Chap 3 : Melamar Pekerjaan

11.6K 1.5K 250
                                    

Yaku hari ini merasa sangat senang karena dia akan melamar pekerjaan di rumah orang kaya itu. Siapa? Itu looh... Keluarga kaya yang-kalau-tidak-salah nama keluarganya itu Haiba...

Iya, kayaknya bukan orang jepang sih... Tapi untungnya Yaku bisa berbahasa Inggris dengan baik... Dia jadi bersyukur setidaknya dia lulus SMA. Dia juga belajar beberapa bahasa saat itu, misalnya Korea, Russia, Perancis, dan Jerman. Iya, banyak emang... Karena Yaku suka pelajaran bahasa...

Walaupun dia sering dipecat //tepatnya selalu dipecat// tapi, dia selalu berangkat melamar pekerjaan dengan senyum. Yang pastinya dia belum tahu seperti apa bos dan tuan mudanya nanti...

Yaku's POVAku melangkah masuk ke dalam rumah besar yang-super-besar itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yaku's POV
Aku melangkah masuk ke dalam rumah besar yang-super-besar itu. Seorang pelayan mengantarku keruangan tuan muda sambil berbincang yang-menurutku-tidak-perlu.

"Yaku-san pernah mengurus anak sebelumnya?" Tanya nya padaku.

"Belum. Bisakah panggil aku Morisuke saja? Aku merasa tidak enak jika terlalu formal..." Yah... Aku memang benci formalitas...

"Oh, begitu... Baiklah aku akan panggil Mori-san saja." Dia berhenti didepan pintu berwarna putih yang besar lalu mengetuk pintu.

"Tuan-tuan muda, ini saya Inuoka. Saya membawa calon babysitter." Tunggu, tuan-tuan? Apa maksudnya?

"Masuk!" Beberapa suara anak kecil menggelegar dibalik pintu putih tersebut.

Oh, tidak... Jangan katakan tuan mudanya-

"Siapa?"
"Tentu saja babysitter kou baka!"
"Tetsuro-nii diam saja! Kau juga baka!"
"H-hidoi!"
"Tsumu kamu juga bodoh... Jangan ngatain orang lain."
"Samu-nii, tobio mau bobok!"
"Ish! Berisik banget! Aku jadi kalah nih!"

-lebih dari satu...

Cobaan yang sungguh berat bagi ku harus mengurus 6 anak ini...
Tunggu, salah satu dari mereka... Aku...

"Oh? Yaku-san?"

Kenal?...

"K-kenma-kun?" Itu Kenma... Anak yang-baru-kemarin dia temui di taman seberang sekolah SD...

"Oh? Kamu kenal Kenma?" Tanya seorang anak yang kelihatannya paling tua, bersurai hitam pekat yang melawan gravitasi.

"Kamu yang kemarin sama Kenma di taman seberang sekolah!"
"Hmm... Iya, emang dia ternyata..."
Kata anak kembar yang ternyata adalah dua anak yang kotor lumpur kemarin.

"Aku gak nyangka Yaku-san beneran jadi ngambil kerjaan ini" kata Kenma yang sepertinya sudah tahu kalau dia akan bekerja dengannya.

"Kenma-kun kenapa gak bilang?" Tanya ku sedikit kesal karena tak diberitahu.

"Habisnya, kalo aku kasih tau nanti Yaku-san gak jadi kerja disini..." Jawab Kenma memalingkan wajahnya dari ku.

"Eh? Kenapa menurutmu aku bakal gak jadi kerja disini?" Aku penasaran sama anak satu ini... Kenapa dia bilang begitu? Padahalkan dia bukan peramal yang bisa tahu segalanya...

"Soalnya-"

"PAPA!!!" anak yang paling kecil berteriak sambil berlari ke pintu aku masuk tadi.

"Tobio! Pagi jagoannya Papa!" Kata seorang laki-laki bersurai abu-abu perak yang tampak bercahaya itu pada si anak yang paling kecil itu.

Astaga... Aku bisa gila... Aku lupa kalau ayah Kenma adalah orang aneh ini... Pantas saja Kenma bilang aku gak bakal jadi kerja kalo dia bilang...

Aku terus memperhatikan "Haiba-san" yang-aku-tidak-tahu-siapa-namanya-itu menggendong sambil mencium pipi anak-anaknya satu-persatu.

Sampai saat dia ingin mencium Kenma, dia melihat ku. Matanya yang sewarna batu Emerald itu bertabrakkan dengan mata Hazel coklat ku. Harus kuakui matanya yang hijau itu indah...

"Kau... Kenapa ada di sini?!" Tanya Haiba-san sambil mengerutkan keningnya.

"Tentu saja melamar pekerjaan lah..."
Bukan... Bukan Yaku... Tapi anaknya yang memiliki surai putih abu-abu seperti seekor burung hantu.

"Tuh, Koutaro yang bodoh aja tau. Masa' Papa gak tau?" Tambah anak bersurai hitam pekat tadi.

"Hentikan. Tetsuro-nii." Seorang dari anak kembar tadi mengingatkan.

"Aku tidak menerima kamu. Keluar." Kata Haiba-san yang sudah bisa ku tebak. Aku ingin keluar tapi-

"Tidak. Tetap disinilah Yaku-san." Kata Kenma.

"Kenma, hentikan. Sekarang kau keluar" kata Haiba-san lagi.

"Tidak."

"Kenma..."

"Setidaknya, seharusnya Papa memperbolehkannya melakukan hari percobaan seperti yang lainnya. Lagipula aku nyaman bersama Yaku-san." Kata Kenma berusaha mempertahankan aku untuk tetap bekerja bersamanya.

Kenapa Kenma mau mempertahankan aku? Kenma nyaman bersamaku? Memang dia tidak nyaman bersama orang dewasa yang lain?

"Haaah... Baiklah. Kalau pekerjaannya dihari percobaan ini bagus aku terima. Tapi kalau tidak aku tidak bisa menerimanya." Final Haiba-san.

"Spasibo, Papa" Kata Kenma menggunakan bahasa Rusia yang menurut Yaku artinya "terima kasih" itu. Jadi dia orang Rusia? Yah... Kelihatannya begitu sih...

"Lagipula aku yakin dia tidak mungkin bisa melakukan pekerjaan ini" Haiba-san berbisik tapi sudah jelas aku bisa dengar dia meremehkanku! Huh! Lihat saja! Kau menyatakan perang denganku? Akulah yang akan menang! Tunggu saja hasilnya!

"Lagipula aku yakin dia tidak mungkin bisa melakukan pekerjaan ini" Haiba-san berbisik tapi sudah jelas aku bisa dengar dia meremehkanku! Huh! Lihat saja! Kau menyatakan perang denganku? Akulah yang akan menang! Tunggu saja hasilnya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

717 words

Hehe... Sebelumnya maapkan Mari yaa Minna... Mari lupa buat up... Hehe... Ini aja aku sebenrnya baru selesain tugas truss aku langsung buru-buru up...
Mulai hari ini aku umumkan bahwa aku bakalan up seminggu 2 kali. Chap ke 4 bakal aku up hari minggu malem tunggu aja oke... Janji gak bakal lupa lagi...

Makasih buat kalian yang nunggu, yang gak nunggu juga makasih udah baca. Untuk kalian yang menikmati cerita ini bisa dipencet tuh, tombol 🌟 nya... Kalo ada saran atau ada keluhan boleh kasih tau di komentar karna aku masih newbie. jadi makasih banget buat kalian kalo mau bantu aku buat lebih baik lagi.

Spasibo. YA lyublyu, rebyata. (。♡‿♡。)

Babysitting - LevYaku [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang