun caper. Sedangkan seseorang disebelahnya menatapnya lelah. Matanya menukik tajam melototi orang yang lebih pendek darinya itu.

“Oh ayolah Kayano~ kita sudah mencari nya sejam! Kau ingin aku mati tergeletak di tanah? Kau tahu bukan? Melihatku mati, orang tidak kasihan! Aku malah diinjak injak! Hiks..”

Gadis yang dipanggil Kayano itu menoleh. Alisnya berkedut kesal diiringi dengan telapak tangan yang semakin terlihat pucat. Kayano menghela nafas berat. Sejak tadi, ia sama sekali tidak mendapati Nagisa. Padahal harusnya si biru itu paling pertama sampai di sekolah. Tidak hanya Nagisa saja yang absen. Karma juga sama seperti bocah itu. Ada apa diantara mereka?

Niatnya tadi Kayano ingin mencari cari si pendek itu, tapi sangat disayangkan. Virus di sampingnya ini sangat menyebalkan. Bisakah ia membanting Nakamura hingga terpontang-panting sebentar? Nakamura tampak tidak peduli! Argh! Kayano bisa stress kalau diginiin.

“Kayano!”

Kayano dan Nakamura sama sama menoleh. Terlihat seorang pria ngos-ngosan yang menunduk di hadapan mereka. Ia menyapu keningnya sebentar, lalu mengangkat wajahnya dan mempertemukan maniknya dengan kedua gadis perawan di depannya. Matanya terlihat gelisah. Ia berbicara dengan tergesa-gesa menandakan betapa khawatirnya ia.

Baik Nakamura ataupun Kayano, mereka membulatkan kedua bola mata masing masing. Hal yang tidak pernah mereka duga, yang tidak pernah mereka bayangkan, dan yang sama sekali tidak masuk akal, itu akan terjadi?

Nagisa..

Nagisa bunuh diri?

==============================================================

Segelas kopi menghangatkan mulut dan tubuhnya. Ia terduduk di sebuah cafe yang ia sendiri tidak tau, kenapa ia bisa disini. Bocah ikat dua itu terus meneguk minuman yang sebenarnya belum pantas dikonsumsi olehnya. Pahit dan manis bercampur menjadi satu, membuat rasa klasik itu semakin menjadi-jadi.

“Aku benci Karma.”

“Aku benci Karma.”

“Aku benci Karma.”

Seperti radio rusak, perkataan itu terus keluar dari mulutnya. Kalimat itu serasa terngiang di benaknya. Ia menunduk menatap kopi yang sisa sedikit lagi. Matanya terfokus pada bayangan yang berada di kopi itu. Ia melihat pantulan dirinya sendiri.

“Iya jadi kok.”

Nyut

Lagi lagi, orang itu kembali menghampirinya. Nagisa ingin sekali menyumpahinya! Ya, bocah itu adalah Nagisa. Dan Karma adalah orang yang sangat sangat ia benci!

“Karma.. bisakah kau jangan menggangguku sebentar saja..”

Nagisa menelungkupkan wajahnya ke meja berusaha untuk tidur. Tapi ia tidak bisa. Iblis merah itu terus menghampiri benaknya.

IKANAIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang