Menyebalkan. Mungkin itu adalah kata paling pas yang akan diucapkan saat ini dalam keadaan seperti ini. Naomi diam. Bibirnya terkatup rapat setelah beberapa saat lalu terus mengucapkan kata-kata panjang nan menggebu.
Gadis berambut pendek yang duduk di hadapannya tetap terlihat tenang. Ekspresi wajahnya tidak berubah sejak pertama mereka bertemu. Tepatnya sejak Naomi terus menerus memamerkan hubungannya dengan Osamu sejak mereka kecil. Gadis itu terlihat tenang dan tidak terusik. Dia hanya tersenyum tipis seperti biasanya. Menanggapi secukupnya jika dimintai pendapat. Tidak ada raut dengki ataupun iri darinya. Seolah cerita mengenai kedekatan Osamu dan Naomi hanya cerita lewat yang tidak memiliki pengaruh nyata dalam hidupnya.
Setelah pertemuan tidak terduga mereka, Naomi entah bagaimana bisa menyimpulkan satu hal. Hubungan Osamu dan Fuyuki tidak sesederhana hubungan dia cucu dari kakek yang berteman akrab. Lalu seolah tindak tanduk Atsumu mulai terasa masuk akal, sebuah kesimpulan tercipta. Sosok tunangan Osamu. Alasan Atsumu bahkan bisa dengan gamblangnya menyebut tunangan Osamu sebagai adik perempuannya.
Naomi mengerti alasan seorang Atsumu yang bahkan tidak pernah memandang wanita secantik apa pun yang mendekatinya, namun justru menjadi sosok yang kelewat baik bagi tunangan adiknya. Melihat kepribadian Fuyuki, semuanya masuk akal. Naomi bisa mengerti.
Hanya saja...
Mendesah berat. Dia diam-diam menatap gadis yang kali ini justru asik menikmati manisan yang dipesannya.
Kaminaga Fuyuki. Dia memiliki kepribadian yang lurus. Dia selalu bicara dengan jelas dan sopan. Selalu memperlakukan semua orang dengan sama. Dia selalu seperti itu. Setiap dia bicara, seolah lawan bicaranya akan merasa dihargai. Gadis ini...
"Ah Kaminaga san apa Kaminaga san sering datang ke rumah Osamu kun?" Itu adalah pertanyaan pancingan. Naomi penasaran tanggapan apa yang akan diberikan Fuyuki padanya.
"Mungkin saat kami kecil paling tidak setahun dua kali aku akan menemani ojii chan ke kediaman Miya san. Ah setelah SMA aku tidak pernah lagi datang ke kediaman Miya." Dia menjawab dengan jelas dan detail. Entah kenapa Naomi seolah merasa jika gadis ini bicara dengan nada agak hati-hati?
"Hee, kenapa saat SMA Kaminaga san tidak berkunjung lagi? Saat itu Osamu kun dan Atsumu kun sangat terkenal sebagai duo voli terbaik!"
"Ojii chan sakit, jadi aku tidak perlu menemani beliau ke kediaman Miya lagi."
Jawabannya seolah mengatakan jika tanpa kehadiran kakeknya dia tidak punya alasan untuk menemui si kembar. Naomi mengernyit. Ada yang aneh. Dia jelas tahu jika Osamu tidak menyukai tunangannya. Dia juga bisa melihat jelas jika Fuyuki memperlakukan Osamu sama seperti bagaimana dia memperlakukan semua orang. Hanya saja, apa-apaan perasaan tidak menyenangkan ini?
Seolah---
Menelan ludah susah payah. Naomi menatap gadis berambut pendek itu dengan tatapan rumit.
---gadis ini sedang menjelaskan dengan pasti jika tanpa adanya kedua kakek mereka, hubungan Fuyuki dengan Osamu tidak ada artinya.
Naomi mengepalkan tangan, erat. Dia terusik. Walau bagaimanapun hubungannya dengan si kembar Miya, namun, mereka berteman sangat lama. Dan melihat gadis ini memperlakukan hubungannya dengan Osamu seolah bukan apa-apa, membuatnya emosi.
Naomi jelas mengerti.
Kaminaga Fuyuki memang gadis yang baik, namun dia tidak cukup baik buat berdiri di samping Osamu.
.
.
.
Fuyuki mendesah lega. Pada akhirnya dia menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat. Dia menatap foto di layar komputernya. Harukawa Naomi memang cantik luar biasa. Lihat bahkan tanpa melakukan apa pun pada hasil fotonya, wajah gadis itu tetap menawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senandika
FanficSenandika (se.nan.di.ka) n wacana seorang tokoh dalam karya susastra dengan dirinya sendiri di dalam drama yang dipakai untuk mengungkapkan perasaan, firasat, konflik batin yang paling dalam dari tokoh tersebut, atau untuk menyajikan informasi yang...