Harceleur

47.9K 5.1K 816
                                    

HAPPY READING!
...

Harceleur = Penguntit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harceleur = Penguntit


     Suasana di Bali nampak ramai. Tak hanya penduduk lokal, para turis juga banyak memadati lingkungan surganya wisata ini. Cuaca yang cerah menambah kesan nikmat yang luar biasa bagi para wisatawan.

Termasuk dua sejoli yang sudah menginjakan kaki di Bali selama 2 hari itu. Mereka sibuk bermain, mendatangi tempat-tempat wisata, mencoba mencicipi banyak aneka kuliner di Bali.

"Huft, udah berhenti dulu, gue cape."

Sandra, gadis itu duduk di pasir pantai. Mengibaskan tangannya yang terasa gerah akibat berlarian. Beberapa detik yang lalu Sandra habis berlari mengejar Cakra yang kembali berulah. Pria itu tidak pernah gentar untuk selalu membuat Sandra kesal.

Di hari pertama mereka berada di Bali, Cakra sudah membuat ulah dengan melarang Sandra memakan yang pedas, padahal Cakra tahu dengan jelas bahwa makanan pedas adalah makanan favorit Sandra. Gadis itu tentu tidak bisa tinggal diam, sibuk merengek untuk membuat Cakra luluh. Namun, tentu Cakra tidak akan pernah luluh. Pria itu tetap kukuh melarang Sandra memakan pedas. Tak peduli dengan Sandra yang langsung marah padanya saat itu juga.

Tidak sampai di situ, setiap malam jika sedang bersantai Cakra juga sering mengganggu Sandra. Menarik rambutnya, mencolek lengannya, dan segala jenis keisengan telah Cakra lakukan. Sampai Sandra jengah tidak mau melawan lagi, membiarkan pria itu sampai lelah sendiri. Walau Sandra yakin Cakra tidak akan pernah merasa lelah.

"Huh, lemah!" ejek Cakra baru saja datang, membawa dua buah kelapa yang sudah dibuka. Sandra langsung merebut satu buah tersebut dan meminumnya dengan cepat karena kehausan. Cakra hanya menggeleng pelan.

"Lo ngeselin akhir-akhir ini," gerutu Sandra setelah selesai minum. Sangat lega rasanya, tenggorokan yang tadi terasa kering kini terasa sangat menyejukkan.

Sandra juga merasa aneh dengan sikap Cakra akhir-akhir ini. Yang Sandra kenal sedari dulu Cakra tak pernah mau mengajak Sandra main lebih dulu, maksudnya main dalam artian pergi mengajaknya ke suatu tempat seperti sekarang. Sandra juga merasa aneh dengan sikap Cakra yang mendadak pecicilan, karena biasanya pria itu lebih banyak diam, terkadang suka sinis dan berbicara tajam.

Gadis itu menatap lamat Cakra dari samping. Tampan, memang sangat tampan pria di sampingnya ini. Namun sayang, setiap ada wanita yang berniat mendekatinya selalu saja Cakra tolak secara terang-terangan. Entah Sandra juga tidak mengerti kenapa.

"Apa? Mikirin apa?" ujar Cakra membuyarkan lamunan Sandra. Gadis itu lantas mendengus dan memalingkan muka saat ketahuan sedang memperhatikan.

"Lo ganteng tau Cak." Sandra berujar tiba-tiba, membuat Cakra menoleh dan menatapnya bingung.

Sweet but Devil [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang