Fuyuki bergegas memasuki studio tempatnya bekerja sekaligus tempat dimana dia biasa menghabiskan waktu selain di toko kue milik Murasakibara. Ponselnya berdering sejak tadi. Sepertinya Atsumu sudah mengetahui kejadian. Beberapa saat lalu di apartemennya. Ah dia mendesah pelan. Tatapan matanya menatap puluhan foto yang tergantung. Itu tidak terduga. Sulit sekali. Dia kaget setengah mati saat harus berhadapan dengan sosok itu secara tiba-tiba. Untungnya sosok itu sama sekali tidak mengenalinya. Fuyuki merasa sedikit lega.
Tangannya bergerak mengambil benda persegi dari dalam tas, mengetikkan beberapa kata lalu mengirimkannya. Tentu saja itu pesan untuk Murasakibara dia harus mengabari si raksasa ungu jika dia menginap di studionya dan tidak akan pulang. Saat mata menatap satu pesan masuk lainnya, Fuyuki kembali mendesah. Dia memilih buat mengabaikan pesan itu untuk saat ini. Iya. Sekarang waktunya Fuyuki menenangkan diri. Dia mau menjauh sebentar dari sepasang kembaran yang membuat harinya seperti berada di ujung tanduk.
Hal pertama yang Fuyuki lakukan adalah mematikan daya ponsel lalu mengisi baterainya. Akan sangat merepotkan saat ponselnya berisik sekali saat dia sedang berkonsentrasi mengedit beberapa foto yang nantinya akan ia kirimkan ke beberapa majalah yang sudah bekerjasama dengannya.
Pertemuan hari ini dengan Miya Osamu (yang tidak lain tunangannya) merupakan hal yang tidak sempat ia prediksi. Harusnya dia mempersiapkan diri jika kebetulan bertemu dengan sosok itu saat menyambangi apartemen Atsumu. Lagipula, sebenarnya kan yang pertama kali salah itu Atsumu. Laki-laki yang ngotot sekali ingin dipanggil 'onii san' olehnya sejak pertunangannya sungguhan menyebalkan. Serius. Fuyuki tidak bohong. Meski dia tidak pernah berhubungan dengan Osamu yang nyatanya adalah tunangannya, entah bagaimana Atsumu justru yang sering bersikap baik padanya? Ya, bukan berarti Osamu bersikap buruk padanya juga sih. Yang jelas begitulah. Apalagi kan Atsumu itu orang yang SKSD. Sejak pertemuan pertama dia sudah memanggil nama depannya. Membuat Fuyuki remaja sedikit kelabakan karena tingkah ajaib si sulung Miya. Tapi pada akhirnya, entah sejak kapan? Mereka berdua berhubungan baik. Bahkan Fuyuki dengan baik hatinya memanggil Atsumu dengan sebutan 'nii san' secara tidak langsung memberikan gelar kakak laki-laki pada si sulung berkelakuan sengklek itu. Ya mau bagaimana lagi kan? Kalau terus menolak, Fuyuki yang repot nantinya. Tapi tenang saja. Tidak akan ada kejadian tikung menikung apalagi sampai tragedi cinta segitiga antara si kembar dengan gadis bermarga Kaminaga ini. Sungguhan. Tidak akan terjadi adegan klise macam itu. Selain Fuyuki yang tidak tertarik, orang yang menulis tulisan ini juga terlalu malas memikirkan plot serumit dan sulit dicerna otak macam itu. Ehe. Jadi sudah. Jangan berpikiran liar. Nikmati saja alur sederhana ini. Ha.ha.ha.
Hal kedua yang dilakukan Fuyuki setelah mematikan ponsel adalah membuka laptop. Mengedit foto dan mengirimkannya ke beberapa media. Itu adalah cara Fuyuki menenangkan diri. Bekerja. Biasanya, semakin banyak waktu yang diperlukan Fuyuki untuk menenangkan diri, semakin banyak juga pekerjaan yang dilakukannya. Ah satu lagi. Semakin lama pula hari yang dihabiskan Fuyuki berada di studionya. Murasakibara sih sudah paham benar soal ini. Jadi, saat Fuyuki tidak mengabarinya lebih dari sehari, Murasakibara akan datang (tanpa diundang) sembari membawa banyak sekali makanan. Fuyuki itu kalau sudah bekerja kadang lupa pada kebutuhan perutnya. Mau bagaimana lagi, dia juga kadang lupa berapa hari dia tidak makan. Tapi, biasanya, jika sampai tiga hari Fuyuki tidak keluar, Murasakibara akan menyeretnya keluar dan membawanya untuk hunting kuliner. Mereka itu sama-sama suka jajanan, meski forsi makannya beda sekali.
.
.
.
Osamu sedang duduk di atas tikar, sementara Atsumu duduk sembari menompang sebelah kaki di atas kursi. Posisi mereka sudah macam orangtua yang hendak melakukan penghakiman pada anak yang baru berbuat nakal. Wajahnya terlihat kesal lagi. Ekspresi Atsumu terlihat tidak baik. Campuran antara geram, marah, kesal. Seperti itulah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senandika
FanfictionSenandika (se.nan.di.ka) n wacana seorang tokoh dalam karya susastra dengan dirinya sendiri di dalam drama yang dipakai untuk mengungkapkan perasaan, firasat, konflik batin yang paling dalam dari tokoh tersebut, atau untuk menyajikan informasi yang...