Halo yeoreobun!!
Aku buat Jaywon lagi, guck kuat sama erel nya kelewat gemezz hshshshs😭🤺
Ayo voment! Nanti kugigit kalo nyider😱
.
"Jungwon bangun dulu ahh! Itu loh kamu ditungguin!"
Bunda Bela selaku ibu asuh Jungwon dengan tak sabaran mengguncang badan domba terdampar di kasur tingkat bawah yang masih betah hibernasi. Habisnya Bunda Bela kesal, Jungwon dibangunin dari tadi nggak ngegubris. Emang nyebelin, makin gede bukannya makin rajin malah makin kebo. Sama sekali nggak ngasih contoh baik ke adik-adiknya, kecuali sifat Jungwon yang kelewat rajin belajar dan ramah sama seluruh penghuni di sana.
Panti Asuhan Bunda Bela, namanya. Tempat Jungwon dibesarkan dari masih berbentuk gumpalan daging lembek sampai tumbuh dewasa jadi buntelan domba ceria kayak sekarang. Buat yang bingung kenapa Jungwon bisa ada di bawah asuhan Bunda Bela, sebaiknya jangan tanya dulu karena Jungwon sendiri juga nggak tau. Saking bingungnya sampai dia nyerah menanyakan hal itu. Karena buat Jungwon, orang tua itu nggak melulu tentang siapa yang membuat dan melahirkan kamu, tapi juga tentang mereka yang mengasuh kamu tulus apa adanya dengan kasih layaknya seorang ibu dan ayah.
Makanya Jungwon sayang Bunda Bela lebih dari apapun.
"Bunda siram kalo kamu nggak mau bangun juga!" ancam Bunda akhirnya.
Layaknya anak kucing yang takut air, Jungwon segera bangun lalu merapikan selimutnya secepat kilat. Cengiran lebar yang gemesin dia tunjukin ke sang Bunda. "Ampun Bunda.... Ini Jungwon udah bangun😁"
"Nah gitu dong. Makanya kalo belajar tuh jangan terlalu ngelembur, kan jadi kesiangan," tegur Bunda halus. "Sana kamu mandi. Ditungguin tuh sama yang mau adopsi kamu."
HAH?!!!
"Adopsi apaan Bun?!! Orang gila mana yang mau ngadopsi anak tua bangka kayak aku!?!!" Jungwon jelas kaget, umurnya kan bukan umur ideal untuk diadopsi. Ibaratnya, Jungwon udah expired.
"Hushh, tua bangka apanya sih? Emang kamu pikir umurmu udah berapa dekade coba?"
"Hampir dua... Ya pokoknya aku nggak mau Bundaaaa~ Pasti diadopsi sama nenek-nenek bau gigi palsu! Ato nggak kakek-kakek kesepian workaholic di tengah kota! Ato nggak--"
"Yang Jungwon!" Bunda menegur dengan tegas. "Bunda nggak ngajarin kamu untuk berprasangka buruk sama orang lain. Denger kata Bunda lalu patuhi. Kamu siap-siap, Bunda tunggu di bawah."
"Iya Bunda. Maaf."
.
Bunda Bela tertawa canggung, usir rasa nggak enak karena bikin sang tamu kelamaan nunggu anak asuhnya. Sebenernya nggak sepenuhnya salah Jungwon juga karena orang itu yang secara dadakan datang ke sana minta ngadopsi.
"Maaf ya Mas Jay, Jungwon nya lagi mandi," ucapnya sembari menghidangkan teh hangat dan roti bakar untuk sarapan pagi itu.
"Terima kasih sudah repot-repot. Nggak papa Bu," senyum Jay pengertian. "Akan saya tungguin kok. Paling bentar lagi datang."
Gruduk gruduk gruduk
Dan bener aja Jungwon muncul dari tangga dengan langkah gaduhnya. Rambutnya acak-acakan, dua kancing kemeja atas kebuka, dan bawa dua tas gede banget yang pastinya isi di dalam situ nggak ditata.
KAMU SEDANG MEMBACA
say the love; jaywon✓
Fanfictionjungwon menegaskan kalo dia benci banget sama orang antah berantah yang culik dia dari Panti Asuhan Bunda Bela untuk tiba-tiba dijadiin istri.