***Gorgeous
Beberapa langkah lagi aku akan masuk ke dalam cafe tersebut. Saat ini aku memutuskan kembali mampir ke kafe Gorgeous. Alasan kuatnya ingin bertemu dengan Arya.
Aku melihat Arya sedang memberi menu kesalahsatu pelanggan. Saat dia menyadari keberadaanku aku melambai kecil padanya.
"Hai." Kataku pelan sambil tersenyum pada Arya. Bisa kulihat Arya sedikit kaget dengan keberadaanku disini.
Aku memutuskan untuk duduk ditempat saat pertama kali datang kesini. Dan saat itu juga Arya datang ketempatku.
"Hai." Sapanya tersenyum ramah.
"Mampir lagi?"
Aku terkekeh. "Aku suka kafe ini."
Arya menyodorkan buku menu kepadaku. Aku tak mengambilnya dan langsung saja berkata. "Sama seperti pertama kali aku kesini."
"Haha lupa ya kamu?"
Arya menggeleng. "Tunggu. Aku ingat pesanan kamu saat itu."
"Wah, hebat. Aku tunggu."
Setelahnya, Arya kembali datang padaku dengan minuman yang aku pesan.
"Duduk." Kataku meminta.
Arya tak menjawab, dia hanya mengulas senyum kecil kemudian duduk didepanku.
"Apa setelah aku selesai disini jam kerja kamu juga selesai?" Tanyaku mengingat saat itu.
Arya mengangguk, "Iya Aila. Kamu datang di jam yang sama seperti waktu itu."
"Kenapa? kamu ingin jalan-jalan lagi denganku?"
Aku tertawa kecil, "not bad." Ucapku membuat Arya ikut terkekeh.
"Apa supirmu sakit lagi makanya kamu bisa mampir kesini?"
"Nggak. Aku berangkat dengan Pak supir. Tapi aku suruh dia untuk gak jemput aku. Semoga dia gak lapor sama Bunda, soalnya Bunda sedang tidak di rumah. Kalau Bunda dirumah aku tidak akan berani seperti ini."
"Kalau ketauan dimarahin?"
Aku mengangguk, "its okay, ada yang pernah bilang sama aku kalau melakukan sesuatu diluar kebiasaan kita juga kadang dibutuhin."
Senyumku pudar. Tepat saat aku mengingat tujuan sebenarnya aku ingin bertemu Arya.
Masih ingat buku-buku milik Arya yang hilang karenaku?
Aku belum memberitahu Arya sampai saat ini. Dan aku mempunyai niat untuk memberitahunya sekarang, walaupun aku belum siap. Aku takut Arya akan marah.
"Hei."
Aku tersentak, Arya menyadarkanku dari lamunan.
"Mmm Arya. Sebenarnya aku... mau kasih tau kamu sesuatu." Kataku sedikit ragu.
Arya mengangkat alis. "Apa?"
"Aku tahu kamu pasti bakal marah,
maap Arya."Aku tahu Arya bingung dan aku semakin tidak siap untuk mengatakannya.
"Tell me Aila."
"Buku kamu Arya. Buku kamu hilang karena aku."
Arya terdiam. Dia belum menunjukan tanggapan apapun dan itu semakin membuatku tak tenang.
"Aku tertabrak motor saat bawa buku-buku kamu dihari kamu kasih buku itu. Maap baru kasih tau sekarang karena aku takut kamu marah." Kataku merasa tidak enak pada Arya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kaliasa
Teen FictionTerima kasih telah membuka profil cerita ini Ratu Kaliasa Arthawa "Aku hanya ingin merasakan rasanya bersenang-senang dengan teman tanpa memikirkan kedua orangtuaku yang akan terus membisingkan hpku ketika aku telat pulang beberapa menit saja. Aku i...