•Dhuha•

294 19 4
                                    

°Diam Dan Rasa°
grsnrindu

•••

Alfi melangkahkan kakinya sedikit bergegas, melewati koridor kelas yang sudah mulai sepi, nampak raut cemas yang begitu jelas di wajah cantiknya.

Duuh, semoga aja Bu Reni belum masuk, ya Allah. Alfi membatin sambil terus mempercepat langkahnya.

Setibanya di depan kelas XII IPA 3, Alfi menarik nafas panjang dan menghembuskanya, sebelum akhirnya ia mengetuk pintu kelas yang tertutup.

"Assalamu'alaikum." salam Alfi membuka pintu.

"Waalaikumsalam." jawab seisi kelas. Pandangaan semua siswa dan siswi terarah pada Alfi yang mulai berjalan memasuki kelas setelah dipersilahkan masuk oleh Bu Reni, guru seni budaya.

"Kenapa kamu telat Alfi?" tanya Bu Reni pada Alfi yang berdiri di samping meja guru.

"Maaf Bu, Motor kakak saya tadi kempes di jalan, angkot juga gak ada yang lewat Bu, jadi terpaksa nungguin motornya yang lagi ditambal Bu." jelas Alfi menunduk.

"Hm, baiklah kamu saya maafkan, lain kali jangan sampai telat lagi, kebetulan Ibu juga baru masuk kelas ini," ujar Bu Reni tersenyum.

"MasyaAllah, terima kasih banyak Bu, InsyaAllah saya gak akan telat lagi Bu," ucap Alfi tersenyum lebar.

"Ya sudah, silahkan duduk," ujar Bu Reni lagi sambil tersenyum.

"Iya Bu, sekali lagi terimakasih," ucap Alfi tersenyum sambil berjalan menuju bangkunya.

Selesai jam pelajaran Seni Budaya dilanjutkan dengan pelajaran Kimia.

Bel istirahat pun berbunyi, semua siswa merapikan buku mereka yang ditaruh di atas meja, Alfi memasukkan buku-bukunya ke dalam tasnya.

"Guys, kantin yuk," ajak Zia pada ketiga sahabatnya.

"Ayuk," ujar Enzi setuju.

"Ayo guys, gue dah laper banget nih," ucap Dina sembari mengelus perutnya.

"Fi, lo mau ikut gak?" tanya Enzi kala melihat Alfi hanya tersenyum.

"Kalian duluan aja ya, aku mau ke mushola dulu," jawab Alfi.

"Ya udah, maaf kita gak ikut ya Fi," ucap Dina.

"Iya gak papa kok, kalau gitu aku duluan ya, ntar aku nyusul."

"Iya Fi, kita tunggu ya," ujar Zia tersenyum yang diikuti oleh Dina dan Enzi.

Alfi melangkahkan kakinya keluar kelas setelah mengucap salam kepada ketiga sahabatnya.

Sesampainya di mushola, ia langsung berwhudu' lalu memasuki mushola untuk melaksanakan sholat Dhuha, Alfi memakai mukena yang di sediakan di mushola.

Saat hendak berdiri setelah selesai melaksanakan sholat dhuha, Alfi dikejutkan oleh Ilyas yang juga baru saja berdiri, sepertinya dia juga selesai melaksanakan sholat dhuha.

"Ilyas?"

"Alfi?"

Tanya mereka bersamaan yang membuat mereka gelagapan. Ilyas menggaruk tengkuknya yang tak gatal, sedangkan Alfi terus menunduk karena malu.

DIAM DAN RASA [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang