Bizarre

58.8K 6.9K 657
                                    

HAPPY READING!!
...

Bizzare = Aneh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bizzare = Aneh

"Sandra."

"Iya Bun?"

"Ada temen kamu tuh di bawah."

"Siapa? Claire? Vanya? Atau Cakra? Suruh ke atas aja."

"Bukan mereka, Mama baru liat wajah dia. Namanya Liam kalo gak salah ta--EH JANGAN LARI!"

Jingga mengelus dadanya karena terkejut. Sandra bangkit dari kasur dengan begitu gesit dan berjalan sangat cepat.

Sebegitu pentingkah pria bernama Liam itu?

Di sisi lain, Sandra segera turun tangga sembari membenarkan rambutnya dan pakaian santai yang ia pakai. Setelah siap, ia keluar dengan tenang dan tidak seheboh tadi.

Benar saja, Liam sudah berdiri di depan pintu dengan senyum manisnya. Pria itu memakai jaket levis dengan gaya casual. Ah, lesung pipinya sangat menggoda sekali.

"Liam?"

Liam tersenyum dan berkata. "Hai."

"Eh ayo masuk," ajak Sandra membuka pintu lebar. Liam mengangguk dan masuk ke dalam. Ia duduk di sofa single. Sedangkan Sandra duduk di sofa lain. Ia terlihat menunduk sambil memainkan jarinya.

Gugup kok sama Liam sih San, sama Bumi yang notabe psikopat aja lo malah umak-amuk mulu. Batin Author. Eh

"Lo hari ini sibuk gak?" tanya Liam mencairkan suasana. Sandra mendongak, memberanikan diri menatap Liam.

"Gak sibuk kok, ada apa emangnya?"

"Jalan, mau?"

Astagfirullah, jantung Sandra sekarang lagi marathon. Ini pertama kalinya Liam ngajak jalan Sandra. Ya Sandra pasti terimalah!

"Sekarang?" tanya Sandra sungguh sangat konyol terlihat dari wajahnya. Ah tapi terlihat menggemaskan bagi Liam.

"Iya sekarang Sandra, gimana? Mau gak?"

Sandra tentu mengangguk dengan cepat. Ia bangkit dari duduknya.

"Gue ganti baju dulu ya, lo tunggu di sini." Liam mengangguk dan Sandra langsung berjalan tergesa menuju kamarnya. Liam yang melihat itu terkekeh pelan.

Selang beberapa menit, Sandra turun dengan pakaian yang lebih rapi. Saat ia hendak melewati rumah keluarga, ia berhenti sejenak saat mendengar obrolan Ibu dan ayahnya.

"Mas, kamu yakin?" tanya Jingga menatap Hazzel dengan khawatir.

Hazzel menenangkan Jingga. Pria itu mengusap bahu istrinya.

"Kamu tenang, aku pasti baik-baik aja. Aku harus tolongin Bumi, Bagaimana pun juga dia calon menantu kita loh."

"Tapi itu bahaya, Mas."

Sweet but Devil [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang