Selamat membaca!"Bego banget sih gue!!" pria itu emosi, hampir merobek kertas-kertas di depannya, untung teman perempuannya segera menahan tangannya.
"Gak usah emosian, kalo merasa bego tuh ya belajar lebih giat lagi, main game mulu sih." perempuan itu terkekeh, sedangkan pria tadi sudah keki.
"Gila ya lu, perasaan waktu SMA masih kalem sekarang dah main asal ceplos aja!"
"Udah sih, Nan. Gue tetap Clara yang lo kenal kok. Emang dari dulu gue gini kan?" perempuan itu membereskan modul-modul Kenan yang berserakan di atas meja.
"Elehh, lo dulu... ah lupain!" Kenan mengibas-ngibaskan tangannya, hampir saja dia keceplosan.
Mereka berdua sedang belajar di kantin fakultas Clara, Kenan yang memintanya lantaran harus mempelajari modul yang di berikan dosen dan perutnya lapar diwaktu yang bersamaan. Membuatnya hampir frustasi.
Semenjak kuliah satu universitas, mereka jadi sering bertemu. Entah itu berangkat dan pulang bareng, Kenan yang minta diajari oleh Clara tentang segala materi yang tidak ia pahami, atau sekedar makan siang bersama.
Kedekatan mereka membuat banyak orang beramsumsi bahwa Clara dan Kenan berpacaran, tetapi itu tidak benar.
Tentu rumor tidak jelas itu dibantah oleh Evelyn, ingat perempuan itu, kan? Apapun yang terjadi pada temannya, Evelyn selalu berada di depan untuk meluruskan dan menjadi pelindung.
"Lo aneh, minta tolong ajarin ginian ke anak FK." gerutu Clara.
"Temen gue pelit semua anjing!" umpat Kenan, kekesalannya bertambah ketika mengingat betapa pelitnya teman sefakultasnya.
"Kenan... mulutnya." Clara menghela napas lelah, tiada hari tanpa umpatan nama hewan.
"Ya habis kes—"
"CLARA CLARA OH MY GOD!!!"
Keduanya terperanjat dan menoleh ke sumber suara. Kenan emosi lebih dulu dan berdiri lalu menjitak kening perempuan yang baru datang hingga membuatnya meringis.
"Suara lo cempreng banget njing! Pelanin!"
Tidak ada yang berubah dari Kenan, tetap pria yang suka asal ceplos, random abis, dan pastinya suka gabut. Kau akan dengan mudahnya menemui Kenan di berbagai tempat, alias Kenan tidak bisa diam orangnya.
"Apasih lo ngikut aja?!" sinis perempuan berambut panjang tersebut.
"Idih idih, gue heran kenapa Ferdy mau sih sama lo!" ejek Kenan.
Perempuan barusan adalah Tasya, sama seperti Evelyn, Tasya juga punya suara melengking yang memekakan telinga. Membuat siapapun yang mendengarnya akan merasa geram ingin mendorong Tasya ke laut.
"Yee jomblo sirik!!" cibir Tasya, tidak mempedulikan Kenan lagi. Ia beralih menatap Clara yang sudah lelah mendengar adu mulut mereka berdua.
Kenan mendecih.
"Ada apa, Sya?" tanya Clara.
"Itu lhoo, kampus kita bakal ngadain festival, ada bazaar juga! Seru banget deh pasti nantinya." Tasya berujar semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbeat 2 [ first snow ]
Romance[ Sequel Heartbeat ] "about the story that had stopped. an unexpected encounter, brings the story back on track" -Hearbeat 2