•Dhuha Alghifari•

228 8 0
                                    

Hadirnya mereka memberikan kebahagiaan tersendiri dalam keluarga.

°Diam dan Rasa°
grsnrindu

•••

"Bi, perlengkapan bayinya udah di siapin kan?" Tanya Alfi sedikit berteriak sambil menuruni anak tangga dengan perlahan.

"Udah Sayang," jawab suami tercintanya berlari menuju tangga lalu membantunya menuruni anak tangga.

"Nanti kalo dah nyampe rumah sakit, jangan sampai kelupaan lagi kayak waktu itu," ujar Alfi tertawa kecil mengingat kejadian 3 tahun yang lalu.

"InsyaAllah gak lagi, ini kan udah yang ke dua kalinya."

"Abi!" Teriak anak kecil berusia 3 tahun berlarian mengejar Alfi dan Ilyas dari luar rumah.

"Jangan lari-larian Bang, nanti nabrak meja," peringat Alfi yang sudah berada di lantai dasar.

Yang di peringati hanya nyengir kuda ke arah orang tuanya.

"Tuh, dengerin kata Umi," ujar Ilyas mengusap kepala jagoannya itu.

"Maap Mi, adi Abang di kejal Ante Ada," ujar Si Kecil Bagas yang masih cadel. Alfi dan Ilyas begitu gemas melihat ekspresi putra sulung mereka.

"Trus Tante Ahdanya mana?" Tanya Ilyas menggendong Bagas.

"Ke dapul mungkin," jawab Bagas tak yakin.

"Kok jawab nya gak yakin gitu?" tanya Ilyas mengernyit bingung.

"Coalnya, Abang gak akin Ante ke cana." Ilyas semakin bingung mendengar jawaban putra sulungnya.

"Ciee yang bingung karena jawaban anak nya sendiri." Pandangan Ilyas teralihkan ke sumber suara, terlihat seorang gadis cantik dengan gamis maroon beserta hijab syar'i berwarna senada tengah berdiri di ambang pintu dapur. Ia tak bisa menahan tawanya kala melihat ekspresi bingung Sang Kakak Lelaki.

"Malah ketawa lu bocah," ujar Ilyas tak terima karena Ahda mentertawakan nya.

Ahda melangkah menuju Ilyas dengan raut wajah yang juga kesal. "Ahda bukan bocah! Udah 23 tahun nih!" kesal Ahda.

"Iya sih udah 23 tahun, tapi kok kelakuan masih kayak bocah?" tanya Ilyas melangkah menuju ruang tamu. Ahda begitu kesal mendengar ucapan kakak lelakinya itu yang selalu menyebutnya 'bocah'.

"Bentar lagi aku mau nikah lo Bang, masa iya masih di panggil bocah?" tanya Ahda ikut duduk di sofa ruang tamu.

Ilyas tak bisa menahan tawanya melihat ekspresi Ahda yang cemberut.

"Walaupun kamu bentar lagi nikah tapi bagi Abang kamu tetap adik kecil Abang," ujar Ilyas menatap Ahda lembut.

"Persiapannya udah selesai semua Da?" tanya Alfi yang baru saja kembali dari dapur.

"Udah Kak, nanti hari akad Kakak sekeluarga jangan lupa dateng ya? Awas aja kalo gak dateng," ujar Ahda mengerucutkan bibirnya.

Alfi duduk di sebelah gadis itu lalu mengusap punggungnya lembut. "InsyaAllah, kalo Kakak udah beneran sehat pasti Kakak kesana," ujar Alfi dengan senyumnya.

"Aamiin, semoga aja Kakak cepat sehat kan masih sebulan lagi, nanti ponakan Ahda juga udah bisa di bawa keluar kan?"

Alfi hanya mengangguk dan tersenyum mendengar ucapan Ahda, ia juga ingin sekali hadir di acara nikahan adik iparnya itu.

DIAM DAN RASA [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang