9× Berlibur (eh) Bulan Madu🎠

10.2K 1.5K 378
                                    

Halo kawan!!!












.












Jay melangkah santai ke dapur, ke tempat di mana istrinya berada. Tentu aja Jungwon nggak lagi masak untuk makan siang kayak istri normal lainnya, ogah banget. Barusan Jungwon melahap habis lima gelas——–tepatnya lima porsi es krim yang disajikan di dalam sebuah piala kristal berhias emas——–es krim bertoping emas yang tanpa dia tau harganya mencapai 10 kali lipat uang gedung kampusnya.


Serendipity 3 Frrrozen Haute Chocolate Ice Cream Sundae.



"Hei, kid. Ada noda es krim di bibirmu," ucap Jay yang kemudian bersandar pada kulkas.

"Trus?"

"Bersihkan."

"Biar?"

"Aish, tentu saja agar bersih! Apa lagi memangnya?"

"Dih."







Masih siang bukannya cari yang seger-seger malah cari masalah. Ya Jay. Ehh, atau Jungwon yang kelewatan? Tapi kan Jay yang emosi, berarti ya Jay yang aneh-aneh. Betoel pa betoel??






"Etika makan memang seharusnya seperti itu. Kau bukan anak-anak lagi, belajarlah untuk makan dengan tertib dan rapi sebagaimana seharusnya. Dan dari tadi kau makan dengan posisi berdiri begini, itu tidak sehat tau?? Apa susahnya sih jalan ke meja makan lalu duduk? Perlukah aku membelikan mu hoverboard atau kursi roda sekalian hm? Dan lagi, apakah kau——–"

"Bacot."

"Arghhh, kau ini ya!!"




Pliss, Jay pengen banting kulkas sekarang.





"Ape hah? Lo mau bentak gue??" Jungwon menggigit sendok es krimnya di ujung kanan mulut lalu menatap remeh pada Jay. "Cih, katanya tahan sama gue. Lembek bener gitu doang baperan. Idihhh~"

"Tidak."

"Lah itu barusan ngebentak. Apaan coba hah?"

"Oke, maafkan aku."

"Nah gitu dong," si cowok mungil itu tersenyum pongah lalu kembali menatap malas usai melempar piala kristal wadah es krim tadi ke tong sampah dapur. "Jadi lo ngape nyamperin gue di sini dah? Ngasih black card lagi apa mo ngasih saham?"

"Ahh bukan. Aku hanya..." Jay merogoh saku celananya lalu menunjukkan sesuatu pada Jungwon. "Aku hanya ingin mengajakmu berlibur barang tiga hari atau mungkin seminggu. Kau tentu mau kan?"







Jay sengaja menyebut ini liburan karena kalau dia terang-terangan bilang bulan madu, sudah pasti ditolak mentah-mentah. Nyesek sih, saat mau ngajak bulan madu istri aja serasa nyulik anak SD yang susah diboongin. Tapi it's okay, aphrodisiac saran Nicholas udah dia siapin kok. Bahkan Jay beli masing-masing selusin dari seluruh merk yang ada buat jaga-jaga.






"Kemana?"

"Aku hanya membeli 10 tiket pesawat beserta hotel. Kau bisa memilih antara Miami, Bali, Jeju, Paris, Bora-Bora, Swiss, Melbourne, Venice, Maldive, atau Morocco?"



Jungwon langsung search google karena di antara ke-sepuluh tempat itu dia cuma tau Bali sama Paris. Sedih.

"Emm... Jay," Jungwon akhirnya memutuskan. "Gue kan ndak bisa basa enggres tuh. Ke Bali aja deh."

"Astaga... Kau ini sungguh menggemaskan. Kan ada aku bersamamu. Aku akan menjelaskan apapun yang membuatmu bingung. Aku berjanji."

Jay mendekat ke Jungwon, menyodorkan sepuluh tiket itu ke istrinya. "Katakan padaku, tempat apa yang ingin kau kunjungi hm? Tak masalah di negara manapun tempat itu berada. Kita akan ke sana."



















say the love; jaywon✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang