Bab 10 : Langit Tak Pernah Ingkar Janji

702 73 27
                                    

Hanya aku yang persis merasa
Bunga cinta masih harap cemas
Walau ada yang lain telah hadir
Hatimu yang terpilih - Rossa, Hati Yang Terpilih.

Hanya aku yang persis merasaBunga cinta masih harap cemasWalau ada yang lain telah hadirHatimu yang terpilih - Rossa, Hati Yang Terpilih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seohyun terduduk gelisah di bangku pesawat, sorot matanya tak bisa disembunyikan, bahwa sekelumit perasaan asing hadir begitu saja. Lagi. Setelah sekian lama, setelah hampir setahun berlalu, rasa itu nyatanya masih berdiam di tempat yang sama. Menumpukan asa pada hatinya yang bisu di sudut yang tak tersentuh.

Di sebelahnya, Ryuk, sama diam dengan si gadis. Tak menyangka jika sebuah kabar melayang di angkasa Jepang pada musim panas yang indah. Meruntuhkan sejatinya rencana manis selama beberapa hari ke depan bersama gadis di sebelahnya. Ketika Soyu, di Korea, memberikan berita jika ada paket untuk Seohyun dari Seoul. Tempat yang memberikan rangsangan untuknya, memancing asa untuk kesekian kali.

Lantas air matanya berderai menjelaskan semua. Seohyun terisak memeluk erat tubuh Yuki setelah mendengar kabar tersebut.

"Itu pasti surat dari suamiku, Yuki. Aku harus ke sana, aku harus melihat sendiri paketnya."

"Tapi, Kak, bagaimana," Yuki melirik Ryuk di depan kamar, "bagaimana jika semuanya bukan seperti yang Kakak bayangkan?"

Seohyun masih menyimpan wajah dalam pelukan sepupunya tersebut. Benar. Tapi akal sehatnya menolak itu semua. Menyerah akan perasaanya yang dominan menjerit jika itu mungkin Kyuhyun. Menunggu balasannya. Menanti kedatangannya. Di pelabuhan, seperti dahulu.

"Aku harus memastikannya sendiri, Yuki."

"Tapi, Kakak!"

Seohyun mendongak, bertatapan dengan mata besar Yuki yang hampir tertutup poninya. Agak terkejut tatkala, Yuki mencengkram erat bahunya, seakan berusaha memberi jelas di sana.

"Bukankah kau kemari untuk membangun semuanya dari awal? Kau ingin menyerah?"

Seohyun terdiam.

"Bagaimana jika ternyata surat itu penanda akhir suamimu sebelum tiada? Kakak hanya akan terluka. Di sini, bukankah semua sudah ada? Cinta, sayang, bahkan semua kebahagian itu jelas di sini. Kak Ryuk mampu memberikannya."

"Tidak, Yuki."

Yuki tersentak.

Seohyun menarik napasnya dalam. "Aku kemari hanya untuk meringankan bebanku, yang justru semakin berat karena ia masih hidup, Yuki. Aku yakin. Suamiku itu masih hidup dalam tubuhku, ke manapun aku pergi ia akan ikut. Ia bahagiaku. Ia cinta, sayang yang kau katakan. Dan Ryuk, lelaki itu bisa mewujudkannya, tapi bukan padaku."

Yuki menunduk. "Aku serahkan keputusan pada Kakak. Tapi aku mohon, kembalilah kemari jika memang Korea tidak bisa menyembuhkan. Aku senang tinggal dengan Kakak."

Seohyun tersenyum kecil.

Lantas inilah pilihan Seohyun. Duduk di dalam pesawat menunggu kapan kiranya ia akan sampai di negeri asalnya. Gugup mendera, membayangkan perihal terburuk yang mungkin ia terima. Kalau nyatanya semua tak sebanding dengan perjuangannya kembali dari Jepang.

Make Me Love You - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang