Aku lebih suka kamu bilang "i'll try be better for you" daripada "U deserve better"***
"Terus gimana? jadinya si Arya yang nyapu?"Aku selesai mencuci tangan kemudian menoleh pada Usha.
"Iya Usha. Aku malu sebenarnya Arya tau aku ga bisa nyapu."
"Aila gak usah ribet-ribet. Nyapu gak pake rumus lo tinggal gerak-gerakin aja." Kata Usha menggerakan tangan seperti tengah menyapu.
"Memang kamu pernah nyapu Sha di rumah?"
Usha terdiam. "Hehe enggak sih, soalnya nyokap gue tuh suka marah-marah kalo gue nyapu. Gara-gara ga pernah bersih."
"Ada yang bilang nanti dapet suaminya brewokan loh Sha kalo nyapu gak bersih." Kataku entah dari mana aku pernah mendengar hal itu.
Usha merapihkan rambutnya, dengan santai berkata. "Its okay Ai. Brewokannya modelan Zayn Malik kan?"
Aku mendengus mendengar nya, "kalau itu mau kamu."
"Eh Sha, tungguin ya. Aku pengen pipis."
Aku segera masuk kedalam toilet. Tadi aku hanya mengantar Usha yang kebelet pipis. Saat Usha sudah selesai dan kami tengah merapikan diri malah aku tiba-tiba ingin pipis.
Setelah selesai dengan kegiatanku, aku segera keluar dari toilet.
Aku melihat Usha masih ditempat yang sama, tapi Usha tidak sendiri. Ada dua Kakak kelas dihadapannya.
Dengan cepat aku menghampiri mereka dan berdiri disamping Usha.
"Usha ada apa?"
Aku bisa melihat wajah tak suka Usha kepada Kakak kelas yang ada di hadapan kami. Dan kedua senior itu kini menatapku, dengan wajah kaget?
"Lo tau kan Aila gue gak pernah ngemis-ngemis buat di anter pulang sama Kak Bana. Jadi, lo berdua gausah asal tuduh!"
Usha marah, dia menatap tajam kedua senior itu.
Kak Bana adalah senior kelas 12. Kemaren memang Usha diantar pulang oleh Kak Bana. Dan aku tahu Kak Bana yang menghampiri Usha ke kelas.
Lalu, apa hubungannya dengan dua orang dihadapanku ini?
Senior dengan rambut sebahu yang kulihat nama Tiara di name tag nya itu juga terlihat marah pada Usha. Tapi aku bisa memastikan dia seperti terlihat takut menatapku.
"Pokoknya lo gak usah deket-deket Bana. Gue udah peringatin." Kata Tiara mengancam.
Usha mendengus, dia membuang pandangan. "Emang lo pacarnya Kak Bana?"
Terlihat Kak Tiara gelagapan dengan pertanyaan Usha. Bisa kutebak Kak Tiara hanya orang yang sangat menyukai Kak Bana dan marah ketika tahu Usha dekat dengan Kak Bana.
"Kak Bana bilang dia gak punya pacar. Dan kalo bener lo bukan pacar Kak Bana, berarti lo gak ada hak buat larang-larang gue deket sama Kak Bana. Kalo mau cemburu tau diri dulu dong. Gak malu lo?"
Perkataan Usha sepertinya membuat Kak Tiara semakin marah. Aku melihat Kak Tiara akan menyerang Usha. Tapi temannya menarik tangannya kemudian berbisik pelan yang masih bisa kudengar.
"Udah Ra. Ada anak yang punya sekolah. Bahaya kalo dia ngadu."
Kalimat itu lagi.
"Kalo bukan temennya Aila udah gue abisin lo!" Kata Kak Tiara marah. Aku tidak suka dia membawa-bawa namaku.
Usha tersenyum sinis, dia memeluk sebelah lenganku. "Kenapa? Lo pengen juga punya temen kayak Aila?"
"Udah Sha. Dia memang pengen kamu ladenin. Lagian Kak Bana pasti makin gak suka setelah tahu dia ngelabrak kamu kayak gini." Ucapku pada Usha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kaliasa
Fiksi RemajaTerima kasih telah membuka profil cerita ini Ratu Kaliasa Arthawa "Aku hanya ingin merasakan rasanya bersenang-senang dengan teman tanpa memikirkan kedua orangtuaku yang akan terus membisingkan hpku ketika aku telat pulang beberapa menit saja. Aku i...