•Acara Perpisahan•

296 14 0
                                    

Perpisahan bukan akhir dari segalanya. Masih ada waktu untuk kita bertemu kembali.

°Diam dan Rasa°
grsnrindu

•••

Hari ini adalah hari yang di tunggu-tunggu oleh siswa dan siswi kelas 12 SMA Tunas Harapan. Ya. Hari ini hari perpisahan dan pelepasan mereka.

Alfi sudah siap sedari tadi, ia mengenakan dress berwarna silver dengan hijab syar'i berwarna senada, tak lupa polesan make up tipis tanpa bulu mata palsu dan softlens yang menghiasi wajah cantiknya.

"Fi, tolongin eyeliner gue dong," ujar Dina yang sedang memakai eyeshedow di kelopak matanya.

Ya, Dina, Enzi beserta Zia tidur di rumah Alfi. Karena di antara mereka yang mengerti make up hanya Dina, jadi dia yang mendandani mereka semua.

"Eyeliner yang mana Din?" tanya Alfi melihat peralatan make up Dina di atas meja riasnya.

"Itu yang warna item, dekat lipstik," tunjuk Dina.

Alfi memberikan eyeliner itu kepada Dina, lalu ia kembali merapikan hijabnya.

"Duh, bulu mata gue copot nih Din," ujar Zia yang duduk di tepi ranjang.

Dina menoleh. "Iya, nanti gue benerin lagi."

"Fi, minta jarum pentul lo ya, gue lupa bawa," ujar Enzi yang sedang memakai hijabnya.

"Ambil aja Zi, itu di atas meja dalam kotaknya," ujar Alfi yang duduk di sebelah Zia.

Di antara mereka, Alfi lah yang sudah selesai dengan make up dan hijabnya, Enzi masih memasang hijab, sedangkan Zia menunggu Dina yang sedang ber make up untuk memasangkan bulu mata palsunya kembali.

Dina sudah selesai dengan make up nya, lalu segera memasangkan bulu mata palsu Zia, setelah itu ia segera memakai hijabnya.

"Eh, tiara kalian kok gak di pakai sih?" tanya Dina yang melihat ke tiga sahabatnya tak memakai tiara di atas kepala mereka. Sedangkan dia sendiri sudah selesai memakainya.

"Aku mana bisa masangnya," ujar Alfi mengambil tiara tersebut.

"Sama Din, gue juga gak bisa," ujar Enzi menimpali.

Dina mendengus kesal, lalu menatap Zia yang juga menatapnya.

"Kalo lo, alasanya apa?" tanya Dina pada Zia.

Zia nyengir kuda. "Gue bukanya gak bisa, tapi gue takut ntar malah gak lurus masangnya."

Dina menepuk pelan dahinya. "Itu mah sama aja." Dina menggeleng dengan tingkah ketiga sahabatnya. Ia berjalan menuju Enzi yang berdiri di sebelahnya, lalu memasangkan tiara tersebut, setelah itu Alfi dan barulah memasang tiara untuk Zia.

Setelah menghabiskan waktu beberapa jam untuk bersiap-siap, mereka langsung turun ke lantai satu dan segera menuju sekolah.

"MasyaAllah, kalian cantik-cantik sekali," ujar Lia kala melihat ke empat gadis itu menuruni tangga secara bersamaan.

"Dina yang make up pin kita Tan," ujar Zia tersenyum. Dina menunduk malu saat Lia tersenyum padanya.

"Kalo gitu, kita berangkat dulu ya Ma," ujar Alfi berpamitan.

DIAM DAN RASA [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang