"Ilyas tunggu," panggil Alfi sedikit berteriak.
Yang dipanggil menghentikan langkahnya, memasukan tangan kanannya kedalam saku seragamnya, menunggu apa yang akan dikatakan gadis yang memanggilnya barusan.
"Ilyas," ujar gadis itu kala ia berhasil menyusul langkah Ilyas dan berdiri dibelakangnya.
"Ada apa?" tanya Ilyas cuek tanpa membalikkan badannya menghadap lawan bicaranya. Gadis itu tak kunjung membuka suara.
"Jika tidak penting jangan ganggu saya!"
"Ma-maaf ini penting" jawab Alfi terbata.
"Sudah saya bilang, jangan pernah berbicara lagi pada saya! Cukup sampai disini!"
"A-aku ingat itu, aku hanya ingin mengembalikan buku Biologi yang aku pinjam beberapa hari yang lalu." jelas Alfi dengan mata yang berkaca-kaca.
Pemuda itu berbalik dan mengambil buku paket Biologi ditangan Alfi tanpa menatapnya dan kembali melangkahkan kakinya tanpa sepatah kata pun.
"Terima kasih" lirih Alfi menatap kepergian pemuda itu yang semakin menjauh.
Sebenci itu kah kau pada ku? Sehingga menatap ku saja engkau enggan? Apa aku sudah membuat kesalahan yang begitu besar karena mencintai mu? Apa itu salah? Jika ku tau sesakit ini mencintai mu, akan ku minta kepada Allah untuk tidak menjatuhkan hati ku pada mu.
-Alfi Almira Izzati-
Assalamu'alaikum
Hallo👋
Selamat datang dikisah mereka, pantengin terus yah^^
Jangan lupa kasih votte dan komen juga, biar aku makin semangat buat nulisnya^^Oke sampai jumpa dipart 1 nya yah👋
KAMU SEDANG MEMBACA
DIAM DAN RASA [END]✓
SpiritualJika saja dulu kamu tidak bersimpati kepada ku, mungkin saja aku tak akan pernah mengagumimu, mungkin saja aku tak akan pernah mencintaimu seperti ini, jika aku tau sesakit ini mencintaimu, sepedih ini memiliki rasa pada mu. -Alfi Almira Izzati- Huw...