Kenalan

411 85 9
                                    

'Kringggg'

Jam pulang sekolah pun berkumandang dan membubarkan semua acara belajar mengajar hari itu.

"Tumben lo ga bolos, Riq." Ucap Asta yang berjalan beriringan dengan Attariq, Aidan, dan Rajidan.

"Iya, kan gue mau liat Neng Asta." Goda Attariq sambil tersenyum genit. Asta memutarkan bola matanya sebal.

"Gue deluan kalau gitu," ucap Asta sambil melambaikan tangannya kepada tiga temannya itu.

"Balikan! Balikan!" teriak Rajidan tiba-tiba. Aidan juga mengikuti ucapan Rajidan sebelumnya.

"Balikan! Balikan! Balikan!" teriak mereka berdua yang menjadi pusat perhatian beberapa orang yang belum pulang.

"Berisik ah!" teriak Attariq kesal.

"Gimana mau balikan, rasanya aja udah gak ada!" tegas Attariq sambil memutarkan kedua bola matanya itu.

'Tinut tinut'

Notifikasi telpon pun masuk ke Attariq. Ternyata Yasmin yang menelponnya.

"ATTARIQ!" teriak Yasmin dari sebrang sana.

"Santai si, ma. Aku denger." Ucap Attariq sambil mengusap telinganya yang sakit karena teriakan Yasmin.

"Pergi ke tempat bimbel ya, Mama udah daftarin lagi. Ini beda tempat kok." Suruh Yasmin pada anaknya ini.

"Kenapa ga bilang-bilang si?" tanya Attariq gemas karena ibunya ini.

"Emang salah?" tanya Yasmin balik. Attariq hanya dapat menghembuskan napasnya panjang.

"Yaudah iya, kirimin aja alamatnya di chat." Ucap Attariq dan langsung menutup telponnya dengan Yasmin.

Attariq menatap kedua temannya yang sedang memperhatikan dirinya.

"Gue duluan ya, ada tugas negara nih." Ucapnya sambil berlagak seperti pahlawan.

"Alah, lo disuruh bimbel kan. Makanya nilai tu jangan kaya harga dollar, naik turun." Ucap Aidan pada Attariq yang sekarang sudah merengut.

"Udah, Attariq sana pergi nanti kamu telat." Rajidan pun menjadi penengah antara anak ayam yang sedang berkelahi ini.

***

'Ckiiit'

Sesampainya di alamat yang dituju Attariq memarkirkan sepeda motornya dan menatap bimbel yang Yasmin maksud.

"Ya allah, jangan sampe ada Asta kedua. Cape hati akutu di tinggal terus..." Doa Attariq sebelum masuk ke dalam tempat bimbel.

'Brukk'

"Aduh!" lirih seorang gadis berperawakan kecil yang tertabrak Attariq saat masuk ke dalam.

"Eh sorry, gue ngerem mendadak ya?" tanya Attariq tak enak. Karena gadis kecil ini tertabrak punggung Attariq yang tiba-tiba berhenti mendadak di depan pintu.

"Lo ngapain si berhenti mendadak? Ini bukan tempat angker kok, ga perlu takut." Kekehnya sambil berlalu menuju resepsionis alias tempat pendaftaran.

Attariq yang mendengar itu hanya dapat memanyunkan bibirnya sebal. Diakan harus menyiapkan hati dan pikirannya sebelum masuk ke lingkungan manusia super ambisius.

"Mbak! Saya Attariq. Udah di daftarin sama Mama saya." Ucap Attariq pada seseorang yang menjaga tempat pendaftaran. Disebelahnya masih ada perempuan bertubuh kecil tadi.

"Oh, jadi lo Attariq toh," ucap perempuan bertubuh kecil itu pada Attariq.

Attariq yang mendengarnya hanya dapat mengerutkan alisnya bingung.

"Engga, temen-temen kelas gue pada demen sama elo dan tiga temen lo yang lain." Ucapnya menjelaskan.

"Emang lo satu sekolah sama gue?" tanya Attariq langsung dan di angguki oleh perempuan itu.

"Kalo gitu kita kenalan. Nama lo?" tanya Attariq.

"Sabrina. Panggil aja Sasa." Ucap Sabrina pada Attariq sambil tersenyum.

"Oke Sasa. Mulai sekarang kita temenan." Ucap Attariq ramah.

Kemudian Attariq mengetahui bahwa Sabrina ini adalah adik kelasnya dan baru juga masuk ke bimbel ini.

***

'Brakk'

"Duh gila otak gue berasap." Attariq menggebrak pintu kelasnya. Baru saja dia menjadi murid di bimbel ini, tapi tingkahnya melebihi orang lama yang ada di sini.

Terlihat Sabrina baru turun dari tangga dengan anggunnya. Tak sadar jika Attariq berada di lantai bawahnya.

"Sa!" panggil Attariq pada Sabrina. Sabrina menatap Attariq dan berjalan menghampiri Attariq.

"Lo pulang sama siapa?" tanya Attariq pada Sabrina.

"Gue naik ojek online." Ucap Sabrina pada Attariq sambil menatap handphonenya ingin memesan ojek online.

"Gausah, sama gue aja yuk." Ajak Attariq pada Sabrina.

"Gausah takut, gue gak nyulik orang kok..." Kekeh Attariq saat melihat Sabrina yang ragu karena ajakan Attariq.

"Yaudah deh, ayo. Rumah gue di komplek Surya. Tau gak lo?" tanya Sabrina pada Attariq yang mengangguk-angguk.

"Tau, rumah mantan gue deket sono. Sejalan juga sama rumah gue." Ucap Attariq dan Sabrina terdiam.

"Lah lagi latihan jadi patung lo?" tanya Attariq pada Sabrina yang terdiam.

"Eh engga." Setelah sadar mereka pun berjalan beriringan ke parkiran.

***

'

The somvlak 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang