»»⋆⋆⋆««
He show his feeling,
When he needed.»»⋆⋆⋆««
Keir menyisir rambut hitamnya ke belakang saat terpaan angin menerpa rambutnya, helaan nafas keluar dari bibirnya disertai wajahnya yang menampilkan kebosanan mengikuti pelajaran seni, yang kali ini mereka akan bermain alat instrumen musik.
Keir duduk di paling belakang dekat dengan jendela di ruang musik. Menaruh sikutnya di pinggiran jendela dan bertopang dagu. Mata hazelnya menatap arah luar ruangan. Berpura-pura menulikan pendengarannya pada suara apapun pada saat ini.
Tentu saja, sama seperti murid lain yang memiliki ketidaksukaan pada pelajaran tertentu. Keir juga memilikinya. Salah satu pelajaran yang Keir tidak sukai adalah pelajaran seni yang berhubungan dengan musik bahkan bagi seorang yang sempurna di bidang akademik sekalipun.
Keir memiliki alasan tersendirinya kenapa ia tidak menyukainya. Satu hal yang mungkin kalian harus tau, Keir hebat dalam memainkan piano. Sewaktu kecil pernah mengikuti kelas piano.
Begitu menggemarinya. Menyukainya dengan sepenuh hatinya. Akibat memori buruk yang ia alami, hatinya mengubur rasa sukanya pada tuts piano.
Keir menunduk, memperhatikan jari-jari tangan kanannya. Ada setitik rasa rindu merasakan tektur piano dan memainkannya. Keir lalu mengepal erat tangannya. Ia tidak yakin bisa memainkannya setelah waktu yang lama. Terlebih ia tidak mempunyai keberanisan dan percaya diri lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐧𝐠𝐞𝐥 𝐨𝐟 𝐃𝐚𝐫𝐤𝐧𝐞𝐬𝐬 [ON HOLD]
Teen Fiction[ATHANASIUS #3] [Semper Fi #1] Eventhough he is cold like a winter season. He can be warm like a summer season only for her. And only her that can bring his bad side on surface, make a weather goes rampage. *⋆»♠︎«⋆* (This book can stand alone. You d...