Rio berdiri di dekat Yaku yang sedang duduk di karpet bulu berwarna putihnya.
Rio bingung dengan apa yang di lakukan Yaku sejak tadi. Yaku mengeluarkan semua pakaiannya yang ada di lemari lalu duduk di karpet bulu nya.
Yaku seperti memikirkan sesuatu yang serius, Rio jadi tidak berani bertanya.
"Huft..." Yaku menghela nafas.
"Morisuke?" Rio tidak mengerti ada masalah apa.
"Gak ada," kata Yaku.
"Ada yang hilang?" tanya Rio.
"Enggak, gak ada..."
"Terus kenapa?" Rio makin bingung.
"Gak ada," Yaku kembali berkata begitu. Rio makin tidak mengerti.
Katanya gak ada yang hilang, tapi saat ditanya dia malah bilang gak ada. Maksudnya apa sih? Rio jadi pusing.
Yaku tiba-tiba pergi dan meninggalkan Rio serta baju-bajunya yang berserakan di karpet.
"Lev!!" panggil Yaku.
Lev yang merasa dipanggil menjawab Yaku, "Ya? Kenapa?"
"Gak adaaa..." kata Yaku.
"Apanya?"
"Gak adaaa, gimana dong?"
"Duuh... Aku gak ngerti sayang, apanya yang gak ada? Jangan cuma cemberut terus bilang begitu doang. Aku kan bukan cenayang, bisa tau walaupun kamu gak ngomong." Lev menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Ish, gak peka banget sih!" Yaku cemberut dan pergi dari situ ke kamarnya.
Lev terheran-heran dengan kelakuan Yaku yang aneh. Bagaimana caranya Lev bisa tahu kalau Yaku tidak memberitahu?
Lev menghela nafas. Dia berusaha bersabar dengan istrinya yang sedang hamil 1 bulan itu.
Lev pergi ke kamarnya, menemukan Yaku yang tertelungkup di kasur dan Rio yang membereskan lemari. Entah kenapa, baju-baju Yaku berserakan dimana-mana.
Lev menghampiri Yaku dan menepuk punggungnya pelan.
"Morisuke, gak bagus tiduran tertelungkup begitu," tegur Lev.
"Ish! gak boleh lagi, semua juga gak boleh!" Yaku kesal dan duduk di kasur.
"Yaudah, sekarang kamu maunya apa sih? Apa aja boleh deh... Aku gak ngerti kalau kamu gak ngomong, sayang," Lev membujuk istrinya.
"Apa aja?"
"Iya..."
***
Lev tahu, pasti akhirnya selalu dia yang kalah. Yaku benar-benar bisa mengendalikan Lev semudah itu.
Saat ini, Lev sedang membawa kantung-kantung belanjaan Yaku yang tak terhitung jumlahnya. Yaku benar-benar membeli banyak sekali barang. Mulai dari makanan sampai pakaian.
"Morisuke, masih ada yang kamu perlukan lagi?" tanya Lev.
"Mmn, enggak ada kok. Udah ini aja. Makasih ya Lev! Makin sayang deh," kata Yaku memelas.
Lev merasa diperalat. Dia diam tak menanggapi Yaku.
Tentu saja Lev kesal kalau Yaku menghabiskan banyak uang dalam satu hari saja. Walaupun Lev tidak terlalu peduli juga dengan uang, karena dia memiliki banyak, tapi Lev tidak suka kalau Yaku menjadi terlalu manja.
Yaku yang sadar kalau Lev marah padanya, Yaku melihat cokelat batangan yang dia pegang dan memikirkan sesuatu. Yaku masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi depan samping pengemudi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Babysitting - LevYaku [ON HOLD]
FanfictionYaku Morisuke, baru saja dipecat dari di sebuah cafe. Akhirnya dia memutuskan untuk bekerja sebagai Babysitter di rumah keluarga Haiba, atas saran dari temannya. Awalnya dia pikir hanya 1 atau 2 anak, tapi ternyata 6 anak... Dan semuanya bermasalah...