"Kou?! Kamu dimana?! Astaga... Kenapa jadi begini sih... Padahal udah dibilangin jangan pergi jauh-jauh...." Yaku mencari Koutaro bersama Tetsuro.
"Dia tuh gampang banget teralihkan perhatiannya sih... Jadi susah kalo di ajak pergi..." Tetsuro menggumam. Sementara Yaku merutuki dirinya sendiri akibat melupakan kalau Koutaro itu anak yang Extra....
Iya... Extra... Extraordinary banget... "Luar biasa" banget kalo bahasa Indonesia nya... Entah itu tentang moodnya yang gantinya cepet banget... Ataupun tentang kelakuannya yang diluar batas "wajar" anak-anak...
Sementara dilain pihak, Kou sedang duduk di lantai mencoba untuk tidak menangis walaupun sudah sesenggukan. Dia ingat kata-katanya Yaku kalau dia tidak boleh mudah menangis.
Kata bu guru, kalau kita hilang minta bantuan orang dewasa. Tapi siapa?? Kou takut ih! Serem! Nanti kalo Kou di culik gimana? Pikiran Koutaro melayang jauh entah kemana...
Pokoknya cari bantuan dulu! Siapa ya... Jangan om om... Kou takut... Ah! Kakak yang itu aja deh! Kou berlari menuju siluet seorang anak remaja, karena dia yakin kakak itu tidak menakutkan.
Kou menabrakan diri ke belakang anak itu lalu memeluk kakinya erat.
"Guh!" Kaget, dia segera berbalik dengan cepat. Dilihatnya Kou yang sudah berurai air mata.
"Loh, kamu kenapa? Kok nangis?" Anak remaja itu segera berlutut menyamakan tinggi mereka.
"Itu... Kou... Tadi sama Tetsu... Sama Mama terus hilang.... Hiks... Huweeeee..." Kou makin kencang.
"Aduuuh... Ayok, sini Kakak temenin cari Mama ya... Udah cup cup... Jangan nangis lagi..."
"Hu'um..." Kou akhirnya berhenti menangis, lalu Kakak yang tadi mengantarnya ke tempat anak hilang.
"Permisi, anu... Ini tadi ada anak hilang..." Kakak itu berkata pada seorang dari penjaga disana, tapi tiba-tiba ada suara teriakan yang sangat kencang sampai perhatian semua orang tertuju pada orang yang berteriak tersebut.
"KOU-CHAN!!" Yaku berlari menuju Kou, segera memeluknya.
"Huaaaa! Mamaa!!" Kou menangis lagi dipelukan Yaku.
"Astaga... Kamu dari mana?! Aku sampai panik tadi..." Saking paniknya Yaku tak sadar Kou memanggilnya dengan sebutan Mama.
"A... Ano... Terima kasih sudah mengantar anakku ke sini..." //HUAAAA ANAKKU GAES... Plak! Balik ke leptop...//
"Iya, tidak apa-apa kok... Untung sudah bertemu Mamanya... Saya duluan... Permisi..." Anak remaja itu permisi untuk pergi kembali ke temannya...
"Huaaaa apa-apaan ini... Bisa-bisanya aku bertemu target 2 kali dalam seminggu... Kebetulan macam apa ini..." Yaps... Benar sekali itu adalah suara hati dari anak remaja itu, atau yang kita kenal dengan nama Nagisa.
"A-ano... Apa kita pernah bertemu sebelumnya..?" Yaku menarik lengan baju Nagisa.
"Astaga... Kenapa kamu bisa ingat siiih... Padahalkan kamu waktu itu mabuk berat..."
"Eh? Apa benar? Apa kamu temannya Tetsuya-nii??" Nagisa menjawab dengan normal, seakan-akan baru mengenal Yaku.
"Ah... Jadi kamu adiknya Tetsuya-san... Namaku Yaku... Yaku Morisuke, yoroshiku nee!" Yaku tersenyum.
"Namaku Nagisa, Kuroko Nagisa. Yoroshiku onegaishimasu..." Nagisa bersalaman dengan Yaku dan tersenyum.
Dari kejauhan Karma melihat kesialan yang entah didapat oleh Nagisa dari mana... Anak yang merengek tadi ternyata anak dari target mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Babysitting - LevYaku [ON HOLD]
FanfictionYaku Morisuke, baru saja dipecat dari di sebuah cafe. Akhirnya dia memutuskan untuk bekerja sebagai Babysitter di rumah keluarga Haiba, atas saran dari temannya. Awalnya dia pikir hanya 1 atau 2 anak, tapi ternyata 6 anak... Dan semuanya bermasalah...