Asterin ✓

Rahasia - 10

Suara petikan sape dari penghibur di kafe malam ini melambungkan ingatan Shopie, pada salah satu kenangan yang belum bisa dikatakan indah, juga berakhir tanpa diakhiri. Ia mengelus cangkir kopi pesanannya yang masih utuh, bukan karena tak nafsu, melainkan masih sibuk meneliti tiap jengkal potongan kenangan di benaknya.

"Seandainya, aku bisa bertemu denganmu lagi, akankah bisa disebut pertemuan setelah perpisahan? Nyatanya, di antara kita tak ada kata selamat tinggal, jadi jikapun bertemu apakah harus mengatakan kita berjumpa kembali? Entahlah."

Shopie meminum kopinya—pada akhirnya—tepat setelah hujan turun dengan begitu deras disusul pintu kafe terbuka dan seorang lelaki memakai kacamata mengibaskan bahunya yang terkena tetesan air hujan. Tato bulu di sisi telapak tangan kanan membuat hati Shopie bergetar, hanya ada satu orang yang mempunyai hiasan tubuh pernah ditemuinya, Archie.

"Tuhan, apa Engkau mendengar doaku yang begitu tulus, hingga Kau kabulkan inginku secepat ini?" tanya Shopie dalam hati.

Shopie masih menatap pria itu, pria bersetelan hitam dan mempunyai belahan rambut tengah tersenyum ke arahnya. Jantung Shopie hampir melompat, senyuman itu adalah satu yang dirindukannya. Shopie masih menjaga kewarasan hingga pria itu tetap tersenyum sembari berjalan ke arahnya.

Pikiran dan hati Shopie berlomba menggurat kata agar ucapannya terdengar indah saat bersuara di depan Archie. Shopie sudah terlonjak bangkit ketika langkah pria itu melewatinya, dia berjalan memang ke arah Shopie, tetapi bukan pada Shopie. Dua fakta yang berdekatan meski bersinggungan. Pria itu mengecup bibir seorang gadis di meja belakang tempat duduk Shopie dan mengobrol, sementara Shopie terhenyak di tempat.

"Ah, Tuhan. Temu pisah, hidup mati, susah senang memang hanya Kau yang tahu." Shopie meninggalkan mejanya, juga pada kopi yang baru diteguk sekali.

📷Pinterest
#oneshootstory #arlenalangit #wattpadindonesia #Shopie #Archie #romansa #fantasi #keesaantuhan #lovestory #pinterestpicture